Magelang, 25 Agustus 2025 – Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Masyhuda Darussalam, mahasiswa Program Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Magelang, mengungkap cerita menarik dari balik keberhasilan sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Magelang. Fokus kajiannya adalah bagaimana manajemen sarana dan prasarana di sekolah dapat memengaruhi prestasi siswa, khususnya di SMP Muhammadiyah Muntilan dan SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring.
Tujuan Penelitian: Menyelami Peran Sarana Sekolah
Masyhuda Darussalam menuturkan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perencanaan, pengadaan, inventarisasi, pemeliharaan, hingga penghapusan sarana-prasarana berjalan di sekolah. Baginya, sarana-prasarana tidak hanya soal bangunan kelas, laboratorium, atau lapangan olahraga, tetapi juga soal bagaimana sekolah mampu mengelola semua fasilitas itu agar benar-benar menjadi penopang proses belajar mengajar.
“Banyak sekolah sebenarnya punya fasilitas, tapi kalau tidak dikelola dengan baik justru tidak memberi manfaat maksimal bagi siswa,” ujarnya dalam ringkasan penelitian.
Kondisi di Lapangan: Ada Kendala, Tapi Ada Solusi
Dalam penelitiannya, Masyhuda menemukan bahwa kedua sekolah Muhammadiyah tersebut memang sudah memiliki perencanaan yang cukup baik, meskipun tetap menghadapi sejumlah kendala. Misalnya, keterbatasan dana sekolah membuat pengadaan sarana baru tidak bisa berjalan mulus setiap tahun. Selain itu, ada pula hambatan dalam pemeliharaan, karena fasilitas yang rusak sering kali membutuhkan biaya besar untuk diperbaiki.
Namun, sekolah-sekolah ini tidak menyerah. Mereka menerapkan strategi yang kreatif, seperti menjalin kerja sama dengan orang tua murid, alumni, hingga masyarakat sekitar. Bahkan ada program gotong royong dalam memperbaiki sarana yang rusak. Cara-cara sederhana ini terbukti efektif menjaga kualitas fasilitas belajar tanpa harus selalu bergantung pada dana besar.
Hasil Penelitian: Prestasi Siswa Naik
Menariknya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen sarana-prasarana yang baik ternyata benar-benar berdampak pada prestasi siswa. Di SMP Muhammadiyah Muntilan, misalnya, ketersediaan ruang belajar yang nyaman membuat siswa lebih fokus dalam belajar. Sementara di SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring, laboratorium dan fasilitas ekstrakurikuler yang terawat ikut menyumbang keberhasilan siswa dalam lomba akademik maupun non-akademik.
“Prestasi siswa bukan hanya ditentukan oleh kualitas guru, tetapi juga lingkungan belajar yang mendukung. Ketika siswa merasa nyaman dan memiliki fasilitas memadai, mereka akan lebih bersemangat,” tulis Masyhuda dalam simpulan penelitiannya.
Implikasi Lebih Luas
Penelitian ini memberi gambaran bahwa manajemen sarana-prasarana seharusnya menjadi perhatian utama setiap sekolah, bukan hanya sekolah besar di perkotaan, tetapi juga sekolah swasta maupun sekolah di daerah. Bagi Muhammadiyah sendiri, hasil penelitian ini menjadi semacam evaluasi agar lembaga pendidikan yang dikelola mampu terus bersaing dengan sekolah lain.
Masyhuda bahkan menekankan bahwa pengelolaan fasilitas bukan sekadar teknis administratif, melainkan bagian dari strategi pendidikan jangka panjang. Dengan pengelolaan yang baik, sekolah tidak hanya bisa meningkatkan prestasi siswa, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Penutup: Inspirasi dari Muntilan
Kisah SMP Muhammadiyah Muntilan dan SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah alasan untuk menyerah. Dengan kreativitas, kerja sama, dan manajemen yang baik, sekolah mampu melahirkan siswa berprestasi.
Lewat penelitian ini, Masyhuda Darussalam berhasil menyuarakan sebuah pesan penting: pendidikan berkualitas tidak hanya lahir dari guru hebat, tetapi juga dari ruang kelas yang nyaman, sarana yang terawat, dan lingkungan belajar yang mendukung. editor: Yunda Sara