Magelang, 3 September 2025 – Kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0 membawa tantangan besar bagi berbagai sektor, termasuk perikanan budidaya. Namun di balik tantangan itu, tersimpan peluang besar untuk melakukan modernisasi. Hal ini ditangkap oleh Wirani Fita Megandini, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Magelang, yang mengangkat persoalan klasik dalam pengelolaan data penjualan dan stok ikan di Pembenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT) Ngrajek, Kabupaten Magelang.
PBIAT Ngrajek dikenal sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang menyediakan berbagai jenis ikan air tawar, mulai dari nila, lele, gurame, patin, tawes, hingga ikan mas. Permintaan terhadap komoditas tersebut terus meningkat, terutama bibit ikan nila yang rata-rata mencapai 30 ribu ekor setiap bulan. Namun kenyataannya, ketersediaan sering kali hanya sekitar 25 ribu ekor. Kesenjangan antara permintaan dan pasokan ini memunculkan antrean pesanan, di mana pelanggan harus menunggu hingga stok kembali tersedia.
Masalah lain yang tak kalah krusial adalah sistem pencatatan penjualan dan persediaan yang masih manual. Proses transaksi ditulis di buku, lalu disalin ke Microsoft Excel. Cara ini rentan menimbulkan kesalahan, terutama dalam menghitung stok. Pelanggan pun kerap kecewa karena pesanan yang diajukan tidak segera dilayani akibat ketiadaan sistem antrean yang jelas. Siapa yang datang lebih dulu tidak selalu mendapat pelayanan pertama.
Melihat kondisi tersebut, Wirani merancang Sistem Monitoring Penjualan dan Persediaan Ikan Air Tawar. Sistem ini dibangun dengan menerapkan metode First Come First Served (FCFS), prinsip layanan yang menjamin pelanggan yang lebih dulu memesan akan lebih dulu dilayani. Dengan pendekatan ini, antrean menjadi lebih adil dan transparan.
Tujuan penelitian ini terang: pertama, mengimplementasikan metode FCFS dalam sistem digital untuk mengatur urutan layanan pelanggan; kedua, menyediakan data penjualan dan stok ikan secara real-time; ketiga, menyajikan data dalam bentuk visualisasi agar mudah dipahami, baik oleh pengelola maupun pengguna.
Manfaat dari sistem ini pun signifikan. Ia mampu meminimalisir risiko kehabisan stok, membantu pengelola mengetahui jenis ikan yang paling diminati pelanggan, serta mempermudah pembuatan laporan baik untuk ikan masuk maupun keluar. Adanya fitur dashboard interaktif memungkinkan admin, pemasok, dan pelanggan memantau data secara langsung. Saat stok menipis, admin dapat segera melakukan purchase order ke pemasok, sementara pelanggan bisa memastikan ketersediaan ikan tanpa harus datang langsung ke lokasi.
Dalam penelitian yang dilakukan sepanjang 2022 ini, Wirani menempuh tahapan sistematis: identifikasi masalah, pengumpulan data melalui studi literatur, observasi di lapangan, hingga wawancara dengan pengelola PBIAT. Hasil analisis dituangkan dalam rancangan sistem sederhana, jelas, dan mudah dipahami. Setelah dibangun, sistem diuji untuk memastikan kelayakannya. Hasilnya, sistem berbasis metode FCFS terbukti mampu menjawab persoalan utama di PBIAT Ngrajek.
Kini, pengelola tidak perlu lagi mengandalkan catatan manual yang rawan kesalahan. Pelanggan pun bisa melihat ketersediaan ikan secara langsung, memilih sesuai kebutuhan, dan yakin bahwa pesanan mereka akan dilayani sesuai urutan waktu. Dengan begitu, proses distribusi menjadi lebih cepat, tertata, dan meminimalisir kekecewaan.
Keberhasilan penelitian ini sejalan dengan tren digitalisasi di sektor pertanian dan perikanan. Transformasi semacam ini dinilai penting agar usaha budidaya ikan tidak tertinggal dalam persaingan global. Bahkan, sistem serupa berpotensi direplikasi di unit-unit pembenihan lain yang menghadapi masalah serupa.
Lewat skripsi berjudul “Sistem Monitoring Penjualan dan Persediaan Ikan Air Tawar (Studi Kasus: PBIAT Ngrajek)”, Wirani Fita Megandini membuktikan bahwa teknologi informasi bukan hanya milik industri besar. Dengan sentuhan inovasi, sektor tradisional seperti perikanan pun dapat meraih efisiensi dan meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. (ed : noviyanti)
sumber : repository UNIMMA