Membaca Kepribadian Politik Ganjar Pranowo Lewat sahabatganjar.com: Pendekatan Psikologi dalam Cyberpolitics
7 August 2025

mimin

Magelang, 07 Agustus 2025 – Dunia politik Indonesia semakin merangkul era digital sebagai arena strategis dalam membangun citra, menjangkau konstituen, hingga menyusun narasi kepemimpinan. Dalam momentum menuju Pemilu 2024, seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang, Jessica Tosya Boseke, mencoba mengupas dinamika ini dari sudut pandang yang tak biasa: kepribadian politik lewat konten digital.

Melalui skripsi berjudul Analisis The Big Five Personality Traits pada Konten SahabatGanjar.com,” Jessica meneliti bagaimana situs relawan Ganjar Pranowo, sahabatganjar.com, menggambarkan kepribadian sang tokoh politik. Tak hanya berhenti pada pengamatan media, penelitian ini menyelami aspek psikologi politik dengan menggunakan teori The Big Five Personality Traits—sebuah kerangka kepribadian yang banyak digunakan dalam ilmu psikologi.

Penelitian ini bertujuan utama untuk memahami bagaimana citra Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dikonstruksi oleh relawan dalam situs sahabatganjar.com melalui pendekatan lima dimensi kepribadian, yaitu: extraversion (ekstrovert), agreeableness (sifat ramah dan bersahabat), conscientiousness (kedisiplinan dan tanggung jawab), openness (keterbukaan terhadap hal baru), serta neuroticism (kestabilan emosi).

Jessica ingin melihat apakah strategi komunikasi digital yang dijalankan oleh relawan Ganjar tidak hanya menyampaikan pesan politik, tetapi juga memperkuat aspek kepribadian tertentu untuk membentuk persepsi publik. Dengan latar belakang bahwa kepribadian kandidat politik dapat memengaruhi keputusan memilih, penelitian ini menjadikan cyberpolitics sebagai medan analisis yang penting dan relevan.

Penelitian dilakukan dengan menganalisis 215 konten yang dipublikasikan di situs SahabatGanjar.com selama periode 18 Oktober hingga 18 November 2023. Menggunakan metode kuantitatif deskriptif, Jessica melakukan analisis isi tematik dengan menilai setiap konten berdasarkan lima kategori kepribadian.

Untuk menjamin objektivitas, dua coder (penilai) independen digunakan dalam proses pengkodean konten. Hasil reliabilitas antar juri menunjukkan nilai yang sangat tinggi (0.98), membuktikan bahwa instrumen penelitian sangat dapat diandalkan.

Hasil Menarik: Dominasi Ekstroversi dan Kedisiplinan

Salah satu temuan menarik dalam penelitian ini adalah bahwa mayoritas konten di situs SahabatGanjar.com mencerminkan kepribadian extraversion dan conscientiousness. Ini berarti, citra Ganjar Pranowo yang dibangun secara digital sangat menekankan sifat aktif, mudah bergaul, serta disiplin dan bertanggung jawab.

Konten-konten tersebut banyak menampilkan aktivitas Ganjar yang dekat dengan masyarakat, aktif dalam dialog publik, serta terlibat dalam kegiatan sosial—menegaskan sisi ekstrovertnya. Di sisi lain, sorotan pada program-program kerja yang terstruktur, solusi atas permasalahan masyarakat, serta pernyataan-pernyataan yang menunjukkan konsistensi arah kebijakan menjadi gambaran kuat dari conscientiousness.

Di antara lima dimensi, aspek neuroticism—yang mencerminkan ketenangan dan kestabilan emosional—juga cukup terlihat, meskipun tidak sebesar dua dimensi utama. Hal ini memperkuat gambaran bahwa Ganjar dikonstruksi sebagai sosok pemimpin yang tenang, tidak mudah terpancing emosi, dan mampu menjaga kestabilan dalam tekanan.

Sementara itu, dimensi openness dan agreeableness juga muncul, terutama dalam narasi-narasi yang menekankan inovasi, keterbukaan terhadap perubahan, serta nilai-nilai kolaborasi dan toleransi. Namun, frekuensinya tidak sebesar tiga dimensi lainnya.

Penelitian ini menjadi kontribusi unik karena menggabungkan dua disiplin besar: ilmu komunikasi politik dan psikologi kepribadian. Tidak hanya menganalisis teknik branding politik secara teknis, tapi juga menggali lebih dalam bagaimana aspek psikologis dapat menjadi bagian integral dari strategi komunikasi di dunia maya.

Jessica menyampaikan bahwa pemahaman terhadap kepribadian politik penting untuk merancang strategi kampanye yang lebih menyentuh emosi dan kebutuhan psikologis pemilih. Di era digital yang semakin personal, pemilih tidak hanya menilai program, tapi juga menilai siapa sosok yang membawa program tersebut.

Implikasi Praktis: Pedoman Kampanye Politik Digital

Temuan ini memiliki implikasi praktis bagi para relawan dan tim kampanye. Dengan mengetahui dimensi kepribadian mana yang paling efektif dalam membangun citra, mereka dapat menyusun konten yang lebih relevan, emosional, dan menyentuh preferensi psikologis publik.

Selain itu, penelitian ini juga membuktikan bahwa situs web masih memiliki daya pengaruh dalam strategi komunikasi politik, di tengah dominasi media sosial. Website seperti SahabatGanjar.com dapat menjadi pusat distribusi narasi yang lebih terkendali dan terstruktur, mendukung upaya branding jangka panjang.

Melalui penelitian ini, Jessica Tosya Boseke menunjukkan bahwa politik digital bukan hanya soal penyampaian pesan, tapi juga pencitraan kepribadian. Ketika politik semakin banyak dijalankan di dunia maya, pemahaman terhadap siapa tokoh di balik layar dan bagaimana dia dipersepsikan menjadi bagian dari medan tempur yang tidak bisa diabaikan.

Penelitian ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap klik, like, dan share, ada proses psikologis yang bekerja—membentuk pilihan politik masyarakat Indonesia secara perlahan namun pasti. (ed. Sulistya NG)

Sumber: repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut