Model Group Investigation Tingkatkan Pemahaman Matematika dan Kerja Sama Siswa SD di Magelang
3 September 2025

Admin perpustakaan

Magelang, 03 September 2025 – Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi bangun datar serta kurang optimalnya kerja sama kelompok di kelas menjadi latar belakang penelitian yang dilakukan Setyani Dwi Astuti, mahasiswi yang menaruh perhatian besar pada kualitas pembelajaran matematika di sekolah dasar. Melalui risetnya, Setyani mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) sebagai alternatif metode pengajaran di kelas IV SD.

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Geneng 1 sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Mejing 2 sebagai kelas kontrol. Sebanyak 48 siswa dilibatkan, terdiri dari 26 siswa pada kelas eksperimen dan 22 siswa pada kelas kontrol. Metode yang digunakan adalah quasi experimental dengan desain Nonequivalent Control Group. Artinya, dua kelompok penelitian sama-sama diberi pretest dan posttest, namun hanya kelas eksperimen yang mendapat perlakuan menggunakan model GI, sementara kelas kontrol tetap menggunakan metode konvensional.

Tujuan utama penelitian ini adalah menguji pengaruh penerapan model GI terhadap dua aspek penting, yakni pemahaman konsep materi bangun datar dan kerja sama antar siswa. Variabel bebas penelitian adalah model GI, sedangkan variabel terikatnya mencakup pemahaman konsep matematika (Y1) dan kerja sama siswa (Y2).

Model GI sendiri merupakan strategi pembelajaran kooperatif yang menekankan keterlibatan aktif siswa dalam merencanakan, menyelidiki, mengorganisasi, hingga mempresentasikan hasil kerja kelompok. Dengan pendekatan ini, siswa didorong untuk tidak hanya menerima informasi dari guru, tetapi juga membangun pengetahuan melalui diskusi dan kolaborasi.

Hasil penelitian menunjukkan fakta menarik. Pada aspek pemahaman konsep matematika, rata-rata nilai pretest siswa di kelas eksperimen tercatat 65, sementara kelas kontrol 66. Setelah perlakuan, hasil posttest siswa eksperimen melonjak menjadi rata-rata 81, sedangkan kelas kontrol hanya mencapai 77. Selisih nilai ini membuktikan bahwa kelas eksperimen lebih unggul, dan analisis statistik mengonfirmasi bahwa pengaruh model GI signifikan terhadap peningkatan pemahaman konsep bangun datar.

Tak hanya dari sisi akademik, kerja sama siswa juga mengalami peningkatan yang nyata. Hasil pretest angket menunjukkan kerja sama siswa di kelas eksperimen berada pada kategori “cukup” dengan rata-rata skor 62 persen, sedangkan kelas kontrol hanya “kurang” dengan 51 persen. Setelah pembelajaran dengan GI, hasil posttest angket siswa eksperimen meningkat drastis menjadi 85 persen dengan kategori “baik”, sementara kelas kontrol hanya naik ke 69 persen dan dikategorikan “cukup”.

Temuan ini memperlihatkan bahwa pembelajaran dengan GI mampu membangun kepercayaan, komunikasi, dan tanggung jawab siswa dalam kerja kelompok, sehingga tidak hanya menambah pemahaman materi, tetapi juga melatih keterampilan sosial yang penting bagi perkembangan anak.

Dalam kesimpulannya, Setyani menegaskan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) terbukti berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pemahaman konsep bangun datar dan kerja sama siswa SD. Karena itu, ia menyarankan agar guru-guru di sekolah dasar mulai mempertimbangkan penerapan model ini dalam pembelajaran matematika. Menurutnya, keberhasilan pembelajaran tidak hanya terletak pada penguasaan rumus semata, tetapi juga pada kemampuan siswa untuk berkolaborasi, menghargai pendapat teman, dan aktif terlibat dalam proses belajar.

Lebih jauh, Setyani juga memberikan rekomendasi. Pertama, bagi guru, penggunaan model GI dapat menjadi alternatif menarik yang mampu menghidupkan suasana kelas dan memotivasi siswa. Guru diharapkan lebih inovatif dalam mengelola langkah-langkah pembelajaran serta menyediakan variasi kegiatan agar siswa tidak mudah bosan. Kedua, bagi sekolah, dukungan sarana dan prasarana sangat diperlukan agar model ini dapat diterapkan secara maksimal. Ketiga, bagi peneliti selanjutnya, Setyani menyarankan agar model GI juga diuji pada materi pelajaran lain atau dikombinasikan dengan metode inovatif lainnya.

Kendati demikian, penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan. Peneliti mengakui masih menemui kendala dalam mengatur pembagian kelompok karena jumlah siswa yang cukup besar, serta masih ada siswa yang enggan bekerja sama dalam kelas kontrol. Meski begitu, hal tersebut tidak mengurangi makna temuan yang dihasilkan.

Penelitian yang dilakukan Setyani Dwi Astuti ini memberi gambaran bahwa perubahan metode belajar dapat membawa dampak besar. Di tengah tantangan pembelajaran matematika yang kerap dianggap sulit dan membosankan, model Group Investigation hadir sebagai angin segar untuk menghidupkan interaksi di kelas, meningkatkan pemahaman siswa, sekaligus menanamkan nilai kerja sama sejak dini. (ed. Sulistya NG)

Sumber: repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.