Magelang, 3 September 2025 – Dalam upaya mencari solusi sederhana namun efektif untuk mengendalikan penyakit diabetes melitus tipe 2, seorang mahasiswa keperawatan Universitas Muhammadiyah Magelang, Nirmala Titah Kinasih, menghadirkan penelitian menarik mengenai manfaat hydrotherapy atau terapi minum air putih hangat. Penelitian ini menegaskan kembali pepatah lama bahwa kesehatan berawal dari kebiasaan kecil, termasuk disiplin mengonsumsi air putih setiap pagi.
Latar Belakang Penelitian
Diabetes melitus tipe 2 masih menjadi masalah kesehatan global. Penyakit ini ditandai oleh kadar gula darah yang tinggi akibat resistensi insulin. Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kurangnya asupan cairan dapat memperparah kondisi tersebut. Air, yang seringkali dianggap sepele, ternyata memiliki peran penting dalam membantu tubuh mengatur metabolisme, membuang racun, hingga mencegah resistensi insulin. Dari sinilah Nirmala tergerak untuk menguji lebih jauh manfaat terapi sederhana ini bagi pasien diabetes.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari karya ilmiah ini adalah untuk membuktikan apakah hydrotherapy dapat menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe 2. Lebih khusus, Nirmala ingin mendokumentasikan bagaimana terapi air putih mampu memengaruhi kestabilan gula darah pasien, sekaligus memberikan gambaran nyata kepada dunia keperawatan mengenai intervensi sederhana yang bisa diterapkan di rumah.
Metode yang Diterapkan
Penelitian dilakukan melalui studi kasus pada dua pasien, seorang perempuan berusia 58 tahun dan seorang laki-laki berusia 60 tahun, yang sama-sama mengalami ketidakstabilan kadar glukosa darah. Keduanya menjalani rangkaian asuhan keperawatan selama 14 hari dengan total 7 kali kunjungan.
Terapi yang diberikan cukup sederhana: pasien diminta mengonsumsi air putih hangat setiap pagi setelah bangun tidur. Pada minggu pertama, pasien diberikan satu gelas air hangat berukuran 250 ml, sementara pada minggu kedua ditingkatkan menjadi dua gelas (500 ml). Kebiasaan ini dipantau melalui wawancara, observasi, serta pemeriksaan kadar gula darah sewaktu.
Selain itu, Nirmala juga melibatkan keluarga pasien untuk memantau kepatuhan, sekaligus memberikan edukasi tentang pentingnya diet seimbang dan olahraga.
Hasil Penelitian
Hasilnya cukup menggembirakan. Pada awal terapi, salah satu pasien mencatat kadar gula darah sewaktu sebesar 308 mg/dl. Setelah dua minggu rutin menjalani hydrotherapy, kadar tersebut turun menjadi 136 mg/dl. Pasien mengaku merasa lebih segar, pandangan lebih jelas, serta semangat untuk mengatur pola makan dan berolahraga meningkat.
Pasien lainnya menunjukkan pola penurunan serupa, dengan hasil akhir yang lebih stabil dibandingkan sebelum terapi. Keduanya mengaku senang karena menemukan terapi sederhana yang mudah diterapkan tanpa efek samping berarti.
Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Jahidin (2019) yang menyebutkan bahwa konsumsi air putih hangat setiap pagi terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah. Bahkan, air putih hangat dinilai lebih efektif dibandingkan jenis air lain karena mampu membantu memecah gula berlebih dan memperlancar aliran darah ke jaringan tubuh.
Kesimpulan dan Implikasi
Dari penelitian ini, Nirmala menyimpulkan bahwa hydrotherapy mampu menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Terapi ini tidak hanya menekan gejala, tetapi juga mendorong pasien untuk mengubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat.
Meski sederhana, temuan ini punya arti besar. Hydrotherapy dapat menjadi langkah komplementer yang mudah, murah, dan bisa dilakukan siapa saja, baik di rumah maupun sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat. Tentu, hal ini tidak menggantikan pengobatan medis, tetapi bisa menjadi pendukung penting dalam mengendalikan penyakit yang jumlah penderitanya terus meningkat.
Harapan Peneliti
Melalui penelitian ini, Nirmala berharap para tenaga kesehatan dapat lebih gencar mengenalkan terapi air putih sebagai bagian dari edukasi pasien. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan keluarga dalam mendampingi pasien, sebab kepatuhan adalah kunci dari keberhasilan terapi.
Dengan demikian, karya Nirmala tidak hanya menambah wawasan akademis, tetapi juga menghadirkan solusi praktis yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Sebuah bukti bahwa langkah kecil—seperti segelas air hangat setiap pagi—dapat memberi dampak besar bagi kesehatan. (ed : noviyanti)
sumber : repository UNIMMA
