Game Online, Pola Asuh, dan Perilaku Keagamaan Anak: Temuan Refri Rais Sadewa di Desa Salaman
3 September 2025

Istiarni Atin

Magelang, 03 September 2025 – Dunia digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak dan remaja masa kini. Game online, misalnya, telah menjelma bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga gaya hidup. Namun di balik daya tariknya, muncul kekhawatiran: sejauh mana permainan ini memengaruhi perkembangan keagamaan generasi muda? Pertanyaan inilah yang menggelitik Refri Rais Sadewa, mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang, hingga menulis skripsi berjudul Pengaruh Frekuensi Penggunaan Game Online dan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perilaku Keagamaan Anak di Desa Salaman.”

Latar Belakang Penelitian

Penelitian ini lahir dari fenomena sehari-hari di Desa Salaman, Magelang. Sadewa menemukan fakta bahwa banyak anak di sana kecanduan bermain game online. Dalam wawancara awal, salah satu orang tua bahkan mengaku kesulitan mengontrol anaknya karena sibuk bekerja. Akibatnya, anak lebih sering melalaikan shalat wajib demi asyik dengan gawai di tangan. Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah game online benar-benar berpengaruh pada perilaku keagamaan anak, dan bagaimana pola asuh orang tua berperan di dalamnya?

Tujuan Penelitian

Lewat risetnya, Refri Rais Sadewa menetapkan empat tujuan pokok:

  1. Mengukur frekuensi penggunaan game online anak di Desa Salaman.

  2. Mengidentifikasi pola asuh orang tua dalam mendidik anak terkait keagamaan.

  3. Menilai tingkat perilaku keagamaan anak, baik dalam ibadah maupun kehidupan sehari-hari.

  4. Menganalisis pengaruh frekuensi bermain game online dan pola asuh orang tua terhadap perilaku keagamaan anak.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberi gambaran bagi orang tua agar lebih bijak dalam mengawasi penggunaan teknologi, sekaligus memperkaya literatur akademis terkait hubungan pola asuh dan perkembangan keagamaan remaja .

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan teknik simple random sampling. Dari total populasi 128 anak di Desa Salaman, sebanyak 30 anak usia SD hingga SMA dijadikan sampel penelitian. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang disebar dalam bentuk angket daring. Instrumen penelitian diuji validitas dan reliabilitasnya, lalu dianalisis dengan regresi linier berganda untuk menguji hubungan antar variabel.

Hasil Penelitian

Temuan Sadewa cukup menarik. Pertama, frekuensi penggunaan game online anak di Desa Salaman berada dalam kategori sedang, dengan nilai rata-rata 34,36 . Anak-anak bermain game bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk mengisi waktu luang, menghilangkan stres, bahkan menjalin pertemanan baru.

Kedua, pola asuh orang tua juga berada di kategori sedang, dengan rata-rata 34,63 . Meski orang tua berusaha memberikan pendidikan agama, banyak yang belum maksimal mengawasi aktivitas anak karena kesibukan pekerjaan.

Ketiga, perilaku keagamaan anak juga dinilai berada di kategori sedang, dengan nilai rata-rata 39,00 . Dari 30 responden, 17% anak termasuk dalam kategori rendah, 63% kategori sedang, dan hanya 20% kategori tinggi . Artinya, sebagian besar anak masih melaksanakan ibadah, tetapi belum konsisten.

Yang paling penting, analisis statistik menunjukkan bahwa frekuensi bermain game online dan pola asuh orang tua berpengaruh signifikan terhadap perilaku keagamaan anak. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,001—jauh lebih kecil dari batas 0,05—dengan adjusted R square sebesar 0,387. Artinya, sekitar 38,7% variasi perilaku keagamaan anak dapat dijelaskan oleh dua faktor tersebut.

Kesimpulan dan Implikasi

Dari penelitian ini, Refri Rais Sadewa menegaskan bahwa pola asuh orang tua memegang peranan penting dalam membentuk perilaku keagamaan anak, bahkan di tengah derasnya arus teknologi. Game online memang memberi pengaruh, tetapi sejauh mana dampaknya sangat ditentukan oleh kontrol, bimbingan, dan teladan yang diberikan orang tua.

Dalam rekomendasinya, Sadewa menyarankan agar orang tua lebih memperhatikan penggunaan gawai anak, menetapkan aturan yang jelas, dan aktif menanamkan nilai keagamaan sejak dini. Selain itu, perlu adanya kerja sama antara keluarga dan sekolah untuk mengawasi tumbuh kembang anak, sehingga mereka tetap bisa menikmati teknologi tanpa kehilangan jati diri sebagai generasi yang religius .

Penutup

Penelitian ini menjadi alarm bagi masyarakat luas bahwa perkembangan teknologi harus diimbangi dengan penguatan nilai keagamaan. Dengan bimbingan yang tepat, game online tak harus menjadi ancaman, melainkan bisa menjadi bagian dari perjalanan anak-anak menuju kedewasaan yang sehat—baik secara intelektual maupun spiritual. (ed-AIS)

Sumber: repository UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.