Magelang,26 Agustus 2025 – Dua mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi D3, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Magelang, yaitu Asti Nur Imani dan Septian Wahyu Nugroho , berhasil merampungkan penelitian bertajuk “Implementasi E-Payment QRIS pada Sistem Penjualan Multipayment Berbasis Web”. Penelitian ini dipresentasikan sebagai tugas akhir mereka pada Januari 2023.
Latar belakang penelitian ini berangkat dari semakin maraknya penggunaan pembayaran non-tunai di kalangan masyarakat, mulai dari e-wallet seperti Dana, ShopeePay, hingga OVO. Fenomena tersebut mendorong munculnya sistem multipayment berbasis web yang dapat melayani berbagai kebutuhan, mulai dari transaksi e-money hingga pengisian saldo game online. Di sisi lain, tidak semua pengguna memiliki rekening bank, sehingga diperlukan alternatif pembayaran yang lebih praktis, aman, dan inklusif.
Atas dasar itu, kedua peneliti memilih untuk mengintegrasikan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) ke dalam sistem multipayment berbasis web. QRIS sendiri merupakan standar kode QR pembayaran nasional yang dikembangkan Bank Indonesia untuk menyatukan berbagai kanal pembayaran digital ke dalam satu sistem. Dengan QRIS, transaksi menjadi lebih efisien, cepat, serta mampu menekan risiko kecurangan.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan sistem penjualan multipayment berbasis website dengan metode pembayaran menggunakan QRIS. Sistem ini diharapkan mampu memberikan kemudahan transaksi, mempercepat proses pembayaran, dan meningkatkan keamanan bagi pengguna. Selain itu, penelitian ini juga ingin menilai sejauh mana masyarakat menerima dan merasa terbantu dengan hadirnya sistem pembayaran digital tersebut.
Metode yang Digunakan
Penelitian menggunakan metode prototyping. Tahapan penelitian dimulai dengan membangun sebuah prototipe sistem, kemudian dikembangkan menjadi sistem yang sesungguhnya. Peneliti menggunakan framework CodeIgniter sebagai basis pengembangan web, sementara database dikelola dengan MySQL. Sistem dirancang dengan berbagai diagram perancangan, termasuk Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk memetakan alur data dan relasi antar tabel.
Hasil Implementasi
Sistem multipayment berbasis web dengan integrasi QRIS berhasil dikembangkan. Beberapa fitur utama meliputi halaman login untuk admin dan pengguna, menu top up saldo, pembayaran menggunakan QRIS, dashboard pemesanan, hingga laporan pembayaran.
Salah satu nilai tambah dari sistem ini adalah kemudahan pengguna dalam melakukan transaksi tanpa perlu memiliki rekening bank. Cukup dengan memindai QRIS yang tersedia, pembayaran dapat dilakukan secara instan. Selain itu, sistem juga mencatat riwayat transaksi dan menyediakan bukti pembayaran digital yang dapat diverifikasi.
Hasil pengujian sistem dilakukan melalui dua tahap. Pertama, pengujian black box untuk memastikan setiap fungsi berjalan sesuai rencana. Kedua, beta testing yang melibatkan mahasiswa serta pengguna e-payment untuk memberikan penilaian. Dari uji coba tersebut, sistem memperoleh skor rata-rata 43,8 pada skala likert, yang dikategorikan “layak digunakan”.
Selain memberikan kemudahan dalam transaksi, sistem ini juga terbukti aman dan transparan. Admin dapat memantau pesanan masuk, mengubah status pembayaran, hingga memverifikasi bukti transfer. Sementara bagi pengguna, keunggulan sistem ini adalah dapat diakses langsung melalui browser tanpa harus mengunduh aplikasi tambahan.
Tantangan dan Kekurangan
Meski dinilai layak, peneliti menemukan beberapa kekurangan. Salah satunya adalah tampilan sistem yang kurang responsif ketika diakses melalui perangkat mobile. Hal ini dianggap menyulitkan pengguna yang lebih sering bertransaksi melalui ponsel dibandingkan laptop. Selain itu, belum tersedia fitur untuk membatalkan pesanan atau mengubah pesanan sebelum pembayaran dilakukan.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian, implementasi QRIS pada sistem multipayment berbasis web terbukti efektif, aman, dan memudahkan pengguna dalam bertransaksi digital. Sistem ini dinyatakan layak untuk digunakan serta mampu menjadi solusi alternatif di tengah meningkatnya tren pembayaran non-tunai di Indonesia.
Dalam laporannya, Asti dan Septian memberikan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut. Di antaranya adalah menambahkan fitur pembatalan dan perubahan pesanan, memperluas opsi metode pembayaran, serta membangun versi mobile agar lebih ramah pengguna.
Penelitian ini tidak hanya menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam menjawab tantangan era digital, tetapi juga sejalan dengan upaya nasional dalam memperluas ekosistem pembayaran non-tunai berbasis QRIS. Dengan semakin banyak inovasi seperti ini, diharapkan masyarakat akan semakin mudah, aman, dan nyaman dalam melakukan transaksi digital di berbagai sektor kehidupan.(ed:fatikakh)
Sumber : repositori UNIMMA