Meneladani Kompetensi Kepribadian Guru dari Film Hichki
3 September 2025

novi

Magelang, 3 September 2025 – Guru tidak hanya dituntut cakap dalam mengajar, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat, stabil, dan mampu menjadi teladan. Hal inilah yang mendorong Siti Khusbanatun, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang, untuk mengkaji secara lebih dalam bagaimana film Hichki, sebuah film India yang rilis pada 2018, merepresentasikan kompetensi kepribadian seorang guru dan relevansinya dengan pendidikan Islam.

Dalam skripsinya berjudul “Kompetensi Kepribadian Guru dalam Film Hichki dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam”, Siti menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya soal transfer ilmu, tetapi juga pembentukan karakter dan akhlak peserta didik. Guru, dalam hal ini, menjadi figur sentral yang bukan sekadar pengajar, melainkan teladan hidup.

Tema dan Latar Belakang

Film Hichki menyoroti sosok Naina Mathur, seorang guru yang menderita sindrom Tourette, sebuah kondisi neurologis yang membuat penderitanya mengalami kesulitan berbicara dengan lancar. Meski demikian, Naina mampu membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk mendidik. Justru, kepribadian kuat dan keteguhan hatinya yang menjadi daya tarik penelitian ini.

Siti Khusbanatun melihat film ini bukan hanya sebagai tontonan hiburan, tetapi juga sebagai media refleksi bagi dunia pendidikan. Menurutnya, banyak guru hari ini menghadapi tantangan serupa: bagaimana tetap berwibawa dan memberi pengaruh positif di tengah keterbatasan, tekanan, bahkan perlakuan kurang menyenangkan dari siswa maupun lingkungan sekitar.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mengidentifikasi kompetensi kepribadian guru yang tergambar dalam film Hichki.
  2. Menganalisis relevansinya dengan prinsip pendidikan Islam, khususnya indikator seorang pendidik menurut ajaran Islam.

Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan teknik analisis isi (content analysis). Siti menelaah adegan, dialog, serta karakter dalam film, kemudian mengaitkannya dengan teori pendidikan Islam dan indikator kompetensi guru.

Hasil Penelitian

Dari analisisnya, Siti menemukan bahwa ada lima kompetensi kepribadian guru yang menonjol dalam film Hichki:

  1. Kepribadian yang mantap dan stabil – ditunjukkan oleh kegigihan Naina untuk tetap menjadi guru meskipun sering ditolak karena kondisi kesehatannya.
  2. Kepribadian berakhlak mulia – tercermin dalam kesabaran, keikhlasan, serta ketulusannya menghadapi murid-murid yang awalnya sering mengejek.
  3. Kepribadian berwibawa – terlihat dari kemampuannya mengendalikan kelas tanpa harus bersikap keras, melainkan dengan keteguhan hati.
  4. Menjadi teladan bagi peserta didik – Naina memberi contoh nyata dengan sikap pemaaf, disiplin, dan tidak mudah putus asa.
  5. Kepribadian yang dewasa – ditunjukkan melalui etos kerja tinggi, mengajar di mana saja, kapan saja, dengan penuh tanggung jawab.

Lebih jauh, kompetensi ini ternyata sejalan dengan nilai-nilai dalam pendidikan Islam. Naina merepresentasikan sosok guru yang sabar, ikhlas, optimis, penuh kasih sayang, serta mampu menjadi suri teladan. Nilai-nilai tersebut sangat ditekankan dalam Islam, bahkan dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW dalam mendidik umatnya.

Relevansi dengan Pendidikan Islam

Penelitian ini menegaskan bahwa film Hichki dapat dijadikan rujukan bagi guru maupun calon guru, khususnya dalam konteks pendidikan Islam. Kepribadian guru yang ditampilkan dalam film sejalan dengan indikator pendidik Islami: memiliki akhlak mulia, pantang menyerah, ramah, perhatian, serta etos kerja tinggi. Semua ini berperan penting dalam membentuk peserta didik agar memiliki karakter sesuai norma dan nilai Islam.

Saran Penelitian

Siti menyarankan agar guru maupun calon guru tidak hanya mengandalkan teori dari buku, tetapi juga memanfaatkan media populer seperti film sebagai bahan refleksi dan pembelajaran. Namun, tentu diperlukan sikap selektif agar film yang dipilih selaras dengan nilai-nilai pendidikan Islam. Dengan begitu, film tidak hanya menjadi hiburan, melainkan sarana efektif untuk memperkaya wawasan kepribadian seorang pendidik.

Penutup

Melalui penelitiannya, Siti Khusbanatun ingin menegaskan kembali pentingnya kompetensi kepribadian dalam profesi keguruan. Lebih dari sekadar pengetahuan, seorang guru harus mampu menjadi panutan. Seperti tokoh Naina dalam film Hichki, guru yang sejati adalah mereka yang mampu menginspirasi, bukan hanya mengajar. Dan dalam konteks pendidikan Islam, kepribadian mulia seorang guru adalah bekal utama dalam membentuk generasi berakhlak. (ed : noviyanti)

sumber : repository UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.