Magelang, 12 September 2025 – Masa prasekolah adalah periode emas perkembangan anak. Pada usia 3 hingga 6 tahun, anak sedang berada pada fase penting dalam pembentukan keterampilan motorik, baik kasar maupun halus. Namun, kenyataannya, masih banyak anak yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik halus, terutama di wilayah pedesaan. Data World Health Organization (WHO, 2018) mencatat, terdapat 52,9 juta anak di bawah usia 5 tahun yang mengalami gangguan perkembangan, dengan 95 persen di antaranya berasal dari negara berpenghasilan menengah ke bawah.
Fakta ini menggelisahkan Novita Fitriani, mahasiswi D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Magelang. Melalui karya tulis ilmiah berjudul “Aplikasi Bermain Finger Painting terhadap Perkembangan Motorik Halus pada Anak Prasekolah”, ia mencoba menawarkan solusi praktis untuk mengatasi keterlambatan motorik halus pada anak-anak prasekolah, khususnya di Dusun Salakan, Desa Kalisari, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang.
Tema Penelitian
Tema penelitian ini berfokus pada penggunaan aktivitas bermain finger painting sebagai terapi stimulasi perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah. Finger painting, atau melukis menggunakan jari tangan secara langsung tanpa alat bantu, dipandang mampu mengembangkan koordinasi otot kecil, melatih kecermatan, serta merangsang kreativitas anak melalui kombinasi warna dan gerakan jari.
Tujuan Penelitian
Dalam skripsinya, Novita Fitriani merumuskan tujuan umum dan khusus.
-
Tujuan umum: menguji efektivitas terapi bermain finger painting terhadap peningkatan perkembangan motorik halus anak prasekolah.
Tujuan khusus:
- Melakukan pengkajian pada anak prasekolah.
- Merumuskan diagnosa keperawatan sesuai standar (SDKI).
- Menyusun perencanaan intervensi keperawatan yang tepat.
- Mengimplementasikan kegiatan bermain finger painting sebagai terapi.
- Mengevaluasi hasil terapi terhadap peningkatan motorik halus.
- Mendokumentasikan seluruh proses asuhan keperawatan.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dalam bentuk studi kasus dengan subjek seorang anak prasekolah berusia 4 tahun di Dusun Salakan. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan orang tua, observasi perkembangan anak, pemeriksaan fisik, serta dokumentasi. Instrumen yang digunakan mencakup kuesioner pra-skrining perkembangan (KPSP), format observasi, dan panduan prosedur finger painting.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada keterampilan motorik halus anak setelah penerapan terapi finger painting. Pada awalnya, subjek mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sederhana seperti menggambar garis lurus, mewarnai, atau menyusun balok. Namun, setelah melalui beberapa sesi kegiatan finger painting, keterampilan motorik halus anak mengalami perkembangan yang berarti.
Metode ini terbukti membantu anak melatih koordinasi mata dan tangan, mengasah kelenturan jari, serta menumbuhkan kreativitas. Melalui aktivitas menyenangkan seperti mencampur warna dan melukis dengan jari, anak lebih bersemangat mengikuti kegiatan belajar. Tidak hanya itu, finger painting juga memberi ruang bagi anak untuk mengekspresikan perasaan dan imajinasinya secara bebas, sehingga berdampak pada perkembangan sosial dan emosional.
Kesimpulan
Dalam penelitiannya, Novita Fitriani menyimpulkan bahwa aplikasi bermain finger painting efektif untuk meningkatkan perkembangan motorik halus anak prasekolah. Kegiatan ini mampu menjadi terapi sederhana namun penuh manfaat, karena selain melatih keterampilan motorik, juga merangsang daya kreativitas serta mendukung kesiapan anak memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi dunia keperawatan, khususnya dalam pengembangan intervensi keperawatan anak berbasis permainan edukatif. Bagi lembaga pendidikan, karya ini bisa menjadi referensi dalam merancang kegiatan pembelajaran yang menarik, sementara bagi masyarakat—terutama orang tua—dapat menjadi panduan praktis dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Dengan hasil penelitian ini, Novita Fitriani menegaskan bahwa pelestarian budaya lokal seperti finger painting tidak hanya memperkaya kreativitas, tetapi juga menjadi sarana efektif untuk mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan. (ed: Adella)
sumber: repository UNIMMA