Menjaga Kearifan Lokal, Membentuk Karakter Siswa Unggul di Magelang
14 August 2025

mimin

Magelang, 14 Agustus 2025 — Di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi, dua sekolah unggulan di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, membuktikan bahwa kearifan lokal bukan sekadar warisan budaya, melainkan senjata ampuh dalam membentuk karakter generasi muda. Penelitian yang dilakukan oleh Zahra’ Yasmin Dinda Maharani mengungkap bagaimana MI Ma’arif Bulurejo dan SD Islam AlFirdaus sukses mengelola kearifan lokal untuk meningkatkan karakter siswa.

Penelitian ini berangkat dari keprihatinan terhadap menurunnya nilai-nilai budi pekerti, berkurangnya perhatian terhadap pendidikan karakter, serta kurangnya keterlibatan orang tua dalam pembinaan anak, khususnya di era digital yang penuh tantangan. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkap bagaimana manajemen pengembangan kearifan lokal mampu membentuk karakter siswa, jenis-jenis kearifan lokal yang diimplementasikan, serta problematika dan solusi yang ditempuh sekolah.

Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, Zahra menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, dilengkapi uji validitas data melalui triangulasi. Subjek penelitian meliputi kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa sebagai informan kunci.

Hasil penelitian menunjukkan gambaran menarik. Di MI Ma’arif Bulurejo, kearifan lokal berwujud nyata (tangible) menjadi penopang utama. Tradisi seperti Suronan, Nyadran (Ruwahan), dan Jum’at Birrul Walidain menjadi agenda rutin yang tidak hanya memperkuat spiritualitas, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sosial dan gotong royong. Selain itu, petuah dan ajaran lisan dari tokoh masyarakat menjadi kearifan lokal tak berwujud yang ikut membentuk perilaku siswa.

Berbeda dengan itu, SD Islam AlFirdaus menitikberatkan pada kearifan lokal tak berwujud (intangible). Program seperti “Asaku Menembus Langit” yang memotivasi siswa meraih cita-cita, pelatihan tari tradisional, pengenalan rempah-rempah dan makanan tradisional, serta sima’an Al-Qur’an menjadi bagian dari kurikulum penguatan karakter. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan budaya, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan kecintaan terhadap tradisi bangsa.

Penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan pembentukan karakter siswa tidak lepas dari kolaborasi erat antara kepala sekolah, guru, dan orang tua. Peran orang tua sangat vital dalam menindaklanjuti pembiasaan baik di rumah, sehingga nilai-nilai yang ditanamkan di sekolah tidak berhenti di gerbang kelas.

Dampak dari pengelolaan kearifan lokal ini terlihat signifikan. Siswa di kedua sekolah menunjukkan karakter spiritual yang baik, disiplin, rasa ingin tahu tinggi, kemampuan bekerja sama, keterampilan bersosialisasi yang sehat, serta sikap rendah hati (tawadhu’). Nilai-nilai ini terbukti menjadi fondasi penting untuk membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan identitas budaya.

Meski demikian, penelitian juga mencatat adanya sejumlah tantangan. Di antaranya adalah keterbatasan waktu untuk pelaksanaan kegiatan kearifan lokal di tengah padatnya kurikulum nasional, serta kurangnya sumber daya pendukung. Solusinya antara lain adalah penjadwalan yang terintegrasi dengan pembelajaran formal, pelibatan komunitas lokal sebagai narasumber, dan pemanfaatan media digital untuk memperkenalkan kearifan lokal secara kreatif kepada siswa.

Zahra menyimpulkan bahwa manajemen pengembangan kearifan lokal merupakan strategi efektif untuk pendidikan karakter. Dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi yang baik, sekolah mampu menjaga tradisi sekaligus membentuk karakter unggul. Model ini diharapkan bisa menjadi rujukan bagi sekolah lain di Indonesia yang ingin mengintegrasikan nilai-nilai budaya ke dalam pendidikan modern.

Lebih dari sekadar menjaga tradisi, praktik yang dilakukan MI Ma’arif Bulurejo dan SD Islam AlFirdaus menunjukkan bahwa kearifan lokal dapat menjadi medium pembelajaran yang kontekstual, menyenangkan, dan penuh makna. Siswa tidak hanya belajar dari buku teks, tetapi juga dari pengalaman nyata yang membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku positif.

Di tengah tantangan homogenisasi budaya akibat globalisasi, upaya seperti ini menjadi penting agar generasi muda tetap berakar pada nilai-nilai luhur bangsanya. Sebagaimana pesan yang tersirat dari penelitian ini, pendidikan berbasis kearifan lokal bukan sekadar nostalgia masa lalu, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan karakter bangsa. (ed. Sulistya NG)

Sumber: repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.