Beban Kerja, Stres, dan Ancaman Turnover: Kajian di PT Indomarco Prismatama Magelang
1 September 2025

Admin perpustakaan

Magelang, 01 September 2025 – Fenomena tingginya angka keluar-masuk karyawan atau turnover intention menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi berbagai perusahaan. Tak terkecuali bagi PT Indomarco Prismatama di Kota Magelang, perusahaan ritel yang menaungi puluhan gerai dan mempekerjakan hampir seratus orang karyawan. Tingginya perputaran tenaga kerja ini tidak hanya menimbulkan biaya tambahan bagi perusahaan, tetapi juga berdampak pada produktivitas dan suasana kerja.

Kondisi itulah yang mendorong Efnina Putri Agustin, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang, untuk meneliti lebih dalam faktor-faktor yang memengaruhi turnover intention di perusahaan tersebut. Melalui skripsi berjudul Pengaruh Beban Kerja Terhadap Turnover Intention yang Dimediasi oleh Stress Kerja, Agustin berupaya menemukan benang merah antara tingginya beban kerja, munculnya stres kerja, dan niat karyawan untuk meninggalkan perusahaan.

Agustin menegaskan, tujuan utama penelitiannya adalah untuk menguji dan menganalisis beberapa hal pokok. Pertama, apakah beban kerja yang tinggi benar-benar berpengaruh terhadap keinginan karyawan untuk keluar. Kedua, apakah beban kerja yang berat turut meningkatkan stres kerja. Ketiga, apakah stres kerja itu sendiri menjadi pemicu langsung turnover intention. Dan terakhir, apakah stres kerja berperan sebagai perantara yang memperkuat pengaruh beban kerja terhadap turnover intention.

Dengan kerangka itu, penelitian ini diharapkan memberi manfaat ganda: secara akademis dapat memperkaya kajian manajemen sumber daya manusia, dan secara praktis dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk menekan angka turnover karyawan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan tetap PT Indomarco Prismatama Magelang yang telah bekerja minimal dua tahun. Dari total populasi sekitar 103 karyawan, terkumpul 95 responden yang memenuhi kriteria.

Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, dilengkapi uji validitas, reliabilitas, serta analisis jalur (path analysis). Dengan metode ini, Agustin dapat menilai seberapa kuat hubungan antar variabel dan apakah stres kerja benar-benar menjadi variabel mediasi dalam kaitan beban kerja dengan turnover intention.

Hasil penelitian menunjukkan temuan yang cukup tegas. Pertama, beban kerja terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention. Semakin berat beban kerja yang dipikul karyawan, semakin tinggi pula niat mereka untuk keluar dari perusahaan.

Kedua, beban kerja juga berpengaruh positif terhadap stres kerja. Jam kerja panjang, sistem kerja bergilir yang tidak menentu, serta tuntutan administratif di luar pekerjaan lapangan terbukti meningkatkan tingkat stres karyawan.

Ketiga, stres kerja berpengaruh positif terhadap turnover intention. Artinya, karyawan yang mengalami tekanan psikologis tinggi lebih cenderung ingin meninggalkan perusahaan.

Dan yang paling penting, penelitian ini membuktikan bahwa stres kerja memediasi pengaruh beban kerja terhadap turnover intention. Dengan kata lain, beban kerja yang tinggi tidak hanya mendorong keinginan keluar secara langsung, tetapi juga menimbulkan stres yang pada gilirannya memperkuat niat untuk resign.

Temuan ini memberikan pesan penting bagi perusahaan. Mengabaikan beban kerja karyawan berarti membiarkan stres menumpuk, dan akhirnya kehilangan tenaga kerja yang berharga. Proses rekrutmen baru, pelatihan, hingga adaptasi karyawan pengganti tentu menimbulkan biaya besar, baik dari sisi finansial maupun waktu.

Agustin dalam penelitiannya menyarankan agar perusahaan lebih memperhatikan pembagian tugas, pola kerja, serta kesejahteraan karyawan. Upaya sederhana seperti pengaturan jadwal kerja yang lebih manusiawi, komunikasi terbuka dengan atasan, hingga pemberian ruang untuk istirahat dapat membantu mengurangi stres kerja. Dengan begitu, turnover intention dapat ditekan, dan loyalitas karyawan pun meningkat.

Penelitian yang dilakukan oleh Efnina Putri Agustin ini membuktikan bahwa beban kerja, stres kerja, dan turnover intention memiliki keterkaitan erat yang tidak bisa diabaikan. Hasilnya menjadi cermin bagi manajemen perusahaan ritel, khususnya PT Indomarco Prismatama Magelang, bahwa keseimbangan antara target perusahaan dan kemampuan karyawan sangat menentukan stabilitas tenaga kerja.

Di balik angka-angka statistik, penelitian ini mengingatkan bahwa karyawan bukan sekadar sumber daya, melainkan individu dengan batas kemampuan dan kebutuhan psikologis. Mengelola beban kerja dengan bijak bukan hanya strategi bisnis, melainkan juga bentuk penghargaan pada manusia yang menjadi penggerak utama roda perusahaan. (ed. Sulistya NG)

Sumber: repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut