Magelang, 04 Agustus 2025 – Indonesia sebagai negara agraris memiliki ketergantungan besar terhadap hasil panen jagung sebagai salah satu sumber pangan utama. Namun, produktivitas jagung kerap terganggu oleh berbagai jenis penyakit dan hama yang sulit dikenali oleh para petani awam. Hal inilah yang mendorong Surya Abdilah untuk menciptakan solusi teknologi berupa sistem pakar berbasis web yang mampu membantu petani dalam mendiagnosa penyakit tanaman jagung secara lebih tepat dan akurat.
Tujuan utama dari skripsi ini adalah mengimplementasikan metode Certainty Factor (CF) dalam sistem pakar untuk meningkatkan akurasi dalam identifikasi penyakit tanaman jagung. Certainty Factor dipilih karena memiliki keunggulan dalam menangani ketidakpastian data, memungkinkan sistem untuk menilai tingkat keyakinan terhadap suatu gejala yang mengarah pada diagnosis penyakit tertentu. Dengan memanfaatkan metode ini, sistem dapat meniru cara berpikir seorang pakar pertanian dalam memberikan analisis dan keputusan berbasis data gejala yang diinput pengguna.
Sistem ini dirancang tidak hanya untuk membantu petani mengenali penyakit secara dini, tetapi juga memberikan informasi solusi serta panduan perawatan yang dapat diterapkan secara langsung di lapangan. Dalam implementasinya, sistem ini melibatkan proses konsultasi berbasis web, di mana pengguna dapat memilih gejala yang dialami tanaman, lalu sistem akan memproses data tersebut menggunakan metode CF untuk menentukan penyakit yang paling mungkin menyerang tanaman tersebut.
Surya mengadopsi pendekatan sistematis dalam penyusunan dan pengembangan sistem. Metode yang digunakan terdiri dari kajian literatur, wawancara dengan dua pakar pertanian jagung, serta pemodelan berbasis forward chaining yang mendukung proses inferensi sistem pakar. Sistem dirancang dengan dua aktor utama, yaitu admin yang bertugas mengelola data gejala, penyakit, dan nilai CF; serta petani yang menjadi pengguna akhir sistem.
Secara teknis, sistem ini dibangun menggunakan XAMPP sebagai web server, Visual Studio Code sebagai editor utama, dan MySQL untuk pengelolaan basis data. Diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram (ERD) disusun untuk merepresentasikan alur kerja sistem secara terstruktur. Antarmuka pengguna juga dirancang agar mudah digunakan oleh pengguna non-teknis seperti petani, dengan fitur seperti pilihan gejala, hasil diagnosa, serta detail persentase tingkat keyakinan dari hasil diagnosa.
Dalam pengujian sistem, penulis melakukan pendekatan berbasis User Acceptance Test (UAT) dengan melibatkan sejumlah responden. Hasil menunjukkan bahwa sistem mendapatkan tingkat penerimaan pengguna yang sangat baik dengan nilai akurasi diagnosis mencapai 86,69% pada kasus penyakit Hawar Daun, menunjukkan bahwa sistem mampu memberikan hasil diagnosis yang sangat mendekati analisis pakar. Hasil perhitungan CF untuk penyakit tersebut bahkan menunjukkan nilai gabungan 0.86688, yang setara dengan 86,69% tingkat kepastian diagnosis.
Basis pengetahuan sistem terdiri dari 36 gejala yang dikumpulkan dari wawancara dan literatur, serta 13 jenis penyakit tanaman jagung seperti bulai, hawar daun, ulat tanah, penggerek tongkol, hingga bercak daun. Data ini diolah menjadi aturan IF-THEN dalam bentuk pohon inferensi, memungkinkan sistem bekerja secara otomatis dalam menyimpulkan kemungkinan penyakit berdasarkan kombinasi gejala yang diinput pengguna.
Bagian istimewa dari penelitian ini adalah penerapan metode Certainty Factor yang tidak hanya mengandalkan data input pengguna, tapi juga memanfaatkan nilai MB (Measure of Belief) dan MD (Measure of Disbelief) yang diperoleh dari dua pakar pertanian. Rata-rata nilai CF yang digunakan menjadi acuan dalam perhitungan diagnosis, menjadikan hasil sistem lebih objektif dan akurat.
Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa sistem pakar berbasis Certainty Factor dapat menjadi alat bantu yang efektif bagi petani dalam melakukan diagnosis penyakit tanaman jagung. Tidak hanya itu, sistem ini juga bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi pengambilan keputusan di sektor pertanian, mengurangi ketergantungan pada konsultasi manual, serta menjadi media edukasi bagi petani agar lebih memahami jenis penyakit dan langkah penanganan awal.
Sebagai bentuk kontribusi nyata dari bidang Teknik Informatika terhadap dunia pertanian, karya ini diharapkan dapat terus dikembangkan lebih lanjut, baik dari segi kelengkapan basis pengetahuan, maupun integrasi dengan teknologi lain seperti aplikasi mobile, chatbot, atau bahkan sistem berbasis AI lebih lanjut. (ed. Sulistya NG)
Sumber: repositori UNIMMA