Magelang, 04 September 2025 – Dunia pendidikan tengah menghadapi tantangan serius: degradasi moral dan rusaknya karakter siswa akibat pengaruh pergaulan bebas. Fenomena ini mendorong kalangan akademisi dan praktisi pendidikan untuk mencari formula baru dalam membina generasi muda. Salah satu penelitian yang menarik perhatian datang dari Arip Saryadi Putra, mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Magelang.
Dalam tesisnya, Arip mengangkat tema “Manajemen Strategi dalam Membentuk Karakter Siswa melalui Strategi Pembelajaran”, dengan fokus kajian pada sekolah berasrama atau boarding school Muhammadiyah di Kabupaten Magelang. Lembaga pendidikan berasrama dianggap sebagai model yang mampu mengawal pembentukan karakter peserta didik secara lebih intensif karena siswa tinggal, belajar, dan dibimbing dalam satu lingkungan yang terkontrol.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini diarahkan untuk menggali secara mendalam bagaimana manajemen strategi diterapkan dalam pembentukan karakter siswa. Arip merumuskan tiga sasaran utama:
- Mendeskripsikan perencanaan strategi manajemen di boarding school Muhammadiyah.
- Menguraikan pelaksanaan strategi pembelajaran dalam keseharian siswa.
- Menganalisis evaluasi yang dilakukan sekolah untuk melihat sejauh mana strategi tersebut berhasil membentuk karakter siswa.
Metode yang Digunakan
Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, Arip melakukan penelitian lapangan di tiga sekolah berasrama Muhammadiyah, yakni:
- SMK Muhammadiyah 1 Salam,
- SMK Muhammadiyah Mungkid, dan
- SMA Muhammadiyah 2 Muntilan.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dengan kepala sekolah, pengelola asrama, serta guru, disertai dokumentasi kegiatan siswa. Analisis data kemudian melewati tahapan reduksi, penyajian, hingga penarikan kesimpulan.
Hasil Temuan: Tiga Arah Pembentukan Karakter
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing sekolah memiliki arah perencanaan berbeda sesuai visi dan misi yang diemban.
- SMK Muhammadiyah 1 Salam mengarahkan siswanya agar memiliki karakter jujur, mandiri, dan siap hidup prihatin. Strategi yang digunakan bersifat klasikal, dengan penekanan pada pembiasaan disiplin dan ketekunan.
- SMK Muhammadiyah Mungkid menitikberatkan pada pencetakan kader Muhammadiyah. Strategi pembelajaran yang diterapkan lebih modern dan interaktif, bertujuan membentuk siswa yang kritis serta siap melanjutkan estafet perjuangan organisasi.
- SMA Muhammadiyah 2 Muntilan memfokuskan diri pada pembinaan siswa sebagai penghafal Alquran (tahfidz). Kurikulum boarding disusun untuk mendukung capaian tersebut, termasuk melalui jadwal belajar yang lebih terarah dan minim distraksi kegiatan non-akademik.
Empat Strategi Pembelajaran Utama
Secara umum, Arip menemukan bahwa seluruh boarding school Muhammadiyah di Magelang menerapkan empat pola pembelajaran utama dalam rangka pembentukan karakter siswa:
- Strategi Empirik, yaitu pembelajaran berbasis pengalaman langsung.
- Strategi Mandiri, menekankan kemandirian siswa dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari mencuci pakaian, memasak, hingga mengatur jadwal belajar.
- Strategi Klasikal, menggunakan metode langsung dalam kelas dengan kontrol ketat dari guru dan musyrif.
- Strategi Interaktif Keteladanan, yakni pendidikan melalui contoh nyata dari para pembina, guru, maupun senior.
Keempat strategi ini membentuk lingkungan belajar yang tidak hanya mengasah kemampuan akademik, tetapi juga menanamkan nilai disiplin, religiusitas, dan tanggung jawab sosial.
Evaluasi dan Problematika
Setiap sekolah menghadapi problematika yang berbeda. Misalnya, ada siswa yang sulit beradaptasi dengan aturan asrama, ada pula yang mengalami kendala motivasi belajar. Namun, seluruh persoalan tersebut disikapi dengan pola manajemen yang sistematis: perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi berkala.
Arip mencatat bahwa hasil evaluasi memperlihatkan adanya karakter dominan yang melekat pada seluruh siswa boarding Muhammadiyah Magelang: kemandirian tinggi, kepekaan sosial, serta kesiapan menjadi kader Muhammadiyah yang mampu berkontribusi di masyarakat.
Kesimpulan
Penelitian Arip Saryadi Putra menegaskan pentingnya manajemen strategi dalam dunia pendidikan, khususnya di sekolah berasrama. Setiap sekolah memang memiliki penekanan karakter berbeda, namun pola besar yang terbentuk tetap sama: menciptakan generasi yang berkarakter kuat, berakhlak, serta siap menghadapi tantangan zaman.
Dalam konteks pendidikan nasional, temuan ini sejalan dengan tujuan besar membangun manusia Indonesia yang beriman, berilmu, dan berkepribadian. Model boarding school Muhammadiyah di Magelang memberi bukti nyata bahwa strategi yang tepat dapat menjadi jawaban atas krisis moral generasi muda.(ed : fatikakh)
Sumber : repositori UNIMMA