Magelang, 28 Agustus 2025 – Isu lingkungan kini semakin mendapat sorotan, termasuk dalam dunia pendidikan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dyah Nugraheni menyoroti bagaimana nilai-nilai kepedulian lingkungan dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Penelitian berjudul “Implementasi Pendidikan Agama Islam Berwawasan Lingkungan melalui Program Adiwiyata di SD Negeri Menayu 1” ini menjadi contoh nyata bahwa sekolah dasar dapat menjadi garda depan dalam menumbuhkan kesadaran ekologi sejak dini.
Tema utama penelitian ini berfokus pada bagaimana mata pelajaran PAI tidak hanya mengajarkan aspek ritual keagamaan, tetapi juga membangun kesadaran siswa untuk menjaga kelestarian alam. Dalam konteks SD Negeri Menayu 1, sekolah yang telah ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata, pendekatan pembelajaran agama dipadukan dengan praktik peduli lingkungan.
Tujuan penelitian Dyah Nugraheni adalah menggali lebih dalam tentang bentuk implementasi pembelajaran PAI yang berwawasan lingkungan, mengetahui strategi yang diterapkan, serta melihat dampak yang ditimbulkan terhadap sikap dan perilaku peserta didik. Penelitian ini juga berusaha mengidentifikasi faktor-faktor pendukung serta hambatan yang dihadapi dalam proses pelaksanaan.
Melalui metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, peneliti melakukan wawancara, observasi, serta analisis dokumen di SD Negeri Menayu 1. Dari lapangan, ditemukan bahwa implementasi pendidikan agama berbasis lingkungan dilakukan melalui beberapa jalur. Pertama, integrasi nilai kepedulian lingkungan dalam materi pelajaran PAI, misalnya saat membahas ayat-ayat Al-Qur’an tentang kewajiban manusia sebagai khalifah di bumi. Guru memberikan penekanan bahwa menjaga kebersihan dan kelestarian alam adalah bagian dari ibadah.
Kedua, praktik langsung dalam kegiatan sehari-hari siswa. Program kebersihan kelas, pengelolaan sampah, hingga penghijauan sekolah menjadi wahana pembelajaran nyata. Siswa tidak hanya memahami secara teoritis, tetapi juga dilatih untuk membiasakan perilaku ramah lingkungan. Ketiga, kolaborasi dengan program Adiwiyata, di mana sekolah menanamkan budaya hijau melalui kebijakan sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan dukungan infrastruktur ramah lingkungan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak positif yang signifikan. Peserta didik SD Negeri Menayu 1 terbukti lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, memiliki kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, serta terlibat aktif dalam menjaga taman sekolah. Selain itu, pembelajaran PAI yang kontekstual membuat siswa lebih mudah memahami hubungan antara ajaran agama dengan kehidupan sehari-hari. Mereka menyadari bahwa menjaga alam merupakan bagian dari tanggung jawab spiritual sekaligus sosial.
Meski demikian, penelitian ini juga mencatat beberapa hambatan. Salah satunya adalah keterbatasan sarana prasarana, seperti masih minimnya fasilitas pengelolaan sampah organik dan non-organik. Selain itu, tidak semua orang tua siswa memiliki kesadaran yang sama mengenai pentingnya pendidikan lingkungan, sehingga penguatan perilaku di rumah belum sepenuhnya berjalan.
Namun, berbagai faktor pendukung juga menjadi modal berharga. Komitmen kepala sekolah dan guru PAI, dukungan kebijakan Adiwiyata, serta semangat siswa dalam mengikuti kegiatan lingkungan menjadi kekuatan utama yang menjaga keberlanjutan program ini.
Dyah Nugraheni dalam penelitiannya menekankan bahwa implementasi PAI berwawasan lingkungan bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak. Pendidikan agama yang relevan dengan isu lingkungan akan melahirkan generasi yang religius sekaligus peduli terhadap kelestarian bumi. Penelitian ini menegaskan pentingnya inovasi dalam metode pengajaran agama agar tidak hanya menghasilkan lulusan yang taat beribadah, tetapi juga memiliki kepekaan sosial-ekologis.
Studi ini memberi gambaran bahwa integrasi PAI dengan program Adiwiyata dapat menjadi model bagi sekolah lain. Dengan memadukan nilai spiritual dan kesadaran lingkungan, sekolah dasar berpotensi mencetak generasi muda yang mampu menghadapi tantangan global sekaligus menjaga warisan alam untuk masa depan.(ed : fatikakh)
Sumber : repositori UNIMMA