Disiplin, Motivasi, dan Lingkungan Kerja: Kunci Kinerja Perawat RS Tk. II dr. Soedjono
16 September 2025

adel

Magelang, 16 September 2025 – Kinerja tenaga keperawatan kerap menjadi sorotan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit. Bukan tanpa alasan, perawat adalah garda terdepan yang paling sering berinteraksi dengan pasien selama perawatan. Namun, data Bed Occupancy Ratio (BOR) di Rumah Sakit Tk. II dr. Soedjono Magelang selama tiga tahun terakhir menunjukkan angka yang tidak pernah mencapai target Kementerian Kesehatan. Bahkan pada 2021, BOR turun drastis hingga 44,56 persen.

Fenomena ini mendorong Sri Hartoko, mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Magelang, meneliti faktor-faktor yang memengaruhi kinerja perawat. Penelitiannya berjudul Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Tenaga Keperawatan Rumah Sakit Tk. II dr. Soedjono Magelang.

Tujuan Penelitian

Sri Hartoko menjelaskan, penelitian ini bertujuan menguji sejauh mana disiplin kerja, motivasi, dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja tenaga keperawatan, baik secara parsial maupun simultan. Harapannya, hasil penelitian dapat menjadi bahan evaluasi manajemen rumah sakit dalam menyusun kebijakan peningkatan kinerja pegawai.

Metode: Survei 75 Perawat

Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui survei kepada 75 responden dari total populasi 300 perawat di RS Tk. II dr. Soedjono. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria minimal masa kerja dua tahun. Data dikumpulkan melalui kuesioner berbasis Google Form yang disebar kepada responden.

Analisis dilakukan dengan regresi linier berganda menggunakan SPSS versi 25.0, dilengkapi uji validitas, reliabilitas, uji F, uji t, serta uji R² untuk memastikan akurasi hasil penelitian.

Hasil: Tiga Variabel Berpengaruh Signifikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

  1. Disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja perawat. Semakin tinggi kedisiplinan—seperti ketepatan waktu, ketaatan aturan, dan tanggung jawab—semakin baik pula kinerja yang ditunjukkan.
  2. Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Perawat yang terdorong oleh pengakuan, prestasi, tanggung jawab, serta peluang pengembangan diri cenderung bekerja lebih optimal.
  3. Lingkungan kerja juga terbukti berpengaruh positif. Fasilitas yang memadai, suasana kerja kondusif, serta hubungan baik antarpegawai mendorong perawat bekerja lebih efektif.
  4. Secara simultan, ketiga variabel tersebut berkontribusi nyata meningkatkan kinerja tenaga keperawatan

Implikasi: Strategi Manajemen SDM

Sri Hartoko menekankan bahwa temuan ini memberi sinyal kuat bagi manajemen rumah sakit: perbaikan kinerja tidak bisa dilepaskan dari penguatan faktor internal maupun eksternal tenaga keperawatan.

  • Dari sisi disiplin, manajemen perlu mempertegas aturan sekaligus memberi teladan dari pimpinan.

  • Untuk motivasi, penghargaan atas kinerja, kejelasan jenjang karier, serta pelatihan berkelanjutan akan menumbuhkan semangat kerja.

  • Sementara pada aspek lingkungan kerja, rumah sakit perlu memastikan fasilitas memadai, kebersihan terjaga, serta tercipta iklim kerja yang harmonis.

Penutup

Melalui penelitiannya, Sri Hartoko menegaskan bahwa kinerja tenaga keperawatan bukan sekadar urusan teknis pelayanan, tetapi hasil dari kombinasi disiplin, motivasi, dan lingkungan kerja. “Ketiga faktor ini terbukti berpengaruh signifikan, baik secara parsial maupun bersama-sama,” tulisnya dalam kesimpulan

Dengan demikian, upaya meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit harus dimulai dari membangun budaya disiplin, menumbuhkan motivasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Hanya dengan cara itu, RS Tk. II dr. Soedjono dapat mencapai target pelayanan, sekaligus memberikan kepuasan yang lebih baik bagi pasien. (ed: Adella)

sumber: repository UNIMMA 

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut