Penulis : Muhammad Fauzil Adhim
Penerbit : Mitra Pustaka
Ummu Al-Fadhl bercerita : Suatu ketika aku menimang seorang bayi. Rasul kemudian mengambil bayi itu lalu menggendongnya. Tiba-tiba sang bayi pipis dan membasahi pakaian Rasul. Segera saja kurenggut secara kasar bayi itu dari gendongan Rasul. Rasul pun menegurku : “Pakaian yang basah ini dapat dibersihkan dengan air, tetapi apa yang dapat menghilangkan kekeruhan dalam jiwa anak akibat rengkuhanmu yang kasar itu?”
Memberi Sentuhan Akhlak Saat menyusui : Proses menyusui ASI yang baik merupakan proses pembentukan dasar akhlak alami anak. Karena itu, usaha meningkatkan kualitas menyusui dengan menghaluskan perasaan, membeningkan hati dan membersihkan jiwa, besar sekali artinya bagi pendidikan akhlak kepada anak.
Ada hal lain yang dapat dilakukan ibu untuk memberikan sentuhan akhlak yang lebih berarti. Misalnya dengan meniru apa yang dilakukan oleh ibu Imam Syafi’i, yaitu dengan mengaji Al Quran ketika sedang menyusui.
Sejak bayi,anak sudah memiliki kebutuhan berbahasa. Masa ini sangat penting. Juga bagi tauhid anak. Begitu pentingnya, sampai-sampai Rasulullah menyatakan, “Jika anak-anakmu mulai dapat berbicara, maka ajarilah, ” Laa ilaha illaLlah.” (Tidak ada Tuhan melaikan Allah). Kemudian janganlah meratap bila mereka mati, dan jika mereka dewasa, suruhlah mereka mendirikan shalat.”
Orang tua yang ingin membudayakan membaca kepada anak, tidak perlu harus menunggu anak memasuki usia pra-membaca, yaitu antara usia 2 sampai 6 tahun. Anak sudah dapat dikenalkan dengan kegiatan pra-membaca sejak usia 4 bulan.
Mendidik anak berlangsung setiap hari. Dan peristiwa sehari-hari adalah peristiwa yang besar,sesungguhnya,sekalipun tampaknya kecil. Peristiwa keseharian ini memberi pengaruh sikap terhadap peristiwa-peristiwa khusus pada waktu tertentu.
#biblioterapiunimma
#perpustakaanunimma