Metode Demonstrasi Dongkrak Prestasi PAI di SD Negeri Karanganyar
13 August 2025

mimin

Magelang, 13 Agustus 2025Hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas V SD Negeri Karanganyar, Kecamatan Borobudur, mengalami lonjakan signifikan setelah guru menerapkan metode demonstrasi. Temuan ini berasal dari penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan oleh Muhammad Rozaqna Mustakim dari Universitas Muhammadiyah Magelang, yang bertujuan mengatasi masalah rendahnya pencapaian siswa pada materi Al-Qur’an, khususnya Surat At-Tin dan Surat Al-Ma’un.

Sebelum intervensi, suasana belajar PAI di kelas tersebut cenderung monoton. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan diskusi tanpa peragaan langsung, sehingga siswa terlihat pasif, mudah bosan, dan kesulitan memahami materi, terutama dalam pelafalan ayat dengan makhraj yang benar. Situasi ini diperparah oleh fakta bahwa selama 10 tahun terakhir, sekolah tidak memiliki guru khusus PAI; materi diajarkan oleh guru kelas.

Penelitian yang dilakukan antara Oktober hingga Desember 2023 ini melibatkan tujuh siswa—tiga laki-laki dan empat perempuan—dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dalam dua siklus. Pada tahap pra-siklus, hanya dua siswa (29%) yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75, dengan rata-rata kelas 73.

Siklus Pertama: Menghidupkan Kelas dengan Demonstrasi
Siklus I dimulai pada 17 Oktober 2023 dengan fokus pada Surat At-Tin. Guru mempraktikkan secara langsung cara membaca dan menghafal ayat dengan makhraj yang tepat, diikuti siswa yang mengamati, mencatat poin penting, lalu mencoba mempraktikkannya sendiri. Hasilnya, jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi empat orang (57%), dan nilai rata-rata kelas naik menjadi 76.

Meski ada peningkatan, target indikator kinerja penelitian—yakni minimal 72% siswa tuntas dengan nilai rata-rata 80—belum tercapai. Karena itu, penelitian dilanjutkan ke siklus II.

Siklus Kedua: Sentuhan Terakhir yang Efektif
Siklus II berfokus pada Surat Al-Ma’un, dengan pola serupa namun disempurnakan. Guru lebih dulu mengondisikan kelas agar tenang, lalu mendemonstrasikan pelafalan ayat secara perlahan dan jelas. Siswa diberi peran aktif: sebagian melafalkan ayat di depan kelas, sebagian lain memberi tanggapan atau menulis catatan. Setelah sesi tanya jawab dan refleksi bersama, dilakukan tes evaluasi.

Hasilnya luar biasa: enam siswa (86%) mencapai KKM, nilai rata-rata melonjak menjadi 84. Artinya, target penelitian tidak hanya tercapai, tetapi terlampaui.

Mengapa Metode Demonstrasi Bekerja?
Menurut Rozaqna, keberhasilan ini terkait dengan sifat metode demonstrasi yang menghadirkan materi secara konkret, melibatkan indera penglihatan dan pendengaran sekaligus, serta memberi siswa kesempatan praktik langsung. Cara ini membuat pembelajaran lebih menarik, menghindarkan verbalisme, dan membangkitkan motivasi belajar.

Selain itu, interaksi dua arah antara guru dan siswa menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. Siswa tidak hanya mendengar teori, tetapi melihat contoh nyata dan langsung mempraktikkannya, sehingga pemahaman mereka lebih mendalam.

Implikasi bagi Pendidikan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode demonstrasi layak diterapkan secara lebih luas, terutama pada materi PAI yang membutuhkan keterampilan praktik seperti membaca Al-Qur’an. Bagi SD Negeri Karanganyar, keberhasilan ini diharapkan menjadi titik awal perbaikan kualitas pembelajaran agama setelah bertahun-tahun tanpa guru PAI tetap.

Bagi guru, temuan ini menjadi dorongan untuk lebih kreatif memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi. Sementara itu, bagi sekolah lain, penelitian ini bisa menjadi rujukan untuk mengatasi masalah serupa—khususnya di daerah dengan keterbatasan tenaga pendidik spesialis.

Dengan hasil yang positif, metode demonstrasi bukan sekadar alternatif, melainkan solusi nyata yang terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan, sekaligus menghidupkan kembali antusiasme mereka terhadap pelajaran agama. (ed. Sulistya NG)

Sumber: repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut