Terapi Benson, Alternatif Sederhana untuk Kendalikan Hipertensi Lansia
3 September 2025

novi

Magelang, 3 September 2025 – Hipertensi atau tekanan darah tinggi telah lama dikenal sebagai “silent killer”—pembunuh diam-diam yang kerap tidak disadari kehadirannya hingga menimbulkan komplikasi serius pada jantung, ginjal, maupun otak. Data Riset Kesehatan Dasar 2018 mencatat prevalensi hipertensi nasional mencapai 25,8 persen. Di Kabupaten Temanggung, angka kasusnya bahkan menembus 73 persen dari total penyakit tidak menular. Fakta ini menunjukkan bahwa hipertensi masih menjadi masalah kesehatan utama, terutama pada kelompok lanjut usia (lansia).

Seorang peneliti muda dari Universitas Muhammadiyah Magelang, Okta Maulia Kartikasari, tertarik meneliti pendekatan nonfarmakologis yang relatif sederhana namun diyakini mampu membantu mengendalikan tekanan darah, yaitu Terapi Benson. Penelitian ini dituangkan dalam karya tulis ilmiah berjudul “Penerapan Terapi Benson untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi”.

Terapi Benson sendiri dikembangkan oleh Herbert Benson, seorang profesor kedokteran dari Harvard University, yang mengkaji manfaat doa dan meditasi bagi kesehatan. Teknik ini menggabungkan latihan pernapasan, relaksasi otot, serta pengulangan kata-kata bermakna menenangkan, sering kali bernuansa religius, yang diucapkan dengan pasrah. Hasilnya, tubuh memasuki kondisi rileks yang membantu menurunkan ketegangan saraf, memperlambat denyut nadi, dan pada akhirnya menurunkan tekanan darah.

Dalam penelitian lapangan, Okta mengambil subjek dua lansia perempuan berusia di atas 60 tahun di Temanggung. Keduanya memiliki riwayat tekanan darah tinggi di atas 160/95 mmHg. Intervensi dilakukan melalui enam kali pertemuan dalam rentang waktu enam hari berturut-turut, dengan tiap sesi terapi berlangsung sekitar 15 menit. Sebelum terapi, pasien mengeluhkan gejala seperti pusing, pegal pada tengkuk, pandangan kabur, serta cepat lelah saat beraktivitas.

Hasilnya cukup mencolok. Pada pasien pertama, tekanan darah turun dari 185/110 mmHg menjadi 160/90 mmHg setelah enam kali terapi. Sementara pada pasien kedua, penurunan tercatat dari 180/100 mmHg menjadi 155/90 mmHg. Selain itu, keluhan pusing dan nyeri kepala berkurang drastis, tubuh terasa lebih rileks, serta pasien mampu menghafal dan melakukan langkah-langkah terapi secara mandiri.

Menurut Okta, keberhasilan terapi ini tidak lepas dari faktor kesederhanaannya. Pasien dapat mempraktikkan sendiri di rumah tanpa memerlukan alat bantu medis maupun biaya tambahan. Lebih jauh, terapi ini juga memberikan ruang bagi pasien untuk mengaitkan proses relaksasi dengan aspek spiritual, misalnya membaca doa atau dzikir dalam hati selama proses terapi berlangsung. Hal tersebut terbukti menambah kenyamanan dan memperkuat efek relaksasi.

Penelitian ini sekaligus menegaskan pentingnya pengobatan nonfarmakologis sebagai pendamping obat-obatan. Selama ini, mayoritas pasien hipertensi di Puskesmas Rejosari, Temanggung, hanya mengandalkan obat kimia. Padahal, terapi nonfarmakologis seperti Benson, olahraga teratur, hingga akupresur, terbukti mampu memberikan manfaat signifikan jika dilakukan secara konsisten.

Dalam kesimpulannya, Okta menyebut bahwa Terapi Benson efektif menurunkan tekanan darah dan keluhan penyerta hipertensi pada lansia, meski masih ada keterbatasan seperti pola makan pasien yang sulit dikontrol dan kurangnya fasilitas posyandu lansia di desa. Ia berharap penelitian ini dapat membuka mata tenaga kesehatan, keluarga, dan masyarakat luas untuk menjadikan terapi sederhana ini sebagai salah satu alternatif pendukung pengendalian hipertensi.

Bagi profesi keperawatan, temuan ini menambah opsi intervensi mandiri dalam pelayanan kesehatan. Bagi masyarakat, terapi ini dapat menjadi pengetahuan praktis untuk menjaga kesehatan keluarga. Sementara bagi pasien hipertensi, terutama lansia, terapi ini bisa dipraktikkan sendiri di rumah dengan bimbingan sederhana dari tenaga medis.

“Hipertensi memang tidak bisa diabaikan. Namun dengan komitmen menjalani pola hidup sehat serta rutin melakukan terapi relaksasi sederhana seperti Benson, tekanan darah dapat lebih terkendali tanpa bergantung penuh pada obat,” tulis Okta dalam kesimpulan penelitiannya.

Penelitian ini menjadi salah satu bukti bahwa solusi kesehatan tidak selalu harus mahal atau rumit. Terkadang, ketenangan pikiran dan kepasrahan hati justru menjadi kunci untuk menjaga tubuh tetap sehat. (ed: noviyanti)

sumber : repository UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.