Magelang, 3 September 2025 – Perkembangan teknologi komunikasi telah mengubah gaya hidup masyarakat, khususnya mahasiswa. Hampir semua aktivitas kini bertumpu pada ponsel pintar yang tak bisa lepas dari kebutuhan internet. Menariknya, keputusan mahasiswa dalam membeli kuota internet ternyata tidak sekadar soal kebutuhan, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor pemasaran. Hal inilah yang coba diteliti lebih dalam oleh Edwar Abi Keswara, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang.
Dalam karya ilmiahnya berjudul “Pengaruh Harga, Promosi, dan Kelas Sosial terhadap Keputusan Pembelian Kuota Internet Telkomsel (Studi Empiris pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang)”, Edwar mengupas bagaimana tiga faktor utama—harga, promosi, dan kelas sosial—berperan dalam menentukan perilaku konsumen muda ketika membeli paket data.
Tujuan Penelitian
Edwar menjelaskan, tujuan utama penelitiannya adalah menguji secara empiris pengaruh harga, promosi, dan kelas sosial terhadap keputusan pembelian kuota internet Telkomsel di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMMagelang. Ia ingin mengetahui variabel mana yang paling kuat memengaruhi mahasiswa, serta apakah faktor sosial benar-benar ikut menentukan keputusan konsumsi digital ini.
Metode yang Digunakan
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Edwar menggunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria responden adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMMagelang yang menggunakan kuota internet Telkomsel serta pernah membeli minimal dua kali. Dari populasi tersebut, diperoleh 75 mahasiswa sebagai responden.
Instrumen penelitian berupa kuesioner dengan skala Likert lima poin, yang menilai sejauh mana responden setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan mengenai harga, promosi, dan kelas sosial. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS.
Hasil Penelitian
Hasil analisis menunjukkan temuan menarik. Variabel harga terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kuota internet Telkomsel. Hal ini berarti semakin terjangkau harga yang ditawarkan, semakin besar pula kemungkinan mahasiswa melakukan pembelian.
Begitu pula dengan promosi, hasil penelitian mengungkapkan adanya pengaruh positif yang kuat. Promosi yang kreatif dan menarik, seperti diskon paket data atau iklan digital yang persuasif, terbukti efektif mendorong mahasiswa untuk membeli. Faktor promosi bahkan menjadi salah satu penentu paling dominan dalam penelitian ini.
Sebaliknya, variabel kelas sosial ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan kata lain, baik mahasiswa dari latar belakang sosial ekonomi menengah ke bawah maupun menengah ke atas memiliki pola konsumsi kuota internet yang relatif sama. Kuota internet, dalam hal ini, lebih dianggap sebagai kebutuhan primer ketimbang simbol status sosial.
Kesimpulan dan Implikasi
Dari penelitian ini, Edwar Abi Keswara menyimpulkan bahwa harga dan promosi merupakan faktor kunci dalam memengaruhi keputusan mahasiswa membeli kuota internet Telkomsel, sedangkan kelas sosial tidak memberikan dampak berarti.
Penelitian ini memberi dua kontribusi penting. Secara praktis, hasil riset bisa menjadi masukan bagi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi seperti Telkomsel. Perusahaan perlu terus memperhatikan penetapan harga yang sesuai dengan daya beli mahasiswa, serta merancang strategi promosi yang inovatif agar dapat menarik minat konsumen muda.
Sementara secara teoritis, penelitian ini memperkaya literatur tentang perilaku konsumen, khususnya dalam bidang pemasaran digital. Temuan bahwa kelas sosial tidak berpengaruh bisa menjadi bahan kajian lanjutan bagi akademisi, sekaligus membuka ruang eksplorasi untuk menambahkan variabel lain seperti citra merek atau kualitas jaringan dalam penelitian berikutnya.
Penutup
Melalui penelitian ini, Edwar Abi Keswara berhasil memberikan gambaran nyata tentang perilaku konsumen digital di era serba daring. Hasil penelitiannya menegaskan bahwa mahasiswa lebih rasional dalam mengambil keputusan pembelian kuota internet, dengan pertimbangan utama pada harga yang ramah kantong dan promosi yang menggoda, bukan lagi soal latar belakang kelas sosial.
Dengan temuan ini, perusahaan penyedia layanan internet di Indonesia bisa lebih tepat menyasar kebutuhan generasi muda yang semakin bergantung pada koneksi internet untuk aktivitas sehari-hari, mulai dari belajar, bekerja, hingga bersosialisasi. (ed: noviyanti)
sumber : repository UNIMMA