Magelang, 11 Agustus 2025 – Peran kepala sekolah kembali menjadi sorotan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di tengah implementasi Kurikulum Merdeka. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Indah Kumala Dewi di MTs Muhammadiyah Kalibening 1, Kabupaten Banjarnegara, mengungkap bahwa supervisi kepala sekolah memegang peran strategis dalam mendorong kinerja guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan yang dihadapi madrasah dalam memahami dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Banyak guru belum sepenuhnya menguasai administrasi pembelajaran sesuai kurikulum baru, seperti penyusunan silabus, RPP, program tahunan, modul ajar, hingga modul proyek. Minimnya pelatihan atau bimbingan teknis juga menjadi kendala, sehingga penerapan Kurikulum Merdeka di madrasah ini belum berjalan optimal.
Indah Kumala Dewi merumuskan dua tujuan utama dalam penelitiannya. Pertama, mendeskripsikan bagaimana peran supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru PAI di MTs Muhammadiyah Kalibening 1 pada era Kurikulum Merdeka. Kedua, mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan supervisi tersebut.
Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, peneliti mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian meliputi kepala sekolah dan guru PAI yang mengajar lima mata pelajaran keagamaan: Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab.
Supervisi yang Terencana dan Berkesinambungan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa supervisi kepala sekolah di MTs Muhammadiyah Kalibening 1 dilaksanakan secara terencana, terutama pada periode Oktober hingga November. Kepala sekolah tidak hanya mengawasi, tetapi juga berperan aktif mengembangkan kompetensi guru melalui koordinasi program pendidikan dan pengajaran, mengatur pembagian tugas antar guru, serta memastikan semua kegiatan operasional sekolah berjalan harmonis.
Selain itu, kepala sekolah memberikan dukungan moral dan teknis, mulai dari penyuluhan terkait tantangan pembelajaran hingga pelatihan keterampilan mengajar. Evaluasi proses dan hasil pembelajaran juga dilakukan secara rutin untuk mengukur efektivitas kurikulum yang sedang dijalankan. Pendekatan ini selaras dengan konsep EMASLIM (Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Innovator, Motivator) yang ideal dimiliki seorang kepala sekolah.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi yang baik antar warga sekolah serta pemberian penghargaan atau reward menjadi faktor utama yang mendukung peningkatan kinerja guru. Lingkungan kerja yang positif memotivasi guru untuk lebih disiplin dan kreatif dalam mengajar.
Namun, tantangan tetap ada. Beberapa hambatan yang diidentifikasi antara lain rendahnya kedisiplinan sebagian guru, kurangnya kemampuan dalam mengelola kelas, keterbatasan sarana dan prasarana, serta minimnya pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka. Kebiasaan datang terlambat ke sekolah atau masuk kelas menjadi masalah yang perlu dibenahi, karena berdampak langsung pada kualitas pembelajaran.
Dampak pada Prestasi Madrasah
Meski menghadapi kendala, MTs Muhammadiyah Kalibening 1 mencatat berbagai prestasi yang membanggakan, baik di bidang akademik maupun nonakademik. Siswa madrasah ini rutin menorehkan juara dalam lomba pidato, tilawah, qiro’ah, hingga kompetisi futsal tingkat kabupaten. Di bidang akademik, beberapa siswa berhasil meraih medali emas pada kompetisi mata pelajaran agama maupun umum.
Prestasi tertinggi yang dicapai adalah terpilihnya MTs Muhammadiyah Kalibening 1 sebagai satu-satunya madrasah di wilayah Karesidenan Banyumas yang menjadi sampel dalam asesmen pendidikan tingkat internasional yang diselenggarakan di Swiss. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kinerja guru yang baik, terutama guru PAI, mampu mengantarkan siswa bersaing di level global.
Pelajaran bagi Dunia Pendidikan
Temuan penelitian ini menegaskan bahwa supervisi kepala sekolah tidak sekadar formalitas, melainkan instrumen penting untuk meningkatkan kinerja guru di tengah perubahan kurikulum. Pendekatan supervisi yang humanis, terarah, dan konsisten mampu menciptakan iklim kerja yang kondusif, memotivasi guru untuk terus belajar, dan pada akhirnya berdampak positif pada prestasi siswa.
Bagi sekolah atau madrasah lain, pengalaman MTs Muhammadiyah Kalibening 1 dapat menjadi inspirasi. Kunci utamanya adalah membangun komunikasi yang sehat, memberikan penghargaan, serta memastikan guru mendapatkan pembinaan dan pelatihan yang memadai. Hambatan seperti kedisiplinan, keterbatasan fasilitas, dan kurangnya pelatihan perlu diatasi dengan langkah nyata, misalnya melalui penegakan aturan, pengadaan sarana yang relevan, dan penyelenggaraan bimbingan teknis secara berkala.
Di era Kurikulum Merdeka, peran kepala sekolah semakin krusial. Mereka bukan hanya pemimpin administratif, tetapi juga penggerak perubahan yang memastikan setiap guru siap menghadapi tantangan pembelajaran abad 21. Penelitian ini membuktikan bahwa dengan supervisi yang tepat, kinerja guru PAI dapat meningkat, dan prestasi madrasah pun terangkat, meski berada di wilayah pegunungan yang jauh dari pusat kota. (ed. Sulistya NG)
Sumber: repositori UNIMMA