Magelang, 28 Agustus 2025 – Di tengah perkembangan zaman yang serba cepat, pendidikan karakter menjadi salah satu fokus penting dalam dunia pendidikan Islam. Hal inilah yang mengilhami penelitian berjudul “Pengembangan Karakter Islami Santri Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Panahan di Pondok Pesantren Tidar Kota Magelang” yang dilakukan oleh Anisa Nurin Ni’mah, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang.
Tema penelitian ini cukup unik sekaligus inspiratif. Panahan, yang sering dikenal sebagai olahraga sunnah Rasulullah, diangkat menjadi sarana pembentukan karakter Islami santri. Jika selama ini ekstrakurikuler di pesantren identik dengan kegiatan seperti rebana, pramuka, atau pencak silat, maka Pesantren Tidar memberi warna baru dengan menjadikan panahan sebagai media pembinaan akhlak dan mental.
Tujuan penelitian ini jelas: untuk mengetahui bagaimana kegiatan panahan di Pondok Pesantren Tidar dilaksanakan, serta sejauh mana kegiatan tersebut mampu mengembangkan karakter Islami santri. Peneliti ingin membuktikan bahwa olahraga yang sederhana sekaligus sarat nilai keislaman ini dapat melahirkan pribadi santri yang lebih fokus, disiplin, sabar, berani, dan tenang.
Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan menggali data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lima santri dipilih sebagai subjek penelitian. Mereka bukan hanya peserta rutin ekstrakurikuler, tetapi juga memiliki pengalaman mengikuti berbagai kompetisi panahan di tingkat kota hingga provinsi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian, hingga verifikasi melalui triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler panahan di Pesantren Tidar berjalan dengan baik, didukung fasilitas lengkap mulai dari busur, anak panah, hingga target box. Santri mengikuti latihan secara rutin setiap pekan dengan didampingi pelatih. Lebih dari sekadar latihan fisik, setiap sesi menjadi ajang melatih konsentrasi, kesabaran, dan keberanian.
Dari hasil wawancara, lima karakter Islami yang menonjol dalam diri santri setelah mengikuti panahan adalah:
- Fokus – Santri dilatih untuk berkonsentrasi penuh pada target, sebuah keterampilan yang sangat bermanfaat dalam belajar maupun beribadah.
- Sabar – Menarik busur, mengatur pernapasan, dan menunggu saat tepat untuk melepaskan anak panah melatih kesabaran.
- Berani – Rasa percaya diri tumbuh seiring keberanian tampil di arena lomba maupun saat berlatih di hadapan banyak orang.
- Disiplin – Kegiatan yang terjadwal dan aturan yang harus ditaati menumbuhkan sikap disiplin dalam keseharian.
- Tenang – Panahan mengajarkan santri untuk mengendalikan emosi, tetap tenang dalam menghadapi tekanan, termasuk saat lomba.
Meski demikian, penelitian ini juga mencatat beberapa kendala. Tidak semua santri mampu konsisten fokus, sebagian masih sering lupa atau kelelahan akibat padatnya kegiatan pesantren. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan karakter Islami melalui panahan masih perlu ditingkatkan agar hasilnya lebih maksimal.
Kendati demikian, manfaat besar yang dirasakan santri tidak bisa diabaikan. Panahan memberi ruang rekreasi sehat sekaligus sarana ibadah, karena olahraga ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hadis yang berbunyi “Ajarilah anak-anak kalian berenang, memanah, dan berkuda” menjadi landasan kuat mengapa kegiatan ini relevan dengan pendidikan Islami.
Penelitian ini menegaskan bahwa pesantren dapat memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler sebagai media inovatif untuk pembinaan karakter. Panahan, yang tampak sederhana, ternyata mampu menanamkan nilai-nilai keislaman yang mendalam. Hasil penelitian juga memperlihatkan bagaimana Pesantren Tidar bukan hanya fokus pada penguasaan ilmu agama, tetapi juga membangun mental dan akhlak santri melalui jalur yang menyenangkan dan menyehatkan.
Ke depan, model pembinaan ini berpotensi dikembangkan lebih luas. Jika panahan berhasil membentuk karakter Islami, bukan mustahil olahraga sunnah lainnya seperti berkuda atau berenang juga bisa dijadikan program unggulan. Pesantren Tidar telah menunjukkan bahwa pendidikan karakter tidak harus selalu lewat ceramah atau teori, melainkan bisa melalui aktivitas yang menyatukan aspek fisik, mental, dan spiritual.
Dengan penelitian ini, jelas bahwa “Pengembangan Karakter Islami Santri Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Panahan di Pondok Pesantren Tidar Kota Magelang” bukan sekadar kajian akademis, melainkan juga bukti nyata bahwa olahraga bisa menjadi jalan membangun generasi muda muslim yang tangguh, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.(ed : fatikakh)
Sumber : repositori UNIMMA
