Peran Resimen Mahasiswa dalam Menegakkan Kedaulatan Negara: Studi Kasus di Perguruan Tinggi Magelang
22 August 2025

mimin

Magelang, 22 Agustus 2025 – Isu ketahanan dan kedaulatan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat pertahanan formal seperti TNI dan Polri. Di lingkungan perguruan tinggi, Resimen Mahasiswa (Menwa) hadir sebagai salah satu komponen penting yang berperan dalam membentuk karakter mahasiswa agar memiliki jiwa bela negara. Penelitian terbaru dari Gilang Sandi Prayudha, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang, menyoroti hal ini dalam skripsinya berjudul Peran Resimen Mahasiswa dalam Rangka Menegakkan Kedaulatan Negara Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.”

Gilang menekankan bahwa ketahanan nasional adalah kondisi ideal yang tidak mungkin terwujud tanpa adanya kedaulatan negara. Ancaman globalisasi, penetrasi budaya asing, hingga tantangan ideologi membuat penguatan jiwa nasionalisme mahasiswa semakin mendesak. Di sinilah Menwa memainkan peran strategis sebagai wadah pembinaan mental, fisik, dan wawasan kebangsaan.

Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris, yakni mengkaji ketentuan hukum yang berlaku dan membandingkannya dengan realitas lapangan. Data diperoleh melalui studi pustaka, wawancara dengan anggota Menwa, hingga observasi di dua kampus di Magelang: Universitas Tidar (Batalyon 922 “Macan Tidar”) dan Universitas Muhammadiyah Magelang (Batalyon 932 “Cakra Surya Chandra”).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua satuan Menwa tersebut telah menjalankan berbagai fungsi yang selaras dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Mereka bukan hanya komponen pendukung sistem pertahanan rakyat semesta (sishankamrata), tetapi juga aktif mengadakan kegiatan yang menumbuhkan kesadaran bela negara.

Di Universitas Tidar, Menwa Batalyon 922 “Macan Tidar” memiliki visi membentuk kader mahasiswa yang progresif dan berkompeten. Mereka menjalankan program pelatihan keprajuritan, pengamanan acara kampus seperti wisuda dan orientasi mahasiswa baru, hingga seminar tentang bahaya narkoba. Menwa di kampus ini juga berupaya menumbuhkan disiplin akademik di antara anggotanya.

Sementara itu, Menwa Batalyon 932 “Cakra Surya Chandra” Universitas Muhammadiyah Magelang yang berdiri sejak 1985, memiliki motto “Disiplin nafasku, kesetiaan kebanggaanku, kehormatan segala-galanya.” Mereka menekankan pembinaan keterampilan, pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta kerja sama dengan instansi luar kampus. Perannya sangat terlihat dalam membantu pengamanan kegiatan universitas sekaligus menjadi motor penanaman jiwa nasionalisme di kalangan mahasiswa.

Namun, penelitian Gilang juga menemukan sejumlah hambatan. Tantangan utama Menwa adalah minimnya sumber daya manusia (SDM), khususnya kurangnya jumlah anggota aktif. Selain itu, masalah loyalitas internal dan rendahnya kesadaran sebagian anggota terhadap pentingnya bela negara membuat efektivitas organisasi ini belum optimal. Hambatan lain datang dari kurangnya koordinasi dengan aparat pertahanan formal. Meski Menwa di Magelang sudah banyak melaksanakan tugas bela negara, mereka belum sepenuhnya dilibatkan dalam program TNI maupun Polri.

Sebagai solusi, penelitian ini merekomendasikan peningkatan kapasitas anggota melalui pelatihan bela negara, diskusi wawasan kebangsaan, dan pembinaan berkelanjutan. Dengan memperkuat loyalitas dan kompetensi, Menwa dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara di lingkungan kampus.

Menariknya, penelitian ini menegaskan bahwa pengamalan fungsi Menwa dapat berdampak jangka panjang. Jika generasi muda memiliki jiwa nasionalisme dan kesadaran bela negara yang tinggi, maka Indonesia akan memiliki pertahanan yang kuat sekaligus kedaulatan yang terjaga.

Gilang menyimpulkan bahwa Resimen Mahasiswa di Magelang sudah berperan nyata sebagai komponen pendukung pertahanan negara, meskipun masih ada kekurangan dalam pelaksanaan fungsi. Ia menekankan pentingnya eksistensi Menwa sebagai panutan bagi mahasiswa di era milenial, terutama di tengah derasnya arus globalisasi yang berpotensi melunturkan semangat kebangsaan.

Dengan demikian, kehadiran Menwa bukan sekadar simbol organisasi kemahasiswaan, melainkan bukti nyata kontribusi generasi muda dalam mengawal kedaulatan bangsa. (ed. Sulistya NG)

sumber: repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.