Pelatihan Kerja dan Komitmen Organisasi: Kunci Kinerja Karyawan Waroeng SS Temanggun
28 August 2025

fatika

Magelang, 28 Agustus 2025 – Dunia usaha kuliner di Indonesia semakin kompetitif. Di tengah persaingan yang ketat, faktor sumber daya manusia menjadi penentu keberlangsungan perusahaan. Hal inilah yang mendorong Herlin Octaviana, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang, meneliti lebih jauh pengaruh pelatihan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan, dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) sebagai variabel mediasi.

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Pelatihan Kerja dan Organizational Commitment terhadap Kinerja Karyawan melalui Organizational Citizenship Behavior (OCB) sebagai Variabel Mediasi (Studi Empiris pada Waroeng Spesial Sambal ‘SS’ Temanggung)”. Tema ini dipilih karena kinerja karyawan merupakan faktor vital yang langsung memengaruhi pelayanan, produktivitas, dan kepuasan pelanggan di sektor kuliner.

Latar Belakang

Herlin menjelaskan, pelatihan kerja adalah salah satu instrumen penting untuk meningkatkan keterampilan karyawan. Di sisi lain, komitmen organisasi diperlukan agar karyawan merasa memiliki dan bersedia berkontribusi lebih untuk mencapai tujuan perusahaan. OCB, yakni perilaku sukarela karyawan di luar tugas formal seperti membantu rekan kerja atau menjaga suasana kerja kondusif, diyakini mampu memperkuat hubungan antara pelatihan maupun komitmen dengan kinerja.

Waroeng Spesial Sambal (SS) Temanggung dipilih sebagai objek penelitian karena merupakan salah satu cabang rumah makan yang berkembang pesat dengan jumlah karyawan yang cukup banyak. Namun, grafik absensi karyawan pada 2021–2022 menunjukkan adanya fluktuasi yang menandakan masih ada persoalan kedisiplinan dan konsistensi kerja.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

  1. Menguji pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan.
  2. Menguji pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.
  3. Menganalisis apakah pelatihan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap OCB.
  4. Melihat apakah OCB mampu memediasi pengaruh kedua faktor tersebut terhadap kinerja karyawan.

Metode Penelitian

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Sampel penelitian adalah seluruh karyawan Waroeng SS Temanggung sebanyak 79 orang, menggunakan teknik nonprobability sampling. Instrumen berupa kuesioner disebarkan melalui Google Form, sedangkan data dianalisis dengan regresi linier berganda serta uji validitas dan reliabilitas untuk memastikan keakuratan hasil.

Hasil Penelitian

Temuan penelitian ini cukup menarik. Herlin mengungkapkan bahwa:

  • Pelatihan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya, semakin baik pelatihan yang diberikan, semakin meningkat pula performa kerja karyawan.
  • Komitmen organisasi ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa loyalitas saja belum cukup untuk menjamin peningkatan kinerja.
  • OCB tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan. Perilaku sukarela yang melebihi deskripsi kerja formal belum tentu berdampak langsung pada performa kerja yang terukur.
  • Pelatihan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB. Karyawan yang mendapat pelatihan lebih cenderung memiliki perilaku sukarela yang mendukung kelancaran kerja.
  • Komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap OCB. Loyalitas karyawan tidak otomatis membuat mereka terlibat dalam perilaku ekstra peran.
  • OCB tidak mampu memediasi hubungan pelatihan kerja maupun komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Dengan kata lain, jalur peningkatan kinerja lebih efektif melalui pelatihan kerja secara langsung, bukan lewat OCB.

Kesimpulan

Dari hasil tersebut, penelitian menyimpulkan bahwa pelatihan kerja adalah faktor utama yang memengaruhi kinerja karyawan di Waroeng SS Temanggung. Sementara itu, komitmen organisasi dan OCB belum menunjukkan peran yang signifikan dalam meningkatkan kinerja.

Implikasi Penelitian

Bagi pihak manajemen, hasil ini memberikan rekomendasi penting: investasi dalam program pelatihan yang terstruktur lebih efektif untuk mendorong produktivitas. Adapun membangun komitmen dan budaya OCB tetap diperlukan, namun perlu strategi lain agar benar-benar berkontribusi pada peningkatan performa kerja.

Herlin berharap penelitian ini dapat menjadi referensi bagi perusahaan kuliner maupun bisnis jasa lainnya dalam mengelola sumber daya manusia. “Pelatihan yang baik bukan sekadar rutinitas, melainkan investasi untuk keberlangsungan organisasi,” tulisnya dalam kesimpulan skripsi.(ed : fatikakh)

Sumber : repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.