Magelang, 3 September 2025 – Di tengah badai pandemi yang sempat membuat banyak lembaga pendidikan usia dini kehilangan arah, TK ABA Sleman Kota justru mampu berdiri tegak. Jumlah murid tidak merosot drastis, bahkan prestasi guru dan inovasi sekolah terus tumbuh. Fakta ini mendorong Musabikhah, mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Magelang, melakukan penelitian mendalam tentang kepemimpinan kepala sekolah di lembaga tersebut.
Penelitian yang dituangkan dalam tesis tahun 2022 ini mengangkat tema analisis kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas manajemen pendidikan. Fokus utamanya adalah menilai kesesuaian pola kepemimpinan kepala TK ABA Sleman dengan teori manajemen, menelusuri inovasi pengembangan kompetensi guru, serta mengkaji keberhasilan program unggulan yang dijalankan sekolah.
Tujuan dan Metodologi
Musabikhah menegaskan bahwa tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi bagaimana kepala sekolah memimpin lembaga PAUD dalam situasi penuh tantangan. Dengan pendekatan kualitatif studi kasus, ia mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis dilakukan melalui tiga tahap: reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan.
Kepemimpinan yang Sesuai Teori
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepala sekolah TK ABA Sleman selaras dengan teori manajemen kepemimpinan. Dalam aspek perencanaan, sekolah mampu menyusun rencana tahunan, kurikulum, hingga program inovatif. Dari sisi pengorganisasian, kepala sekolah mengatur kegiatan rutin seperti parenting, pelatihan guru, hingga lomba-lomba yang mendukung pembelajaran anak.
Lebih jauh, kepala sekolah juga menjalankan fungsi pengawasan secara konsisten. Ia tidak sekadar memberi instruksi, melainkan turun langsung ke kelas untuk memantau kegiatan belajar. Dengan cara ini, ia dapat memberi masukan konkret kepada guru serta menjaga kualitas proses pembelajaran.
Inovasi dalam Pengembangan Guru
Salah satu sorotan penting penelitian ini adalah strategi kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi guru. Langkah yang ditempuh antara lain penempatan tugas sesuai latar belakang pendidikan, pembinaan kegiatan ekstrakurikuler, hingga pengarahan rutin melalui rapat bulanan. Guru tidak dibiarkan berjalan sendiri, melainkan terus mendapat dukungan, arahan, dan evaluasi.
Pengawasan menjadi kunci. Kepala sekolah rajin melakukan kunjungan kelas untuk memantau proses belajar, memberi masukan, bahkan mencari solusi ketika ada hambatan. Pola kepemimpinan ini membuat para guru lebih termotivasi dan kompetensinya meningkat dari tahun ke tahun.
Program Unggulan Berbasis Budaya
Keberhasilan TK ABA Sleman juga ditopang oleh program unggulan pembelajaran berbasis budaya. Program ini memadukan kurikulum 2013 dengan kearifan lokal Yogyakarta, termasuk lagu, permainan tradisional, dan nilai-nilai budaya. Tujuannya sederhana namun bermakna: mengenalkan anak pada akar budaya mereka sejak dini.
Proses perencanaan dilakukan secara kolektif. Tim kecil yang terdiri dari guru senior dan tim pengembang kurikulum menyusun draft program, kemudian dibawa ke rapat bersama guru, karyawan, dan komite sekolah. Semua pihak terlibat, sehingga program benar-benar menjadi milik bersama.
Dalam pelaksanaan, setiap personel diberi tugas sesuai kompetensinya. Program juga dilengkapi mekanisme monitoring dan evaluasi yang ketat. Kepala sekolah, wakil, hingga komite berperan aktif memastikan kegiatan berjalan sesuai target. Bahkan evaluasi tidak hanya menyoroti kelemahan, melainkan juga mengapresiasi kelebihan yang ada agar terus dipertahankan.
Hasil yang Menggembirakan
Dari keseluruhan temuan, Musabikhah menyimpulkan bahwa kepemimpinan kepala TK ABA Sleman Kota benar-benar memberi dampak positif. Jumlah murid tetap stabil meski banyak sekolah lain terpuruk. Prestasi guru dan sekolah meningkat, sementara inovasi lembaga terus bergulir.
Lebih dari itu, penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan sebuah lembaga pendidikan anak usia dini tidak semata ditentukan oleh fasilitas, melainkan oleh kepemimpinan yang visioner, kolaboratif, dan inovatif. Kepala sekolah TK ABA Sleman menjadi contoh nyata bagaimana seorang pemimpin mampu menjaga kualitas lembaga sekaligus mengangkat martabat pendidikan berbasis budaya lokal.
Penutup
Tesis Musabikhah ini bukan hanya catatan akademik, tetapi juga cermin keberhasilan praktik kepemimpinan pendidikan di lapangan. Dalam kondisi penuh keterbatasan, kepemimpinan yang kuat terbukti bisa menjadi solusi. TK ABA Sleman Kota hadir sebagai bukti bahwa dengan strategi tepat, komitmen pada budaya, dan perhatian serius pada guru, sebuah lembaga pendidikan bisa tetap eksis bahkan berkembang lebih maju di masa krisis. (ed: noviyanti)
sumber : repository UNIMMA