Magelang, 08 September 2025 – Di tengah persaingan bisnis kuliner yang kian ketat, strategi pemasaran menjadi ujung tombak dalam menarik minat konsumen. Hal itu tergambar jelas dari penelitian yang dilakukan oleh Aryani Yunita, mahasiswi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang.
Dalam skripsinya berjudul “Pengaruh Media Sosial, Word of Mouth, Faktor Pribadi, Harga dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Empiris pada Konsumen Warung Makan Koki Kita Kota Magelang)”, Aryani menyoroti bagaimana berbagai faktor memengaruhi perilaku konsumen, khususnya dalam memilih tempat makan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana media sosial, rekomendasi mulut ke mulut (word of mouth), faktor pribadi, harga, serta lokasi dapat menentukan keputusan pembelian konsumen. Aryani mengangkat tema ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, pesatnya perkembangan media sosial dan perubahan pola konsumsi masyarakat menuntut pelaku usaha kuliner agar mampu membaca tren dan memanfaatkan strategi pemasaran yang tepat.
Warung Makan Koki Kita di Kota Magelang dipilih sebagai objek penelitian karena popularitasnya di kalangan masyarakat setempat, terutama generasi muda. Dengan maraknya aktivitas promosi melalui media digital dan interaksi konsumen yang aktif, tempat makan ini menjadi lahan menarik untuk mengukur pengaruh faktor-faktor pemasaran terhadap perilaku pembelian.
Menggunakan pendekatan kuantitatif, Aryani melibatkan 100 responden yang merupakan konsumen Warung Makan Koki Kita. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yakni memilih responden dengan kriteria tertentu: berusia di atas 18 tahun dan pernah melakukan pembelian di warung tersebut.
Instrumen utama penelitian berupa kuesioner online yang disebarkan melalui Google Form. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji regresi linier berganda, uji validitas dan reliabilitas, uji F, uji t, serta koefisien determinasi (R²).
Dari hasil analisis, Aryani menemukan bahwa tidak semua faktor yang diuji berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
- Media Sosial – Variabel ini terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan. Informasi yang ditampilkan Warung Makan Koki Kita melalui media sosial mampu menarik minat konsumen dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian.
- Word of Mouth (WOM) – Rekomendasi dari teman, keluarga, atau komunitas juga terbukti berpengaruh positif dan signifikan. Konsumen cenderung mempercayai pengalaman orang lain sebelum memutuskan membeli.
- Faktor Pribadi – Berbeda dengan dugaan awal, faktor pribadi seperti usia, pekerjaan, atau gaya hidup ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi konsumen lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti promosi dan rekomendasi.
- Harga – Faktor harga terbukti berpengaruh positif. Konsumen menilai harga yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk, sehingga menjadi salah satu pertimbangan penting dalam keputusan membeli.
- Lokasi – Menariknya, variabel lokasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Menurut analisis Aryani, hal ini terjadi karena letak Warung Makan Koki Kita tidak terlalu menonjol dibanding bangunan sekitar. Ditambah lagi, keterbatasan lahan parkir membuat sebagian konsumen merasa kurang nyaman.
Hasil penelitian ini memberi beberapa catatan penting bagi pelaku usaha kuliner. Aryani menyarankan agar Warung Makan Koki Kita terus mempertahankan strategi pemasaran digital dan memperkuat promosi melalui word of mouth. Dua faktor ini terbukti efektif dalam menarik dan mempertahankan pelanggan.
Selain itu, pengelola warung diharapkan lebih peka terhadap kebutuhan konsumen, misalnya dengan menyediakan fasilitas parkir yang memadai. Meski faktor pribadi dan lokasi tidak berpengaruh signifikan dalam penelitian ini, hal tersebut tetap dapat menjadi nilai tambah bagi kenyamanan konsumen di masa mendatang.
Secara teoritis, penelitian Aryani Yunita memperkuat teori pemasaran yang menekankan pentingnya komunikasi dan informasi dalam membentuk perilaku konsumen. Sementara dari sisi praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi pelaku usaha kuliner maupun sektor lain yang ingin memahami perilaku konsumen dan merancang strategi pemasaran lebih efektif.
Dengan kesimpulan bahwa media sosial, word of mouth, dan harga adalah faktor dominan dalam keputusan pembelian, penelitian ini menegaskan bahwa di era digital, komunikasi yang intens dan reputasi positif adalah aset utama yang harus dijaga oleh pelaku usaha. (ed. Sulistya NG)
Sumber: repositori UNIMMA