Belajar Agama dengan Cara Baru: Riset Blended Learning oleh Muhammad Nopriyanto
26 August 2025

Admin perpustakaan

Magelang, 26 Agustus 2025- Pandemi Covid-19 telah memaksa dunia pendidikan di Indonesia melakukan lompatan besar dalam sistem pembelajaran. Salah satunya adalah penerapan blended learning, sebuah model yang menggabungkan metode daring (online) dan luring (offline). Inilah yang diteliti oleh Muhammad Nopriyanto, mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Magelang, dalam skripsinya yang diselesaikan pada 2022.

Penelitian yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Pasuruhan 2 Magelang” ini lahir dari kegelisahan terhadap perubahan drastis proses belajar-mengajar akibat pandemi. Bagi sekolah dasar, terutama dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), situasi ini menimbulkan tantangan baru: bagaimana mengajarkan nilai-nilai spiritual dan akhlak dengan efektif meski keterbatasan tatap muka.

Tujuan Penelitian

Nopriyanto menegaskan bahwa risetnya bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran blended learning pada mata pelajaran PAI, khususnya kelas 5 SD Negeri Pasuruhan 2 Magelang. Lebih jauh, ia ingin menggali bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dilakukan. Tak kalah penting, penelitian ini juga mengurai faktor pendukung dan penghambat selama proses berlangsung.

Metode yang Digunakan

Pendekatan yang dipakai adalah kualitatif dengan jenis studi kasus. Nopriyanto melibatkan kepala sekolah, penanggung jawab kurikulum, guru PAI, wali murid, serta peserta didik sebagai informan kunci. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara, serta dokumentasi, kemudian dianalisis dengan model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian, hingga penarikan kesimpulan.

Hasil Penelitian: Tiga Tahapan Penting

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi blended learning di sekolah tersebut berjalan melalui tiga tahapan.

  1. Perencanaan. Guru menyiapkan perangkat ajar mulai dari program tahunan, program semester, silabus, RPP, hingga lembar kerja siswa. Koordinasi dengan kepala sekolah dan wali murid juga dilakukan agar tujuan pembelajaran dapat dipahami bersama.
  2. Pelaksanaan. Proses belajar berlangsung dengan kombinasi daring dan luring. Secara daring, guru menggunakan aplikasi sederhana seperti WhatsApp dan YouTube untuk menyampaikan materi. Sedangkan untuk luring, kegiatan dilakukan di kelas dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
  3. Evaluasi. Penilaian siswa mencakup tiga aspek: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Evaluasi dilakukan baik melalui tugas daring maupun praktik luring.

Faktor Pendukung dan Kendala

Penelitian juga menemukan faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pembelajaran ini. Di antaranya adalah tersedianya sarana prasarana memadai di sekolah, dukungan kebijakan kepala sekolah, serta kerjasama erat antara guru, orang tua, dan pihak sekolah.

Namun, kendala tidak kalah besar. Sinyal internet yang buruk menjadi masalah utama. Selain itu, banyak siswa kesulitan memahami materi secara daring, ditambah keterbatasan waktu pembelajaran tatap muka. Tidak semua wali murid mampu mendampingi anak belajar di rumah, sementara sebagian siswa sering terlambat mengumpulkan tugas. Bahkan, ada yang abai terhadap protokol kesehatan di sekolah .

Makna Penelitian

Dari hasil temuan ini, Nopriyanto menyimpulkan bahwa blended learning adalah solusi yang cukup efektif di tengah pandemi, meskipun tidak lepas dari kekurangan. Bagi sekolah, penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dan rujukan untuk mengembangkan metode belajar yang lebih adaptif di masa depan. Bagi guru, penelitian ini menegaskan pentingnya kreativitas dalam memanfaatkan teknologi sederhana agar pesan pembelajaran tetap sampai. Sedangkan bagi orang tua, penelitian ini mengingatkan betapa pentingnya keterlibatan mereka dalam mendampingi anak, terutama ketika pembelajaran dilakukan secara daring.

Catatan Akhir

Penelitian Muhammad Nopriyanto menjadi bukti bahwa pandemi bukan sekadar ujian, tetapi juga momentum untuk berinovasi. SD Negeri Pasuruhan 2 Magelang, yang dikenal sebagai sekolah unggul, berhasil menggabungkan pembelajaran daring dan luring dalam PAI. Hasil penelitian ini tak hanya memberi gambaran praktis di lapangan, tetapi juga membuka ruang diskusi lebih luas mengenai masa depan pendidikan agama di sekolah dasar.

Di tengah perubahan besar dunia pendidikan, blended learning tampaknya akan tetap menjadi alternatif strategis, bahkan setelah pandemi berakhir. Karena, sebagaimana ditekankan Nopriyanto, pendidikan yang baik bukan hanya soal metode, tetapi juga tentang sinergi antara guru, sekolah, orang tua, dan siswa demi tercapainya tujuan bersama: mencetak generasi berakhlak mulia, beriman, sekaligus melek teknologi. (Wied)

Sumber: Repositori

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.