Magelang, 4 September 2025 – Kecantikan sering kali dihubungkan dengan perawatan kulit wajah, dan salah satu produk yang kini digemari masyarakat adalah masker lembaran atau sheet mask. Produk perawatan ini hadir karena praktis, higienis, sekaligus efektif melembapkan dan meremajakan kulit. Di tengah maraknya penggunaan bahan sintetis dalam industri kosmetik, seorang peneliti muda dari Universitas Muhammadiyah Magelang, Elma Zalfa Laudza, mencoba menghadirkan inovasi dengan memanfaatkan bahan alami yang dekat dengan keseharian kita: wortel.
Dalam karya ilmiahnya berjudul Formulasi dan Evaluasi Sediaan Sheet Mask dari Sari Wortel (Daucus carota L.), Elma meneliti bagaimana ekstrak wortel dapat diformulasikan menjadi produk perawatan wajah modern yang aman dan bermanfaat. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2022 sebagai syarat kelulusan program Diploma III Farmasi.
Wortel: Sumber Vitamin A dan Antioksidan Alami
Wortel dikenal luas sebagai sayuran kaya nutrisi, terutama betakaroten yang menjadi sumber vitamin A. Kandungan inilah yang diyakini mampu menjaga kesehatan kulit, membantu proses regenerasi, sekaligus memberikan efek antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Radikal bebas, seperti polusi dan paparan sinar ultraviolet, menjadi penyebab utama penuaan dini pada kulit.
Bagi Elma, wortel tidak hanya sekadar sayuran dapur. Kandungan betakaroten dan vitamin di dalamnya membuka peluang besar untuk dijadikan bahan aktif dalam produk kecantikan, khususnya sheet mask.
Tujuan Penelitian
Elma merumuskan dua tujuan utama dalam penelitiannya. Pertama, mengetahui komposisi formula sheet mask berbahan sari wortel. Kedua, mengevaluasi karakteristik fisik dari sediaan yang dihasilkan. Dengan kata lain, penelitian ini tidak hanya berhenti pada pembuatan formula, tetapi juga menguji kualitasnya melalui beberapa parameter standar industri kosmetik.
Metode yang Digunakan
Penelitian ini bersifat eksperimental. Proses dimulai dari ekstraksi wortel yang diperoleh dari pasar tradisional di Magelang, kemudian diformulasikan bersama bahan tambahan seperti gliserin, propilenglikol, PEG-40 hydrogenated castor oil, xanthan gum, nipagin, etanol 70%, serta aquadest.
Selanjutnya, produk diuji melalui empat tahap evaluasi, yaitu uji organoleptis (pengamatan warna, bau, rasa, dan tekstur), uji homogenitas, uji viskositas, dan uji pH. Untuk memastikan kualitas, Elma memvariasikan konsentrasi propilenglikol – bahan pelembap yang umum digunakan dalam kosmetik – masing-masing sebesar 10%, 15%, dan 20%.
Hasil Penelitian
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sari wortel dapat diformulasikan menjadi sheet mask yang stabil dan memenuhi kriteria standar. Pada uji organoleptis, semua formula memiliki warna kuning cerah dengan aroma khas wortel, tekstur cair sedikit kental, serta sensasi lembut dan dingin ketika diaplikasikan pada kulit.
Uji homogenitas memperlihatkan bahwa ketiga formula tidak mengalami pemisahan, sehingga dianggap homogen. Dari sisi pH, rentang yang diperoleh adalah 4,6 hingga 5,2, nilai yang sesuai dengan pH normal kulit (sekitar 4–6). Sementara uji viskositas membuktikan bahwa produk berada dalam standar viskositas sheet mask yang baik.
Menariknya, semakin tinggi konsentrasi propilenglikol yang ditambahkan, pH sediaan cenderung lebih asam. Namun, hal ini tetap berada dalam batas aman untuk kulit wajah. Dengan demikian, wortel terbukti dapat berperan sebagai bahan aktif alami dalam kosmetik, sekaligus menghasilkan sediaan yang layak dikembangkan lebih lanjut.
Kontribusi dan Saran
Penelitian Elma Zalfa Laudza memberi kontribusi berarti bagi dunia farmasi dan kosmetika, khususnya dalam pengembangan produk berbasis bahan alam. Selain memberikan alternatif pemanfaatan wortel di luar sektor pangan, penelitian ini juga menegaskan pentingnya inovasi lokal dalam menghadapi industri kecantikan global yang semakin kompetitif.
Meski hasilnya menjanjikan, Elma menyarankan agar penelitian lanjutan dilakukan, terutama uji iritasi kulit, uji aktivitas antioksidan, serta pengujian terhadap tanda-tanda penuaan dini. Hal ini penting untuk membuktikan manfaat klinis sekaligus memastikan keamanan produk sebelum dipasarkan.
Penutup
Inovasi sederhana dari dapur masyarakat ini menunjukkan bahwa bahan lokal memiliki potensi besar jika digarap dengan pendekatan ilmiah. Melalui penelitian ini, Elma Zalfa Laudza bukan hanya menambah khazanah ilmu pengetahuan di bidang farmasi, tetapi juga membuka peluang industri kosmetik alami di masa depan.
Dengan demikian, sheet mask sari wortel bisa saja menjadi salah satu produk kecantikan andalan, bukan hanya karena manfaatnya, tetapi juga karena mengangkat potensi bahan alam Indonesia. (ed: noviyanti)
sumber : repository UNIMMA