Sugiyarti Ungkap Faktor Risiko Infeksi Pasca Operasi Caesar di RS Aisyiyah Muntilan
28 August 2025

adel

Magelang, 28 Agustus 2025 – Persalinan dengan metode Sectio Caesarea (SC) kini menjadi salah satu prosedur yang kian umum dilakukan, baik karena indikasi medis maupun pilihan pasien. Namun, di balik kemudahan akses operasi caesar, terdapat risiko yang tidak bisa diabaikan: infeksi daerah operasi (IDO). Infeksi ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka kesakitan bahkan kematian ibu di Indonesia.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, Sugiyarti, mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Magelang, melakukan penelitian berjudul “Gambaran Faktor-Faktor yang Berkaitan dengan Infeksi Daerah Operasi pada Pasien Sectio Caesarea di RS Aisyiyah Muntilan”. Penelitian ini mencoba mengungkap faktor-faktor apa saja yang berkontribusi terhadap kejadian IDO di rumah sakit tersebut.


Tujuan Penelitian

Sugiyarti merumuskan tiga tujuan utama dalam risetnya:

  1. Menggambarkan profil pasien SC yang berisiko mengalami IDO.

  2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang paling berhubungan dengan kejadian infeksi, mulai dari usia, riwayat penyakit, kondisi luka, hingga perawatan pascaoperasi.

  3. Memberikan masukan bagi tenaga kesehatan serta manajemen rumah sakit untuk mencegah dan menekan angka infeksi pasca operasi caesar.


Metodologi

Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif deskriptif dan menggunakan data retrospektif dari catatan rekam medis pasien SC di RS Aisyiyah Muntilan pada Agustus–September 2022. Dari 95 pasien, sebanyak 76 orang dipilih sebagai sampel sesuai kriteria inklusi.

Sugiyarti menganalisis berbagai faktor yang diduga berhubungan dengan IDO, antara lain: usia pasien, kondisi kulit dan jaringan lunak, riwayat diabetes, lama rawat inap praoperasi, klasifikasi luka, suhu serta kelembaban ruang operasi, teknik pencukuran praoperasi, durasi pemberian antibiotik profilaksis, lama operasi, hingga perawatan luka pasca SC.


Hasil Penelitian

Dari 76 pasien yang diteliti, 6 pasien mengalami IDO. Beberapa temuan penting antara lain:

  • Usia pasien: Mayoritas kasus IDO terjadi pada kelompok usia 26–45 tahun. Usia terbukti menjadi salah satu faktor yang memengaruhi daya tahan tubuh terhadap infeksi.

  • Diabetes tidak terkontrol: Pasien dengan kadar gula darah tinggi memiliki risiko lebih besar mengalami infeksi pasca operasi.

  • Infeksi kulit/jaringan lunak: Riwayat infeksi sebelum operasi meningkatkan kemungkinan terjadinya IDO.

  • Klasifikasi luka: Walaupun sebagian besar luka dikategorikan bersih, tetap ditemukan risiko infeksi jika tidak disertai pencegahan yang optimal.

  • Durasi pemberian antibiotik profilaksis: Faktor ini terbukti berpengaruh. Ketepatan waktu dan dosis antibiotik menjadi kunci penting pencegahan IDO.

Sementara itu, faktor lain seperti lama rawat inap sebelum operasi, suhu dan kelembaban ruang operasi, durasi operasi, serta pencukuran praoperasi tidak terbukti signifikan, meskipun tetap berkontribusi terhadap potensi timbulnya infeksi.


Kesimpulan

Sugiyarti menyimpulkan bahwa kejadian IDO pada pasien SC dipengaruhi oleh kombinasi beberapa faktor risiko, bukan hanya satu penyebab tunggal. Faktor usia, riwayat infeksi kulit, diabetes yang tidak terkontrol, klasifikasi luka, serta durasi pemberian antibiotik profilaksis menjadi faktor yang paling dominan.

Ia menegaskan bahwa upaya pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari edukasi pasien untuk mengendalikan kadar gula darah, pemeriksaan praoperasi yang ketat, hingga pemantauan ketat dalam pemberian antibiotik. Tenaga kesehatan juga perlu memperhatikan standar prosedur operasional pencegahan infeksi agar risiko dapat ditekan seminimal mungkin.


Pesan Penelitian

Penelitian ini menegaskan pentingnya peran tenaga kesehatan dalam mengantisipasi komplikasi pasca SC. Bagi pihak rumah sakit, hasil penelitian Sugiyarti bisa menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu pelayanan, khususnya dalam pengendalian infeksi.

“Infeksi pasca operasi caesar bukan sekadar masalah teknis, tetapi menyangkut keselamatan ibu. Dengan memperhatikan faktor-faktor risiko sejak awal, kejadian ini dapat ditekan,” tulis Sugiyarti dalam simpulannya.


Melalui penelitiannya, Sugiyarti memberikan kontribusi nyata bagi dunia keperawatan dan kesehatan ibu. Ia menunjukkan bahwa penelitian lapangan bisa menjadi langkah kecil namun berarti dalam menyelamatkan banyak nyawa. (ed: Adella)

sumber: repository UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.