Magelang, 26 Agustus 2025 – Menghafal Al-Qur’an selama ini dikenal sebagai amalan mulia dalam tradisi Islam. Namun, apakah aktivitas tersebut juga berdampak pada kemampuan akademik siswa? Pertanyaan itulah yang coba dijawab oleh Muhammad Ridhollatif, mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang, melalui penelitiannya berjudul “Pengaruh Menghafal Al-Qur’an terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Al-I’tishom Grabag Magelang”.
Penelitian ini lahir dari keprihatinan sekaligus rasa penasaran. Di satu sisi, menghafal Al-Qur’an membutuhkan konsentrasi, daya ingat, dan kedisiplinan tinggi. Di sisi lain, kemampuan akademik di sekolah juga sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor tersebut. Ridhollatif ingin membuktikan apakah ada hubungan nyata antara hafalan Al-Qur’an dengan prestasi akademik siswa.
Dengan mengambil lokasi penelitian di SMA Al-I’tishom Grabag, Kabupaten Magelang, ia memfokuskan kajiannya pada siswa tahun ajaran 2022/2023. Tujuan penelitian dirumuskan menjadi tiga: pertama, untuk mengetahui kemampuan hafalan siswa; kedua, untuk mengetahui capaian prestasi akademik mereka; dan ketiga, untuk menganalisis sejauh mana hafalan Al-Qur’an berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan regresi linier sederhana. Data dikumpulkan melalui dokumentasi nilai hafalan (tahfidz) dan rapor akademik siswa, lalu diolah menggunakan uji statistik.
Hasilnya cukup mengejutkan sekaligus menggembirakan. Dari analisis data, diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,307. Angka ini berarti bahwa kegiatan menghafal Al-Qur’an menyumbang sekitar 30,7% pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Meski tidak menjadi faktor tunggal, kontribusi tersebut sangat signifikan. Sisanya, 69,3%, dipengaruhi faktor lain seperti metode belajar, lingkungan keluarga, maupun peran guru.
Uji signifikansi juga memperkuat temuan ini. Nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,000, jauh di bawah ambang batas 0,05. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan Ridhollatif terbukti: menghafal Al-Qur’an berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.
“Semakin tinggi intensitas hafalan yang dimiliki siswa, semakin baik pula capaian akademiknya,” tulis Ridhollatif dalam simpulan penelitiannya. Temuan ini menunjukkan bahwa hafalan Al-Qur’an bukan sekadar ibadah ritual, tetapi juga menjadi sarana melatih konsentrasi, kedisiplinan, serta daya ingat yang berdampak langsung pada proses belajar di sekolah.
SMA Al-I’tishom sendiri dikenal sebagai sekolah yang mengintegrasikan program tahfidz dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagian besar siswanya mengikuti program hafalan dengan target tertentu setiap semester. Fakta bahwa 90 persen lulusan sekolah ini berhasil melanjutkan studi ke perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri, semakin memperkuat dugaan bahwa pembiasaan tahfidz memberi dampak positif pada kualitas akademik.
Selain memberi kontribusi ilmiah, penelitian Ridhollatif juga memiliki manfaat praktis. Ia menekankan pentingnya dukungan sekolah dan orang tua dalam memotivasi siswa untuk istiqamah dalam menghafal. Menurutnya, hafalan Al-Qur’an sebaiknya tidak dipandang sekadar kegiatan tambahan, melainkan bagian integral dari strategi pendidikan.
Meski begitu, penelitian ini juga membuka ruang untuk kajian lebih lanjut. Karena variabel menghafal Al-Qur’an hanya menyumbang 30,7% pengaruh, masih ada faktor lain yang perlu dieksplorasi, misalnya pengaruh metode pengajaran guru, manajemen waktu belajar, maupun kondisi psikologis siswa.
Pesan penting dari penelitian ini adalah bahwa spiritualitas dan akademik tidak bisa dipisahkan. Menghafal Al-Qur’an ternyata dapat mencetak siswa yang bukan hanya religius, tetapi juga berprestasi. Hal ini menjadi bukti bahwa pendidikan berbasis nilai-nilai keagamaan mampu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas generasi muda.
Dengan penelitian ini, Muhammad Ridhollatif berhasil membuktikan bahwa menghafal Al-Qur’an bukan hanya amalan ibadah, tetapi juga investasi besar dalam membangun daya pikir dan prestasi siswa. Ia berharap temuannya dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk menjadikan tahfidzul Qur’an sebagai salah satu pilar utama pendidikan. (ed: Adella)
sumber: repository UNIMMA