Magelang, 03 September 2025 – Di tengah gempuran budaya materialistik dan hedonis, seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang, Arif Adi Purwanto, mencoba menghadirkan cara baru memahami pendidikan Islam melalui karya sastra. Dalam skripsinya berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Islam pada Novel Nyala Semesta”, ia meneliti bagaimana sebuah novel dapat menjadi medium penyampai pesan religius sekaligus pendidikan moral bagi generasi muda.
Novel Nyala Semesta karya Farah Qoonita, yang terbit pada 2020, menjadi objek penelitian Arif. Novel bergenre action thriller ini berkisah tentang keluarga Khalid, seorang petinggi Hamas di Palestina, yang harus menghadapi konflik berkepanjangan dengan Israel. Di balik ketegangan cerita, terselip nilai-nilai keislaman yang kuat: aqidah, akhlak, dan ibadah.
Tujuan Penelitian
Arif menegaskan, tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam apa saja yang termuat dalam novel tersebut. Ia meyakini, karya sastra tidak sekadar menjadi hiburan, melainkan juga sumber pendidikan karakter. Dengan pendekatan library research dan metode analisis isi, ia menelaah setiap bagian cerita guna menemukan pesan-pesan moral dan religius yang terkandung di dalamnya.
Hasil Penelitian
Peneliti menemukan tiga pilar utama nilai pendidikan Islam dalam Nyala Semesta:
- Nilai Aqidah
– Tokoh-tokoh dalam novel menunjukkan sikap tawakal kepada Allah, mencari keridhaan-Nya, serta meyakini bahwa Allah Maha Penolong. Bahkan ketika tokoh utama, Khalid, mengalami penjara dan siksaan, keyakinannya tetap teguh bahwa hanya Allah tempat bergantung. - Nilai Akhlak
– Novel ini sarat pesan tentang pentingnya bersyukur, berbakti kepada orang tua, menghormati pasangan, serta saling tolong-menolong antar sesama muslim. Nilai akhlak ini tampak dalam hubungan keluarga Khalid yang saling menopang meski dihadapkan pada tekanan berat. - Nilai Ibadah
– Dalam kisahnya, para tokoh digambarkan berjuang di jalan Allah, berdoa, berdzikir, serta berusaha menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW. Bagi mereka, jihad bukan hanya perlawanan fisik, tetapi juga bentuk pengabdian total kepada Allah.
Relevansi dengan Pendidikan
Arif menekankan, nilai-nilai dalam Nyala Semesta sangat relevan bagi dunia pendidikan Islam. Aqidah yang kuat menjaga generasi muda dari pengaruh negatif, akhlak mulia memperkuat interaksi sosial, dan ibadah menjadi dasar keteguhan iman.
Ia juga menyarankan agar karya sastra semacam ini dimanfaatkan sebagai sumber bacaan alternatif di sekolah-sekolah, sehingga peserta didik tidak hanya mendapat hiburan dari sebuah cerita, tetapi juga pelajaran moral dan religius.
Penutup
Penelitian Arif Adi Purwanto menyimpulkan bahwa Nyala Semesta bukan sekadar novel, tetapi sarana dakwah literer yang efektif. Farah Qoonita berhasil meramu kisah perjuangan Palestina dengan nilai-nilai Islam yang universal, dan penelitian ini membuktikan bahwa sastra bisa menjadi medium pendidikan yang strategis.
Dengan demikian, Nilai-Nilai Pendidikan Islam pada Novel Nyala Semesta bukan hanya tema penelitian akademik, tetapi juga tawaran nyata untuk memperkuat karakter dan spiritualitas generasi muda di tengah tantangan zaman.(ed : fatikakh)
Sumber : repositori UNIMMA