Reward dan Perhatian Orang Tua: Kunci Motivasi Belajar Siswa SD di Temanggung
2 September 2025

Admin perpustakaan

Magelang, 02 September 2025 – Dunia pendidikan dasar kembali mendapat sorotan dari sebuah penelitian menarik yang dilakukan oleh Januar Ristian Aji, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Magelang. Melalui skripsinya yang berjudul “Hubungan Pemberian Reward dan Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa”, Januar mencoba mengungkap bagaimana dua faktor sederhana namun krusial—yakni penghargaan dari guru dan perhatian orang tua—berperan besar dalam membentuk semangat belajar anak-anak di sekolah dasar.

Pendidikan dasar adalah pondasi penting bagi perkembangan anak, terutama dalam membentuk sikap, minat, dan keterampilan. Namun, di lapangan masih kerap ditemukan persoalan rendahnya motivasi belajar siswa. Di SD Negeri 2 Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, misalnya, banyak siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kondisi ini tidak lepas dari berbagai faktor, seperti terbatasnya perhatian orang tua karena kesibukan bekerja, maupun kurang optimalnya pemberian motivasi langsung di sekolah.

Melihat realitas tersebut, Januar merasa perlu mengkaji secara ilmiah hubungan antara reward yang diberikan guru dan perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa kelas IV, V, dan VI.

Penelitian ini memiliki tiga tujuan utama:

  1. Mengetahui hubungan antara pemberian reward dengan motivasi belajar siswa.
  2. Mengetahui hubungan antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa.
  3. Mengetahui hubungan antara pemberian reward dan perhatian orang tua secara bersamaan terhadap motivasi belajar siswa.

Dengan tujuan tersebut, Januar ingin memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai faktor eksternal yang mampu menumbuhkan semangat belajar anak-anak di jenjang sekolah dasar.

Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional, dengan subjek penelitian siswa kelas IV, V, dan VI di SD Negeri 2 Kranggan. Data dikumpulkan melalui angket atau kuesioner, lalu dianalisis menggunakan rumus korelasi product moment. Dengan metode ini, Januar dapat melihat seberapa kuat hubungan antarvariabel yang diteliti.

Hasil analisis statistik yang dilakukan Januar menunjukkan temuan yang signifikan:

  • Pertama, terdapat hubungan kuat antara pemberian reward dan motivasi belajar siswa. Nilai korelasi yang diperoleh mencapai r = 0,762, lebih besar dari r tabel, dengan tingkat signifikansi di bawah 0,05. Artinya, penghargaan dalam bentuk pujian, hadiah, atau perlakuan istimewa terbukti mampu mendorong siswa lebih giat belajar.

  • Kedua, perhatian orang tua juga berhubungan signifikan dengan motivasi belajar, dengan nilai korelasi r = 0,799. Hal ini menegaskan bahwa keterlibatan orang tua—baik dalam menyediakan fasilitas belajar, mendampingi anak, maupun memberi dorongan moral—sangat menentukan keberhasilan belajar anak.

  • Ketiga, ketika reward dan perhatian orang tua digabungkan, keduanya memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap motivasi belajar siswa. Nilai korelasi ganda yang diperoleh sebesar R = 0,849, menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan signifikan.

Penelitian Januar memberikan pesan penting: motivasi belajar anak tidak hanya dibangun di ruang kelas, tetapi juga sangat dipengaruhi lingkungan keluarga. Guru dengan apresiasi sederhana dan orang tua dengan perhatian tulus, bila keduanya hadir secara seimbang, mampu menjadi motor penggerak semangat anak dalam belajar.

Reward yang tepat dapat menjadi penguat perilaku positif siswa, sementara perhatian orang tua menumbuhkan rasa aman dan percaya diri. Tanpa motivasi belajar yang kuat, siswa berpotensi kesulitan mengikuti pembelajaran, sekalipun secara intelektual mereka mampu.

Melalui penelitian ini, Januar Ristian Aji menegaskan pentingnya sinergi antara sekolah dan keluarga. Guru perlu terus mengaplikasikan strategi reward yang mendidik, sementara orang tua diharapkan memberi perhatian lebih, meski di tengah kesibukan mencari nafkah.

Temuan ini menjadi masukan berharga tidak hanya bagi pihak sekolah dan orang tua, tetapi juga bagi para pengambil kebijakan pendidikan. Dengan motivasi yang tinggi, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan akademik sekaligus menumbuhkan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian sederhana namun bermakna ini mengingatkan kita bahwa pendidikan sejatinya adalah kerja bersama. Ketika reward dan perhatian berpadu, anak-anak bukan hanya belajar untuk berprestasi, tetapi juga belajar untuk mencintai proses itu sendiri. (ed. Sulistya NG)

Sumber: repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut