Instagram @Borobudurpark: Senjata Digital Baru Dongkrak Minat Wisata ke Candi Borobudur
11 August 2025

mimin

Magelang, 11 Agustus 2025 – Candi Borobudur, ikon pariwisata budaya Indonesia yang telah diakui dunia, kini tidak hanya bersandar pada pesona sejarah dan keindahan arsitekturnya. Di era digital, pengelola Taman Wisata Candi Borobudur (TWC) mengandalkan media sosial—khususnya Instagram—sebagai “panggung” utama untuk memikat hati wisatawan, terutama generasi muda yang akrab dengan dunia maya.

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Uke Rully Damareta dari Universitas Muhammadiyah Magelang mengupas tuntas strategi digital marketing akun Instagram @borobudurpark. Tujuannya jelas: memahami bagaimana penerapan media sosial, khususnya Instagram, dapat meningkatkan minat kunjungan wisatawan. Fokusnya tertuju pada pengemasan konten, interaksi dengan pengikut, kolaborasi dengan pihak lain, serta menjaga hubungan berkelanjutan dengan audiens—semua dianalisis melalui kerangka teori Marketing Mix 4C (Context, Communication, Collaboration, Connection).

Penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan konten menjadi kunci pertama yang menentukan daya tarik. Admin @borobudurpark mengunggah foto dan video berkualitas tinggi, menyesuaikan waktu posting dengan jam aktif pengguna, serta menyusun caption singkat dan jelas. Konten yang diunggah tak hanya promosi event besar seperti Waisak atau kunjungan delegasi kenegaraan, tetapi juga edukasi penting seperti pembatasan jumlah pengunjung naik candi dan kewajiban memakai upanat. Target utama mereka adalah generasi Z—kelompok yang menghabiskan banyak waktu berselancar di media sosial.

Selain pengemasan konten, penelitian ini menemukan bahwa komunikasi dua arah dengan pengikut menjadi faktor penting. Admin rutin merespons pertanyaan di kolom komentar dan pesan langsung, khususnya seputar paket wisata, prosedur reservasi, hingga harga tiket. Respon yang cepat, bahasa yang sopan, dan informasi yang akurat dinilai efektif membangun citra positif TWC Borobudur. Hasil wawancara dengan pengunjung mengungkap bahwa penyampaian informasi yang singkat dan tepat sasaran membuat mereka merasa terlayani dan semakin tertarik berkunjung.

Kolaborasi juga menjadi strategi yang diandalkan. TWC Borobudur menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari penyelenggara acara musik dan budaya seperti Rajawali dan Borobudur Symphony, hingga komunitas agama untuk perayaan keagamaan. Kerja sama ini tidak hanya memperluas jangkauan promosi, tetapi juga memperkaya variasi konten yang dibagikan di Instagram.

Yang tak kalah penting, penelitian ini menyoroti upaya menjaga connection dengan pengikut secara berkelanjutan. TWC Borobudur rutin mengadakan giveaway, membagikan informasi promo tiket, hingga memposting behind the scenes persiapan event. Strategi ini membantu mempertahankan kedekatan emosional dengan audiens dan memastikan mereka terus mengikuti perkembangan destinasi.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Instagram @borobudurpark berperan signifikan dalam memperkuat citra Candi Borobudur dan mendorong minat kunjungan. Meski demikian, interaksi masih belum maksimal jika dibandingkan dengan jumlah pengikut yang mencapai puluhan ribu. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan peningkatan interaksi organik, eksplorasi format konten baru seperti live streaming, dan pemanfaatan fitur Instagram Ads untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Dari sisi akademis, temuan ini menambah khazanah literatur tentang digital marketing di sektor pariwisata, khususnya pemanfaatan media sosial untuk destinasi budaya. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pengelola destinasi lain yang ingin memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

Candi Borobudur bukan hanya warisan dunia yang menakjubkan, tetapi juga bukti bahwa teknologi modern dapat bersinergi dengan warisan budaya untuk menjangkau generasi baru wisatawan. Dengan pengelolaan media sosial yang kreatif, interaktif, dan kolaboratif, Borobudur berpeluang memperluas gaungnya, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah global. (ed. Sulistya NG)

Sumber: repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut