Riset Mahasiswa Magelang: Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Kunci Menekan Turnover Intention
2 September 2025

Admin perpustakaan

Magelang, 02 September 2025 – Fenomena keluar-masuk karyawan atau yang dikenal dengan istilah turnover intention menjadi tantangan besar bagi banyak perusahaan, termasuk di sektor pembiayaan mikro. Persoalan ini tidak hanya merugikan perusahaan dari sisi finansial, tetapi juga mengganggu stabilitas operasional. Melihat fenomena tersebut, Dhian Tri Antono, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang, melakukan penelitian mendalam dengan judul Pengaruh Kepuasan Kerja, Stress Kerja, dan Komitmen Organisasi terhadap Turnover Intention (Studi Empiris pada Karyawan PT. Permodalan Nasional Madani Mekaar di Magelang)”.

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar Cabang Magelang dipilih sebagai objek penelitian karena perusahaan ini mencatat tren meningkatnya angka turnover karyawan dalam tiga tahun terakhir. Data menunjukkan, pada tahun 2018 jumlah karyawan yang keluar mencapai 1,47 persen, naik menjadi 1,54 persen di tahun 2019, dan meningkat lagi menjadi 1,67 persen pada 2020. Kenaikan tersebut menandakan adanya masalah serius dalam manajemen sumber daya manusia.

Banyak faktor yang melatarbelakangi tingginya niat karyawan untuk meninggalkan perusahaan. Beberapa di antaranya terkait ketidakpuasan kerja, tingginya tingkat stres akibat beban pekerjaan, serta lemahnya komitmen terhadap organisasi. Dhian berangkat dari asumsi bahwa tiga faktor ini memiliki pengaruh besar terhadap turnover intention, sehingga penting untuk diuji secara empiris.

Melalui riset ini, Dhian Tri Antono ingin mengetahui empat hal utama. Pertama, apakah kepuasan kerja, stres kerja, dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh terhadap turnover intention. Kedua, apakah kepuasan kerja memiliki pengaruh langsung terhadap niat karyawan keluar. Ketiga, apakah stres kerja ikut mendorong meningkatnya turnover intention. Keempat, bagaimana pengaruh komitmen organisasi terhadap keinginan karyawan untuk tetap bertahan di perusahaan.

Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis bagi pengembangan ilmu manajemen, khususnya dalam bidang perilaku organisasi, serta kontribusi praktis sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen PT PNM Mekaar dalam mengelola karyawannya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Sampel penelitian ditentukan menggunakan rumus Slovin, menghasilkan 109 responden dari total populasi 150 karyawan di sepuluh kantor cabang PNM Mekaar wilayah Magelang. Data dikumpulkan melalui kuesioner berbasis Google Form, mengingat penelitian dilakukan di tengah situasi pandemi Covid-19.

Variabel yang diukur meliputi kepuasan kerja, stres kerja, komitmen organisasi, dan turnover intention. Setiap variabel dijabarkan ke dalam beberapa indikator, seperti gaji, kondisi kerja, dan hubungan sosial untuk kepuasan kerja; beban kerja dan tekanan waktu untuk stres kerja; hingga loyalitas dan kebanggaan terhadap perusahaan untuk komitmen organisasi.

Dari hasil analisis, Dhian menemukan fakta menarik. Pertama, kepuasan kerja, stres kerja, dan komitmen organisasi secara simultan memang berpengaruh terhadap turnover intention. Namun, ketika diuji secara parsial, hasilnya bervariasi.

Kepuasan kerja ternyata berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention. Artinya, semakin tinggi kepuasan kerja, justru semakin meningkat pula niat untuk keluar. Temuan ini berlawanan dengan sejumlah penelitian sebelumnya dan membuka ruang diskusi lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi keputusan karyawan.

Berbeda dengan kepuasan kerja, stres kerja tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap turnover intention. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun karyawan merasakan tekanan atau beban pekerjaan, kondisi tersebut tidak serta-merta mendorong mereka untuk meninggalkan perusahaan.

Sementara itu, komitmen organisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention. Karyawan yang memiliki loyalitas tinggi, rasa bangga, serta keterikatan emosional dengan perusahaan terbukti lebih kecil kemungkinannya untuk pindah kerja.

Penelitian Dhian Tri Antono menegaskan pentingnya manajemen perusahaan untuk memperhatikan faktor internal karyawan. Meski hasilnya menunjukkan anomali pada pengaruh kepuasan kerja, riset ini tetap memperlihatkan bahwa loyalitas dan komitmen organisasi menjadi kunci utama dalam menekan turnover intention.

Dhian merekomendasikan agar manajemen PT PNM Mekaar lebih transparan dalam kebijakan promosi, memperhatikan kesejahteraan karyawan, dan terus menumbuhkan budaya kerja yang mampu meningkatkan keterikatan emosional. Dengan begitu, perusahaan tidak hanya mampu mempertahankan karyawan terbaik, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang stabil dan produktif.

Penelitian ini sekaligus memberikan pesan penting bagi dunia usaha secara umum: menjaga manusia di balik roda perusahaan sama pentingnya dengan mengejar keuntungan. Tanpa loyalitas karyawan, mustahil bagi perusahaan untuk tumbuh berkelanjutan. (ed. Sulistya NG)

Sumber: repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut