Magelang, 04 September 2025 – Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat kini mulai merambah hingga ke sentra industri kecil menengah. Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan oleh Bandawan Mulya Purwanto, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Magelang. Dalam skripsinya yang rampung pada Februari 2022, Bandawan merancang sebuah sistem persediaan barang berbasis web untuk salah satu pabrik tahu ternama di Kampung Trunan, Magelang, yakni UD. Bapas 58.
Pabrik yang dikenal sebagai produsen berbagai olahan tahu, khususnya kerupuk tahu dengan beragam varian rasa, selama ini masih mengandalkan pencatatan manual. Setiap barang yang diproduksi maupun keluar masuk gudang dicatat oleh karyawan menggunakan buku tulis kecil. Cara ini kerap menimbulkan masalah, mulai dari risiko kehilangan data, catatan yang rusak seiring waktu, hingga keterbatasan dalam memantau stok secara real time.
Bandawan melihat persoalan itu sebagai peluang untuk memberikan solusi. Ia kemudian merancang sebuah sistem persediaan berbasis website yang memungkinkan pemilik maupun karyawan pabrik mengelola data barang secara cepat, tepat, dan efisien. “Dengan sistem ini, pemilik tidak perlu lagi menunggu laporan manual dari karyawan. Semua informasi stok, barang masuk maupun keluar, dapat dipantau langsung melalui dashboard secara real time,” jelas Bandawan dalam laporannya.
Penelitian ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD), sebuah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang menekankan pada kecepatan pembuatan sistem melalui prototipe dan umpan balik pengguna. Metode ini dipilih agar sistem yang dibangun benar-benar sesuai kebutuhan pemilik pabrik. Bandawan juga memanfaatkan perangkat pemodelan Unified Modeling Language (UML) dalam tahap perancangan, serta menguji hasilnya melalui metode Black Box Testing dan User Acceptance Test (UAT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem persediaan barang yang dibangun mampu berjalan sesuai harapan. Karyawan dapat dengan mudah menginput data barang masuk dan keluar, sementara pemilik pabrik dapat memantau stok serta mencetak laporan dalam bentuk PDF maupun Excel. Bahkan, berdasarkan uji penerimaan pengguna, sistem ini mendapat nilai kepuasan rata-rata 83,2 persen, menandakan bahwa aplikasi yang dirancang dapat dioperasikan dengan baik dan membantu kegiatan operasional sehari-hari.
Bandawan menegaskan, kelebihan utama sistem ini terletak pada kemampuannya menampilkan informasi stok barang secara otomatis setelah dilakukan input data. Hal ini memutus rantai kerja manual yang selama ini menghabiskan waktu. “Pemilik dapat segera mengetahui jumlah stok terkini tanpa harus membuka buku catatan atau menunggu laporan karyawan. Dengan demikian, keputusan produksi bisa lebih cepat diambil,” tulisnya.
Meski demikian, ia juga mencatat sejumlah kekurangan. Sistem ini masih terbatas pada pencatatan stok barang dan belum terintegrasi dengan transaksi penjualan. Selain itu, laporan belum bisa difilter berdasarkan tanggal tertentu. Ke depan, Bandawan berharap sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut agar bisa mendukung seluruh proses bisnis pabrik, termasuk integrasi dengan sistem penjualan dan bahkan aplikasi mobile.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa digitalisasi pengelolaan persediaan barang, meskipun diterapkan pada industri kecil seperti pabrik tahu, mampu memberikan dampak signifikan. Efisiensi kerja meningkat, risiko kehilangan data berkurang, dan pemilik usaha dapat mengambil keputusan lebih cepat berdasarkan data yang tersaji secara real time.
Dengan hasil karyanya ini, Bandawan Mulya Purwanto bukan hanya berhasil memenuhi syarat akademik untuk meraih gelar Sarjana Komputer (S.Kom), tetapi juga menyumbangkan solusi nyata bagi dunia usaha. Penelitian ini sekaligus menjadi contoh bagaimana perguruan tinggi dapat memberikan kontribusi langsung pada peningkatan daya saing industri kecil menengah di daerah.(ed : fatikakh)
Sumber : repositori UNIMMA