Magelang, 27 Agustus 2925 – Membiasakan anak untuk menghafal Al-Qur’an sejak dini sering kali dianggap sebagai pekerjaan berat. Banyak siswa merasa terbebani dengan target hafalan yang panjang, sementara orang tua tidak selalu mampu mendampingi secara penuh di rumah. Melihat kenyataan itu, Hana Safitriani, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang, tertarik meneliti efektivitas metode One Day One Ayat (ODOA) di SD Muhammadiyah Ngluwar.
Dalam skripsinya berjudul “Implementasi Metode One Day One Ayat dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Siswa Kelas 1 SD Muhammadiyah Ngluwar”, Hana meneliti bagaimana metode sederhana ini dapat memudahkan anak dalam menghafal ayat-ayat suci tanpa merasa tertekan.
Latar Belakang
Hafalan Al-Qur’an di sekolah dasar biasanya menghadapi berbagai kendala. Selain keterbatasan waktu belajar, tingkat konsentrasi siswa kelas rendah yang masih labil membuat mereka sulit diberi target hafalan yang panjang. Tak jarang, anak-anak merasa jenuh atau terpaksa saat belajar.
Metode One Day One Ayat hadir sebagai solusi. Metode yang dipopulerkan Ustadz Yusuf Mansur ini memberi target kecil dan realistis: satu ayat per hari. Dengan cara ini, anak tidak merasa terbebani, tetapi tetap memiliki kemajuan konsisten setiap harinya.
Tujuan Penelitian
Hana merumuskan dua tujuan utama dalam penelitiannya:
-
Mengetahui efektivitas penerapan metode One Day One Ayat terhadap peningkatan kemampuan hafalan Al-Qur’an siswa kelas 1 SD Muhammadiyah Ngluwar.
-
Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan metode tersebut, baik dari sisi guru, siswa, maupun lingkungan sekolah.
Metodologi
Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hana berinteraksi langsung dengan siswa kelas 1, guru, serta pihak sekolah untuk menggali data.
Kegiatan hafalan dilaksanakan setiap pagi sebelum masuk kelas. Anak-anak diperdengarkan murotal juz 30 melalui pengeras suara sekolah. Setelah itu, guru membimbing mereka untuk mengulang hafalan (muroja’ah) dan menyetorkan satu ayat baru setiap hari.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode One Day One Ayat efektif meningkatkan kemampuan hafalan siswa.
-
Siswa merasa lebih ringan karena hanya diberi beban satu ayat per hari.
-
Hafalan menjadi lebih konsisten, dengan perkembangan yang jelas dari hari ke hari.
-
Guru lebih mudah memantau kemajuan siswa, sementara orang tua juga melihat hasil nyata meski anak belajar di sekolah.
Selain itu, metode ini juga menumbuhkan suasana belajar yang lebih menyenangkan. Siswa antusias mengikuti program karena tidak merasa dipaksa menghafal ayat panjang dalam satu waktu.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Hana menemukan sejumlah faktor yang memengaruhi keberhasilan program.
-
Faktor pendukung: dukungan penuh dari kepala sekolah, keseriusan guru dalam membimbing, serta semangat siswa yang meningkat setelah terbiasa dengan metode ini.
-
Faktor penghambat: kurangnya perhatian orang tua saat anak belajar di rumah, perbedaan kemampuan membaca Al-Qur’an antar siswa, serta rasa bosan jika metode tidak divariasikan dengan kegiatan lain.
Simpulan
Dari penelitiannya, Hana menyimpulkan bahwa metode One Day One Ayat benar-benar membantu meningkatkan kualitas hafalan siswa kelas 1 SD Muhammadiyah Ngluwar. Program ini efektif karena sederhana, terukur, dan konsisten.
Hana juga menekankan bahwa dukungan lingkungan, baik sekolah maupun keluarga, tetap menjadi faktor penting. Tanpa dorongan orang tua, hasil hafalan anak bisa kurang maksimal. Oleh karena itu, ia merekomendasikan agar program ini melibatkan orang tua secara lebih aktif.
Penutup
Penelitian Hana Safitriani memberikan gambaran jelas bahwa menghafal Al-Qur’an tidak harus menjadi momok bagi anak-anak. Dengan strategi sederhana seperti One Day One Ayat, hafalan bisa berjalan ringan namun berkesinambungan.
Dari sebuah sekolah dasar di Magelang, penelitian ini memberi inspirasi bagi lembaga pendidikan Islam lain untuk mengadopsi metode serupa, sehingga generasi Qur’ani dapat tumbuh dengan penuh semangat, satu ayat setiap hari. (ed: Adella)
sumber: repository UNIMMA