Menanam Karakter Islami Sejak Dini: Strategi Guru PAI di SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring
3 September 2025

adel

Magelang, 3 September 2025 – Pendidikan karakter kembali menjadi sorotan penting dalam dunia pendidikan modern. Di tengah arus globalisasi dan pergeseran nilai-nilai moral, kehadiran sekolah bukan sekadar ruang menimba ilmu, melainkan juga tempat membentuk pribadi berakhlak mulia. Hal inilah yang menjadi perhatian utama Lely Meia Wardani, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang. Dalam penelitiannya, ia mengangkat tema “Strategi Guru PAI dalam Mewujudkan Karakter Islami pada Siswa SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring”.

Menurut Wardani, pendidikan karakter bukanlah sekadar wacana, melainkan kebutuhan mendesak. Ia menekankan bahwa konsep keteladanan guru sangat menentukan dalam membentuk moral, spiritual, dan jiwa sosial peserta didik. “Anak-anak bukan hanya belajar dari apa yang diajarkan, tetapi juga dari apa yang mereka lihat,” ujarnya dalam abstrak penelitiannya.

Tujuan penelitian ini sederhana namun mendalam: mengetahui sejauh mana karakter Islami sudah terbentuk pada siswa SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring, menggali strategi yang digunakan guru Pendidikan Agama Islam (PAI), serta mengidentifikasi problematika dan solusi dalam penerapannya. Dengan pendekatan kualitatif, Wardani menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk merangkai potret nyata kondisi sekolah tersebut.

Hasil penelitian yang ia temukan cukup menggembirakan. Siswa di SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring pada umumnya sudah menunjukkan perilaku Islami dalam kehidupan sehari-hari. Mereka terbiasa menyapa guru dan teman dengan senyum, salam, serta sopan santun. Kebiasaan sederhana ini, menurut Wardani, merupakan indikator penting keberhasilan pendidikan karakter yang dilakukan secara konsisten.

Namun, peran guru PAI menjadi kunci utama. Dalam temuannya, Wardani mencatat beberapa strategi yang diterapkan guru, antara lain memberikan nasihat dan motivasi, menghadirkan keteladanan nyata, membiasakan perilaku Islami sejak dini, serta menggunakan metode pembelajaran ceramah yang dipadukan dengan pemberian hukuman mendidik bagi siswa yang melanggar aturan. Strategi-strategi ini bukan sekadar teori, melainkan langkah praktis yang menuntut konsistensi dari para pendidik.

Meski demikian, perjalanan membentuk karakter Islami tidak selalu mulus. Peneliti menemukan adanya problematika yang bersumber dari faktor internal maupun eksternal. Dari sisi internal, beberapa siswa masih menunjukkan perilaku yang kurang sesuai dengan nilai Islami karena pengaruh pergaulan. Sementara itu, faktor eksternal muncul dari lingkungan keluarga atau masyarakat yang kadang tidak sejalan dengan pembiasaan di sekolah.

Menariknya, Wardani juga menekankan pentingnya kolaborasi antara guru dan orang tua. Dalam penelitiannya, ia menyimpulkan bahwa solusi terbaik lahir ketika guru tidak hanya menasihati siswa, tetapi juga mendapat dukungan penuh dari orang tua dalam membina anak di rumah. Sinergi inilah yang memperkuat efektivitas pembentukan karakter.

Lebih jauh, penelitian ini menegaskan bahwa pendidikan agama tidak bisa hanya mengandalkan hafalan dan aspek kognitif. Menurut Wardani, tantangan terbesar pendidikan saat ini adalah kecenderungan berfokus pada otak kiri semata, padahal pengembangan karakter lebih erat kaitannya dengan empati, spiritualitas, dan afeksi. Dengan kata lain, guru PAI dituntut mampu menjadi teladan sekaligus fasilitator yang menyeimbangkan aspek kognitif dan afektif.

Melalui temuannya, Lely Meia Wardani berharap penelitiannya dapat menjadi bahan masukan berharga bagi para pendidik, khususnya calon guru PAI. “Karakter Islami adalah fondasi yang akan mengarahkan generasi muda menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi lingkungannya,” tulisnya.

Penelitian ini seakan menegaskan kembali urgensi pendidikan karakter di tengah krisis moral yang kian meresahkan. Dengan strategi yang tepat, teladan guru, serta dukungan orang tua, pendidikan agama Islam dapat benar-benar melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berjiwa Islami. (ed:Adella)

sumber: repository UNIMMA 

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.