Magelang, 04 September 2025 – Pendidikan selalu menjadi pilar utama dalam pembangunan bangsa. Namun, rendahnya mutu pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah yang besar, termasuk di sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kota Magelang. Fenomena ini menarik perhatian Hari Purwanto, mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Islam, yang kemudian menulis tesis berjudul “Manajemen Strategik Kepala Sekolah dalam Pengembangan Mutu Sekolah (Studi di Lembaga Pendidikan Formal Muhammadiyah Kota Magelang)” pada tahun 2022.
Dalam penelitiannya, Purwanto menyoroti peran sentral kepala sekolah. Menurutnya, kualitas sekolah tidak bisa dilepaskan dari kepemimpinan dan strategi manajemen yang dijalankan kepala sekolah. Seorang kepala sekolah yang profesional dituntut memiliki kualifikasi, kompetensi, serta dedikasi tinggi untuk memastikan seluruh komponen sekolah bergerak dalam satu arah, menuju mutu pendidikan yang lebih baik.
Fokus dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini berfokus pada strategi kepala sekolah dalam merencanakan, mengelola, melaksanakan, dan mengontrol program pengembangan mutu sekolah. Tujuannya ada empat. Pertama, mengetahui langkah strategis kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan. Kedua, mengidentifikasi bagaimana kepala sekolah menjalankan fungsi manajemen, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Ketiga, memetakan kendala yang dihadapi dan bagaimana upaya pemecahannya. Keempat, merumuskan alternatif strategi yang dapat menjadi model bagi sekolah Muhammadiyah lainnya.
Metode yang Digunakan
Purwanto memilih pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Ia menggali data melalui wawancara dengan kepala sekolah, guru, hingga komite sekolah dari tujuh sekolah Muhammadiyah di Kota Magelang, mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas. Selain itu, ia juga memanfaatkan dokumen sekolah serta analisis SWOT untuk memetakan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi sekolah-sekolah tersebut.
Hasil Penelitian: Strategi dan Kendala
Dari hasil penelitiannya, Purwanto menemukan bahwa sebagian besar sekolah Muhammadiyah di Magelang telah menyusun rencana strategis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti guru, komite, yayasan, hingga orang tua siswa. Perencanaan ini umumnya diawali dengan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dan analisis SWOT. Dengan cara ini, setiap sekolah dapat mengidentifikasi kondisi internal maupun eksternal, lalu menyesuaikan program sesuai visi dan misi masing-masing.
Strategi yang dilakukan cukup beragam. Beberapa sekolah menekankan peningkatan kompetensi guru melalui workshop, pelatihan, dan supervisi terprogram. Ada pula sekolah yang mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi informasi, memperkuat pendidikan karakter, hingga menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan masyarakat sekitar. Langkah lain yang menonjol adalah pembentukan tim khusus pengembang mutu pendidikan serta optimalisasi sarana prasarana.
Namun demikian, kendala tetap muncul. Permasalahan utama yang dihadapi sekolah adalah keterbatasan dana. Minimnya anggaran membuat beberapa program tidak berjalan maksimal. Selain itu, masih ada guru yang kurang memahami tugas pokok dan fungsinya, serta kurangnya partisipasi masyarakat dan orang tua dalam mendukung kegiatan sekolah. Meski begitu, para kepala sekolah berupaya mencari solusi, seperti memprioritaskan program penting, menjalin kerjasama eksternal, hingga menggali sumber dana alternatif.
Formulasi Strategi Alternatif
Dalam merumuskan alternatif strategi, Purwanto menekankan pentingnya koordinasi antar komponen sekolah serta penguatan peran stakeholder eksternal. Setiap program harus mengacu pada visi-misi sekolah dan disertai penggunaan dana yang transparan. Kepala sekolah juga dituntut mampu memanfaatkan peluang, misalnya dengan membuka diri sebagai pusat magang atau studi banding, serta mengedepankan inovasi pembelajaran berbasis teknologi.
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kota Magelang sudah berada di jalur yang tepat dalam menerapkan prinsip manajemen mutu. Kendati demikian, konsistensi dan kesinambungan strategi masih perlu diperkuat agar mutu pendidikan benar-benar meningkat dan mampu bersaing di tengah tantangan global.
Penutup
Melalui penelitiannya, Hari Purwanto berhasil memberikan gambaran nyata tentang bagaimana manajemen strategik kepala sekolah berperan dalam peningkatan mutu pendidikan. Hasil temuannya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah di daerah lain, sekaligus menjadi referensi praktis bagi para kepala sekolah untuk terus mengembangkan kompetensi, memperkuat kerjasama, dan mengedepankan inovasi. Sebab, hanya dengan strategi yang tepat, sekolah dapat melahirkan generasi unggul yang siap menghadapi masa depan.(ed : fatikakh)
Sumber : repositori UNIMMA