Musik Mozart Terbukti Redakan Nyeri Pasien Pasca Operasi
22 August 2025

mimin

Magelang, 22 Agustus 2025 – Sebuah penelitian menarik dari dunia kesehatan kembali menegaskan bahwa terapi musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga memiliki peran penting dalam mendukung proses penyembuhan pasien. Studi yang dilakukan oleh Tri Yanti di RSUD dr. Soedarso Pontianak ini menguji bagaimana alunan musik klasik, khususnya karya Mozart, mampu menurunkan intensitas nyeri pada pasien pasca operasi ortopedi dengan metode Open Reduction Internal Fixation (ORIF).

Latar belakang penelitian ini berangkat dari fakta bahwa nyeri pasca operasi merupakan masalah serius yang sering dialami pasien. Rasa nyeri yang tidak tertangani dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif, mulai dari peningkatan tekanan darah, kecemasan, gangguan tidur, hingga keterlambatan pemulihan. Selama ini, penanganan nyeri masih bertumpu pada obat-obatan analgesik. Namun, penggunaan obat tidak lepas dari risiko efek samping dan biaya yang tidak sedikit. Dari sinilah muncul gagasan untuk mencari terapi nonfarmakologis yang aman, murah, dan efektif. Musik menjadi salah satu pilihan yang layak dipertimbangkan.

Penelitian Tri Yanti secara khusus memilih musik Mozart karena sejumlah studi sebelumnya menyebutkan musik klasik ini memiliki pengaruh menenangkan, mampu menstimulasi gelombang otak, serta meningkatkan relaksasi. Selain itu, karakteristik musik Mozart yang memiliki ritme teratur dianggap cocok untuk mengalihkan perhatian pasien dari rasa sakit.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah kuasi-eksperimen dengan rancangan pre-test dan post-test menggunakan kelompok kontrol. Subjek penelitian terdiri dari pasien dewasa yang menjalani operasi ORIF di RSUD dr. Soedarso. Pasien dibagi menjadi dua kelompok: kelompok intervensi yang diberikan terapi musik Mozart, dan kelompok kontrol yang hanya mendapat perawatan standar tanpa tambahan musik. Tingkat nyeri pasien diukur menggunakan skala numerik (Numeric Rating Scale) baik sebelum maupun setelah perlakuan.

Hasil penelitian menunjukkan temuan yang cukup signifikan. Pasien yang mendengarkan musik Mozart mengalami penurunan tingkat nyeri yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sebelum terapi, rata-rata skala nyeri pada kelompok intervensi berada di angka 5,33 (kategori sedang). Setelah diberikan terapi musik selama 30 menit, rata-rata turun menjadi 3,53, yang berarti nyeri berkurang ke tingkat ringan. Sementara itu, kelompok kontrol tidak menunjukkan penurunan berarti, bahkan sebagian pasien tetap berada pada tingkat nyeri sedang. Uji statistik memperlihatkan perbedaan ini bermakna dengan nilai p sebesar 0,000, yang artinya kemungkinan besar hasil ini bukanlah kebetulan.

Temuan ini memberi pesan penting bahwa musik dapat menjadi intervensi nonfarmakologis yang efektif untuk membantu pasien mengatasi nyeri. Selain tidak menimbulkan efek samping, terapi musik juga mudah diaplikasikan di ruang perawatan dengan biaya yang sangat terjangkau. Pasien hanya perlu menggunakan earphone atau speaker kecil, dan musik dapat diputar sesuai durasi yang dianjurkan. Manfaat lainnya adalah pasien merasa lebih rileks, suasana hati membaik, dan kecemasan berkurang.

Menurut peneliti, keberhasilan terapi musik Mozart ini dapat dijelaskan melalui mekanisme psikologis dan fisiologis. Musik memengaruhi sistem limbik yang berhubungan dengan emosi, sehingga memberikan rasa tenang. Selain itu, musik juga diyakini memicu pelepasan endorfin—zat kimia alami tubuh yang bekerja sebagai analgesik—sehingga intensitas nyeri terasa menurun. Ritme musik klasik yang stabil juga membantu sinkronisasi dengan detak jantung dan pernapasan pasien, sehingga tubuh berada dalam kondisi lebih relaks.

Penelitian ini menambahkan bukti ilmiah bagi kalangan medis untuk mempertimbangkan terapi musik sebagai bagian dari manajemen nyeri pasca operasi. Tentunya, terapi ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan obat analgesik sepenuhnya, melainkan sebagai pelengkap yang mempercepat pemulihan pasien. Dengan kombinasi terapi farmakologis dan nonfarmakologis, diharapkan pasien dapat pulih lebih cepat, lebih nyaman, dan dengan risiko efek samping yang minimal.

Dalam kesimpulannya, Tri Yanti menegaskan bahwa pemberian terapi musik Mozart terbukti efektif menurunkan skala nyeri pasien pasca operasi ORIF di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Peneliti juga mendorong agar rumah sakit dan tenaga kesehatan dapat mengadopsi metode sederhana ini dalam praktik sehari-hari. Selain meningkatkan kualitas layanan, pendekatan ini juga dapat menekan biaya perawatan.

Penelitian ini sekaligus membuka ruang lebih luas bagi penelitian lanjutan. Misalnya, membandingkan efektivitas jenis musik lain, menentukan durasi optimal terapi, atau menguji efeknya pada jenis operasi berbeda. Apa pun kelanjutan risetnya, temuan ini sudah cukup memberikan inspirasi bahwa penyembuhan tidak hanya datang dari obat-obatan, tetapi juga dari harmoni dan keindahan musik. (ed. Sulistya NG)

sumber: repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.