Mengurai Risiko Rantai Pasok Barecore di CV. Kandang Lestari: Kajian Akhsan Sabriannas dengan Metode FMEA
3 September 2025

Istiarni Atin

Magelang, 03 September 2025 – Industri pengolahan kayu menjadi salah satu penopang perekonomian Indonesia. Di tengah geliat ekspor produk turunan kayu, CV. Kandang Lestari—perusahaan yang berdiri sejak 2019 di Magelang—tengah menghadapi tantangan serius dalam menjaga kualitas rantai pasok produknya, yakni barecore. Produk ini berupa lembaran kayu hasil susunan potongan kecil kayu sengon (Albasia), banyak dipasarkan ke luar negeri seperti Cina dan Taiwan. Namun, di balik potensinya, terdapat permasalahan mendasar dalam kualitas rantai pasok yang berisiko menurunkan daya saing perusahaan.

Hal inilah yang menjadi perhatian Akhsan Sabriannas, peneliti dari Universitas Muhammadiyah Magelang. Dalam karya ilmiahnya berjudul “Identifikasi Potensi Risiko Rantai Pasok Barecore Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di CV. Kandang Lestari”, Akhsan membedah secara rinci titik-titik rawan dalam aliran pasok perusahaan ini.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mengidentifikasi kualitas rantai pasok barecore di CV. Kandang Lestari.

  2. Menganalisis potensi risiko yang dapat memengaruhi kualitas rantai pasok dengan menggunakan metode FMEA.

Metode FMEA dipilih karena mampu mendeteksi potensi kegagalan dalam proses rantai pasok dengan melihat hubungan sebab-akibat, serta menilai tingkat keparahan (severity), kemungkinan terjadi (occurrence), dan kemampuan deteksi (detection). Hasil analisis dituangkan dalam angka Risk Priority Number (RPN) yang memandu perusahaan untuk menentukan risiko yang perlu segera ditangani.

Latar Belakang Masalah

Dalam pengamatan Akhsan, CV. Kandang Lestari kerap menghadapi kendala pada bahan baku yang masuk. Setiap bulan, rata-rata 10,1% kayu yang dikirim tidak memenuhi standar perusahaan. Dampaknya, sebagian bahan baku tidak dapat diproses sehingga perusahaan harus mencari alternatif lain. Kondisi ini bukan hanya mengganggu kelancaran produksi, tetapi juga mengancam kualitas produk akhir.

Masalah tidak berhenti pada bahan baku. Pada tahap pengiriman produk jadi, keterlambatan kerap terjadi akibat antrian kargo hingga dua hari. Faktor lain yang ditemukan adalah kelembapan kayu yang sering kali melebihi standar 8%, sehingga kualitas barecore menurun.

Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis FMEA, Akhsan menemukan tiga risiko utama yang patut mendapat perhatian serius:

  1. Penggunaan alat transportasi yang tidak layak
    Dengan nilai RPN sebesar 108, faktor ini berpotensi besar merusak kualitas bahan baku selama distribusi. Kendaraan yang tidak standar membuat kayu rentan terhadap kerusakan fisik maupun perubahan kondisi lingkungan.

  2. Kelembapan bahan baku melebihi standar (lebih dari 8%)
    Risiko ini mendapat nilai RPN tertinggi, yaitu 168. Kelembapan berlebih memengaruhi kualitas kayu saat proses manufaktur, mengurangi ketahanan produk, dan berpotensi meningkatkan jumlah barang cacat.

  3. Penggunaan bahan baku alternatif yang tidak sesuai standar
    Dengan nilai RPN 120, pemakaian bahan baku pengganti seringkali menurunkan kualitas barecore, khususnya pada grade C, yang terlihat dari banyaknya pelos di ujung produk.

Usulan Perbaikan

Dari temuan tersebut, peneliti memberikan sejumlah rekomendasi perbaikan. Pertama, perusahaan perlu meningkatkan pengawasan terhadap armada transportasi yang digunakan pemasok maupun jasa pengiriman. Kedua, supplier harus diberi arahan agar menjaga kelembapan bahan baku sesuai standar. Ketiga, perusahaan perlu menegaskan standar bahan baku agar pemasok tidak sembarangan menyediakan alternatif yang kualitasnya diragukan.

Signifikansi Penelitian

Hasil kajian ini menegaskan pentingnya pengendalian kualitas dalam rantai pasok industri kayu. Dalam konteks CV. Kandang Lestari, penerapan FMEA bukan hanya memberikan peta risiko yang jelas, tetapi juga strategi mitigasi yang konkret. Jika diimplementasikan dengan konsisten, rekomendasi ini dapat memperbaiki kualitas produk, mengurangi kerugian akibat cacat produksi, serta memperkuat posisi perusahaan di pasar internasional.

Melalui penelitian ini, Akhsan Sabriannas menunjukkan bahwa keberhasilan sebuah industri bukan hanya ditentukan oleh kapasitas produksi, melainkan juga oleh ketelitian dalam mengelola rantai pasok. Dengan pengendalian risiko yang baik, industri kayu Indonesia dapat terus bersaing di kancah global. (ed-AIS)

Sumber: repository UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.