Magelang, 21 Juli 2025 — Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan utama yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia menurut data WHO. Di tengah tingginya angka kasus, Eka Nur Fatonah, mahasiswi Program Studi D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), berhasil membuktikan efektivitas terapi alternatif menggunakan bahan alami: jus mentimun.
Melalui karya tulis ilmiah yang disusun untuk tugas akhir, Eka meneliti manfaat jus mentimun dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Studi ini dilakukan pada seorang pasien lansia berusia 77 tahun yang mengalami hipertensi dengan tekanan darah awal mencapai 170/100 mmHg.
Dalam penelitian yang berlangsung selama enam hari, pasien diberikan jus mentimun sebanyak 250 ml per hari. Hasilnya menunjukkan adanya penurunan tekanan darah secara bertahap hingga mencapai 150/80 mmHg pada hari terakhir. Tak hanya tekanan darah yang membaik, pasien juga melaporkan penurunan gejala seperti pusing, tengkuk kaku, serta membaiknya kualitas tidur.
Mentimun dipilih sebagai intervensi non-farmakologis karena kandungan kalium, magnesium, dan air yang tinggi. Senyawa-senyawa tersebut dikenal memiliki efek diuretik alami yang membantu menurunkan tekanan darah. Jus dibuat dari 100 gram mentimun segar yang diblender dengan 80–100 ml air matang tanpa tambahan bahan lain.
Eka menjelaskan bahwa pemberian jus ini dilakukan dengan pendekatan edukatif, termasuk mendemonstrasikan cara pembuatan dan melibatkan pasien serta keluarga dalam proses perawatan. Selain itu, terapi ini juga dilengkapi dengan intervensi keperawatan lain seperti pengukuran tekanan darah rutin, teknik relaksasi, serta edukasi tentang pola hidup sehat.
Penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi sederhana berbasis bahan alami dapat menjadi solusi pelengkap dalam penatalaksanaan hipertensi, terutama bagi masyarakat yang memiliki akses terbatas terhadap pengobatan medis.
Dosen pembimbing, Ns. Kartika Wijayanti, M.Kep., menyatakan bahwa penelitian ini membuktikan pentingnya inovasi keperawatan yang berbasis kearifan lokal dan mudah diterapkan oleh masyarakat. “Dengan pendekatan edukatif, mahasiswa mampu membangun kemandirian pasien dalam menjaga kesehatan,” ungkapnya.
Karya tulis ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk menggali solusi inovatif dari bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar, khususnya dalam penanganan penyakit kronis seperti hipertensi. Selain itu, masyarakat juga diharapkan lebih terbuka terhadap pendekatan kombinatif antara pengobatan medis dan terapi alami.
Untuk UNIMMA sendiri, karya ini merupakan bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan kesehatan berbasis komunitas. Sebagai lembaga pendidikan, UNIMMA mendorong mahasiswa untuk terus menghasilkan penelitian yang aplikatif dan bermanfaat langsung bagi masyarakat.