Magelang, 21 Agustus 2025 – Dunia pendidikan selalu dihadapkan pada pertanyaan mendasar: apa yang membuat siswa bersemangat untuk belajar? Sebuah penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 1 Magelang mencoba menjawab hal ini dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi motivasi belajar para siswa. Hasil penelitian ini menarik perhatian karena mengungkap bahwa motivasi belajar bukan hanya soal keinginan individu, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, baik dari dalam maupun luar sekolah.
Penelitian Dwiki Nardian Putra ini bertujuan untuk menggali secara mendalam faktor-faktor dominan yang berperan dalam membentuk semangat belajar siswa SMK. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survei, peneliti melibatkan ratusan siswa sebagai responden untuk memahami pola motivasi mereka. Fokus utamanya adalah mencari tahu sejauh mana faktor internal, seperti minat pribadi dan kedisiplinan, serta faktor eksternal, seperti peran guru, fasilitas sekolah, dan dukungan orang tua, berkontribusi terhadap motivasi siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sejumlah variabel kunci yang paling memengaruhi motivasi belajar siswa. Dari faktor internal, minat pribadi terhadap mata pelajaran dan cita-cita masa depan menjadi pendorong utama. Siswa yang memiliki gambaran jelas tentang masa depannya, terutama terkait karier atau bidang keahlian yang diminati, cenderung lebih bersemangat mengikuti pelajaran. Selain itu, kedisiplinan belajar yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari juga terbukti menumbuhkan dorongan positif.
Sementara itu, faktor eksternal juga memberikan pengaruh yang signifikan. Peran guru sebagai fasilitator pembelajaran dan pemberi motivasi terbukti sangat penting. Guru yang mampu menciptakan suasana belajar yang interaktif, menyenangkan, dan relevan dengan dunia kerja membuat siswa merasa lebih termotivasi. Tidak kalah penting adalah dukungan dari orang tua. Siswa yang mendapat perhatian, dorongan, serta pengakuan atas usaha belajarnya dari keluarga, memiliki motivasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang kurang mendapat dukungan. Fasilitas sekolah, seperti ketersediaan laboratorium praktik yang memadai, perpustakaan, hingga lingkungan belajar yang nyaman, juga menjadi faktor eksternal yang memperkuat semangat belajar.
Penelitian ini menegaskan bahwa motivasi belajar siswa tidak bisa dipandang dari satu sisi saja. Interaksi antara faktor internal dan eksternal sangat menentukan. Siswa dengan minat yang kuat tetapi tanpa dukungan lingkungan yang baik tetap akan menghadapi hambatan dalam belajar. Sebaliknya, dukungan lingkungan yang positif akan sulit maksimal jika tidak diiringi dengan motivasi dari dalam diri siswa itu sendiri. Dengan kata lain, sinergi kedua faktor inilah yang menjadi kunci keberhasilan.
Salah satu temuan menarik dalam penelitian ini adalah bahwa motivasi belajar siswa SMK sering kali dipengaruhi oleh relevansi materi pelajaran dengan kebutuhan dunia kerja. Siswa lebih bersemangat mempelajari hal-hal yang menurut mereka akan bermanfaat secara langsung untuk masa depan kariernya. Hal ini menjadi masukan berharga bagi para pendidik dan pembuat kebijakan pendidikan vokasi. Dengan menyesuaikan kurikulum agar lebih kontekstual dan aplikatif, motivasi siswa dapat meningkat secara signifikan.
Kesimpulan dari penelitian ini jelas: membangun motivasi belajar siswa membutuhkan pendekatan yang komprehensif. Guru, orang tua, sekolah, bahkan kebijakan pendidikan harus saling mendukung untuk menciptakan ekosistem belajar yang kondusif. Bagi SMK Negeri 1 Magelang, hasil penelitian ini memberikan gambaran nyata mengenai langkah-langkah yang perlu diperkuat, seperti peningkatan peran guru sebagai motivator, penyediaan sarana belajar yang lebih memadai, serta penguatan komunikasi dengan orang tua.
Penelitian ini pada akhirnya mengingatkan kita bahwa motivasi belajar adalah fondasi dari kualitas pendidikan. Tanpa motivasi yang kuat, proses belajar hanya akan menjadi rutinitas tanpa makna. Namun dengan motivasi yang tumbuh dari dalam diri siswa dan diperkuat oleh dukungan eksternal, pendidikan di SMK dapat menjadi bekal yang benar-benar bermanfaat untuk masa depan mereka. (ed. Sulistya NG)
Sumber: repositori UNIMMA