Magelang, 4 September 2025 – Hidup di daerah rawan bencana bukan hanya soal menghadapi ancaman fisik, tetapi juga bagaimana menjaga kesehatan jiwa dan psikologis keluarga. Fenomena inilah yang melatarbelakangi penelitian Eri Erfiyana Wulandari, mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Magelang. Dalam skripsinya berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga dan Dukungan Kader terhadap Kesiapsiagaan Kesehatan Jiwa Psikologis Keluarga Daerah Rawan Bencana Dusun Trono Kabupaten Magelang”, Eri menyoroti pentingnya kesiapan mental masyarakat menghadapi bencana.
Tema Penelitian
Tema penelitian ini berfokus pada hubungan pengetahuan keluarga dan dukungan kader kesehatan dengan kesiapsiagaan jiwa psikologis keluarga di daerah rawan bencana. Menurut Eri, bencana tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi, tetapi juga trauma mendalam bagi keluarga. Oleh karena itu, kesiapsiagaan mental di tingkat rumah tangga menjadi hal mendesak, apalagi Dusun Trono termasuk kawasan rawan erupsi Merapi.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
- Mengetahui tingkat pengetahuan keluarga tentang kesiapsiagaan jiwa di Dusun Trono.
- Mengidentifikasi dukungan kader kesehatan kepada keluarga di wilayah rawan bencana.
- Menganalisis hubungan pengetahuan keluarga dan dukungan kader dengan kesiapsiagaan kesehatan jiwa psikologis.
Secara umum, penelitian ini diharapkan memberi gambaran bagaimana keluarga dapat lebih siap secara mental ketika bencana datang, dengan bantuan kader kesehatan sebagai garda terdepan.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan pada Juli 2023 dengan pendekatan observasional analitik cross sectional. Dari total populasi 102 keluarga, sebanyak 81 responden dipilih melalui teknik simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis dengan uji korelasi Spearman dan regresi linier untuk mengetahui hubungan antarvariabel.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh Eri cukup mencolok:
-
Pengetahuan keluarga mayoritas berada pada kategori sedang (84%). Artinya, sebagian besar keluarga memahami dasar kesiapsiagaan, tetapi belum sepenuhnya matang.
-
Dukungan kader masih rendah (72,8% dalam kategori kurang mendukung). Banyak kader kesehatan belum aktif memberikan edukasi maupun pendampingan psikologis.
-
Kesiapsiagaan keluarga umumnya berada dalam kategori hampir siap (74,1%). Warga sudah punya pengalaman menghadapi bencana, tetapi masih ada celah dalam kesiapan mental.
-
Analisis statistik menunjukkan hubungan signifikan antara pengetahuan keluarga dengan kesiapsiagaan jiwa (p-value 0,000 < 0,05; r = 0,624). Semakin tinggi pengetahuan, semakin baik kesiapsiagaan.
-
Dukungan kader juga terbukti berhubungan signifikan dengan kesiapsiagaan keluarga (p-value 0,000 < 0,05; r = 0,527). Semakin aktif peran kader, semakin siap keluarga menghadapi dampak psikologis bencana.
Diskusi
Eri menekankan bahwa pengetahuan keluarga adalah modal awal. Namun, tanpa dukungan nyata dari kader kesehatan, pengetahuan itu sering kali tidak diterapkan secara konsisten. Kader berperan penting sebagai penyuluh, penggerak, dan pendamping psikologis di masyarakat. Dengan dukungan yang kuat, keluarga lebih tenang, lebih sigap, dan mampu menjaga kesehatan jiwa ketika bencana datang.
Kesimpulan dan Saran
Penelitian Eri Erfiyana Wulandari menyimpulkan bahwa ada hubungan yang kuat antara pengetahuan keluarga dan dukungan kader dengan kesiapsiagaan kesehatan jiwa psikologis keluarga di daerah rawan bencana Dusun Trono.
Eri memberikan beberapa rekomendasi:
-
Untuk keluarga, terus meningkatkan pengetahuan tentang kesiapsiagaan melalui pelatihan dan simulasi bencana.
-
Untuk kader kesehatan, meningkatkan peran aktif dalam memberikan dukungan, baik edukasi maupun emosional.
-
Untuk instansi kesehatan, memperkuat program pelatihan kader dan memperbanyak kegiatan penyuluhan agar kesiapsiagaan mental masyarakat semakin baik.
Dengan kolaborasi pengetahuan keluarga dan dukungan kader, Dusun Trono diharapkan menjadi contoh masyarakat yang tangguh, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara mental menghadapi ancaman bencana. (ed: Adella)
sumber: repository UNIMMA