Magelang, 3 September 2025 – Pendidikan tak hanya menjadi tanggung jawab sekolah dan guru, melainkan juga membutuhkan peran besar dari orang tua di rumah. Hal itu ditegaskan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Annisa Indah Kinasih, mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Magelang. Dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan Antara Dukungan Orang Tua terhadap Hasil Belajar IPA di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang”, Annisa membuktikan bahwa dukungan orang tua memiliki kaitan erat dengan prestasi anak, khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Penelitian ini berangkat dari keresahan banyak guru yang melihat siswa masih sering kesulitan dalam mempertahankan prestasi akademik. Salah satu penyebabnya adalah minimnya pendampingan orang tua ketika anak belajar di rumah. “Banyak siswa yang justru mengerjakan pekerjaan rumah (PR) di sekolah karena kurangnya kontrol dan perhatian dari orang tua,” ungkap Annisa dalam laporan penelitiannya.
Berangkat dari persoalan itu, Annisa menyusun penelitian dengan tujuan mengetahui sejauh mana hubungan dukungan orang tua dengan hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan pada kelas IV SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang dengan melibatkan 28 siswa sebagai responden. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain korelasional, yaitu mencari hubungan antara dua variabel: dukungan orang tua sebagai variabel bebas (X) dan hasil belajar IPA sebagai variabel terikat (Y).
Pengumpulan data dilakukan melalui angket dan dokumentasi nilai ulangan siswa, dengan teknik pengambilan sampel secara random sampling. Sebelum dibagikan, angket diuji validitas dan reliabilitasnya, hingga diperoleh 29 butir pertanyaan yang layak digunakan. Data kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi Product Moment dengan bantuan program SPSS 25.0 for Windows.
Hasil analisis menunjukkan temuan yang menarik. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 (p < 0,05), artinya terdapat hubungan yang nyata antara dukungan orang tua dengan hasil belajar IPA. Lebih dari itu, koefisien korelasi yang didapat adalah 0,994, angka yang menunjukkan hubungan hampir sempurna karena berada pada rentang 0,81–1,00. Dengan kata lain, semakin tinggi dukungan yang diberikan orang tua, maka semakin baik pula hasil belajar siswa.
Dukungan orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup berbagai aspek, mulai dari perhatian, bimbingan belajar, pengawasan penggunaan waktu, hingga pemberian penghargaan dan sanksi secara proporsional. Bentuk dukungan sederhana seperti memberikan semangat, menemani anak belajar, atau sekadar mengingatkan jadwal belajar, terbukti memberikan dampak positif pada prestasi anak. Sebaliknya, kurangnya perhatian dapat membuat siswa enggan belajar, lebih suka bermain, bahkan malas mengerjakan tugas sekolah.
Dalam kesimpulannya, Annisa menegaskan bahwa hasil penelitiannya membuktikan adanya hubungan positif dan signifikan antara dukungan orang tua dan hasil belajar IPA siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang. “Anak akan lebih bersemangat belajar ketika merasa diperhatikan, didukung, dan diarahkan oleh orang tua,” tulisnya dalam bagian simpulan.
Penelitian ini sekaligus menegaskan pentingnya sinergi antara sekolah dan rumah. Guru tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya peran orang tua. Begitu pula orang tua tidak bisa sepenuhnya menyerahkan pendidikan anak hanya kepada guru. Dukungan emosional, motivasi, dan keterlibatan orang tua akan memperkuat kualitas pembelajaran yang berlangsung di sekolah.
Annisa berharap temuannya bisa menjadi bahan renungan sekaligus dorongan bagi para orang tua agar lebih terlibat dalam proses pendidikan anak. “Orang tua memiliki tanggung jawab moral dan emosional untuk memastikan anak mendapatkan pengalaman belajar yang optimal. Dukungan sekecil apapun dapat menjadi energi besar bagi anak dalam meraih prestasi,” ujarnya dalam laporan akhir penelitian.
Melalui skripsi ini, Annisa Indah Kinasih berhasil menegaskan kembali bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh guru atau kurikulum semata, tetapi juga oleh peran orang tua yang senantiasa hadir mendampingi, membimbing, dan mendoakan setiap langkah belajar anak. (ed: noviyanti)
sumber : repository UNIMMA