Polmas Magersari: Kemitraan Polisi dan Warga dalam Menjaga Kamtibmas
11 September 2025

adel

Magelang, 11 September 2025 – Di tengah padatnya aktivitas warga Kelurahan Magersari, masalah keamanan dan ketertiban kerap menjadi tantangan serius. Wilayah yang dikenal sebagai simpul ekonomi dan sosial ini bersebelahan dengan terminal angkutan, pusat perbelanjaan, rumah sakit, hingga pasar induk. Kondisi tersebut membuat Magersari rawan konflik, mulai dari tawuran, penganiayaan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga penyalahgunaan narkoba.

Melihat kompleksitas situasi ini, Sumi Febriana Fadilah, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang, melakukan penelitian tentang Peran Pemolisian Masyarakat (Polmas) dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kelurahan Magersari.


Latar Belakang Penelitian

Polmas, sesuai Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2015, merupakan strategi yang menekankan kemitraan antara polisi dan masyarakat dalam menyelesaikan persoalan keamanan. Di Magersari, Polmas dibentuk sejak 2010, dilengkapi Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) dengan anggota dari tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga Ketua RW.

Namun, dalam praktiknya forum ini tidak berjalan optimal. Banyak kasus akhirnya ditangani oleh Bhabinkamtibmas yang bertugas di tingkat kelurahan. Minimnya dukungan, keterbatasan fasilitas, serta rendahnya kesadaran hukum masyarakat menjadi penghambat utama.


Tujuan Penelitian

Dalam skripsinya, Sumi menetapkan tiga tujuan pokok:

  1. Mengetahui peran Polmas dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kelurahan Magersari.

  2. Mengidentifikasi hambatan yang dihadapi Polmas dalam implementasi di lapangan.

  3. Menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan aparat bersama masyarakat untuk mengatasi kendala tersebut.


Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis dengan metode kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara dengan Bhabinkamtibmas, lurah, tokoh masyarakat, serta dokumentasi kasus di Magersari.

Teknik analisis berfokus pada hubungan antara peraturan hukum dengan fakta sosial di lapangan. Dengan demikian, penelitian tidak hanya menggambarkan aturan, tetapi juga efektivitasnya ketika diterapkan dalam kehidupan nyata.


Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Polmas di Magersari belum berjalan optimal. Meskipun secara de jure forum ini ada, secara de facto perannya nyaris tidak terasa. Hampir semua masalah kamtibmas akhirnya ditangani langsung oleh Bhabinkamtibmas.

Dalam wawancara, aparat kelurahan menyebut bahwa Polmas tidak memiliki arsip kasus, sementara data keamanan lebih banyak ditangani pihak kepolisian. Hambatan lain meliputi:

  • Faktor internal: keterbatasan SDM, fasilitas, dan anggaran.

  • Faktor eksternal: rendahnya kesadaran hukum warga, tekanan ekonomi, dan kuatnya pengaruh pelaku kejahatan di masyarakat.

Meski begitu, upaya tetap dilakukan. Bhabinkamtibmas aktif menjalin komunikasi dengan warga, menghadiri pertemuan kampung, serta melakukan sosialisasi tentang hukum dan ketertiban. Penyelesaian masalah juga mengutamakan cara non-litigasi seperti mediasi atau negosiasi. Hanya jika gagal, kasus dibawa ke jalur litigasi di pengadilan.


Pembahasan dan Manfaat

Penelitian Sumi menggarisbawahi pentingnya kemitraan sejajar antara polisi dan masyarakat. Tanpa dukungan warga, aparat tidak mampu menekan angka kriminalitas yang kompleks. Sementara tanpa peran polisi, tokoh masyarakat pun kerap kalah pengaruh menghadapi pelaku pelanggaran hukum.

Polmas seharusnya menjadi wadah partisipasi aktif warga. Dengan pendekatan pencegahan dan pembinaan, forum ini berpotensi menumbuhkan kesadaran hukum sejak tingkat RT dan RW. Hanya saja, keberhasilannya bergantung pada sinergi berkelanjutan serta dukungan sarana dan anggaran.


Kesimpulan

Penelitian Sumi Febriana Fadilah menegaskan bahwa Polmas di Magersari belum berfungsi efektif sesuai aturan. Peran pengendalian keamanan lebih banyak dijalankan Bhabinkamtibmas dengan pendekatan personal dan non-litigasi. Hambatan terbesar terletak pada keterbatasan sumber daya dan rendahnya partisipasi masyarakat.

Meski demikian, penelitian ini memberi harapan. Jika Polmas dapat dihidupkan kembali dengan dukungan penuh dari kepolisian dan masyarakat, Magersari bisa menjadi contoh sukses kemitraan polisi-warga dalam menjaga keamanan dan ketertiban. (ed: Adella)

sumber: repository UNIMMA 

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.