Media Audio Visual Terbukti Beri Pengaruh pada Minat Belajar PAI di SMA Negeri 1 Dukun
26 August 2025

fatika

Magelang, 26 Agustus 2025 – Inovasi pembelajaran kembali diuji efektivitasnya oleh Uswatun Khasanah, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Magelang. Dalam skripsi yang ia rampungkan pada tahun 2023, Uswatun meneliti pengaruh penggunaan media audio visual terhadap minat belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Negeri 1 Dukun, Kabupaten Magelang.

Latar belakang penelitian ini muncul dari keprihatinan peneliti terhadap rendahnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran PAI. Proses belajar yang masih dominan dengan metode ceramah membuat siswa cepat bosan, bahkan kurang fokus dalam menerima materi. “Guru seharusnya mampu menghadirkan suasana belajar yang menarik, bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai,” tulis Uswatun dalam laporannya. Menurutnya, salah satu cara yang potensial adalah dengan memanfaatkan media audio visual yang mampu merangsang indra penglihatan sekaligus pendengaran siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan pokok: bagaimana penggunaan media audio visual di SMA Negeri 1 Dukun, bagaimana tingkat minat belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI, dan apakah ada pengaruh signifikan antara keduanya.

Dengan pendekatan kuantitatif, Uswatun melibatkan 142 siswa kelas XI sebagai sampel dari total 284 siswa yang ada. Data dikumpulkan melalui angket, observasi, dan wawancara dengan guru PAI. Analisis kemudian dilakukan menggunakan statistik deskriptif dan uji regresi linier sederhana untuk memastikan hubungan antar variabel.

Hasil penelitian menunjukkan beberapa temuan penting. Pertama, penggunaan media audio visual oleh guru PAI di SMA Negeri 1 Dukun tergolong baik, dengan skor rata-rata 70,42 persen. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah memanfaatkan media pembelajaran berbasis audio visual, meskipun belum optimal.

Kedua, dari sisi siswa, minat belajar terhadap PAI ternyata masih rendah. Dari 142 responden, sebanyak 64 siswa (45,07%) menunjukkan minat belajar yang kurang, 52 siswa (36,61%) berada pada kategori cukup, dan hanya 26 siswa (18,30%) yang memiliki minat belajar tinggi. Kondisi ini menguatkan dugaan bahwa PAI masih dianggap kurang menarik dibandingkan mata pelajaran lain.

Ketiga, analisis regresi mengungkap bahwa penggunaan media audio visual berpengaruh signifikan terhadap minat belajar PAI. Nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000, lebih kecil dari taraf probabilitas 0,05. Artinya, hipotesis penelitian yang menyatakan adanya pengaruh dapat diterima. Namun demikian, besar pengaruhnya hanya 12 persen, sementara 88 persen sisanya dipengaruhi oleh faktor lain, seperti motivasi pribadi, metode pengajaran, lingkungan belajar, maupun dukungan keluarga.

Temuan ini menarik sekaligus menjadi refleksi penting. Media audio visual memang membantu meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar agama, tetapi bukan satu-satunya faktor. Guru dituntut lebih kreatif, tidak hanya mengandalkan tayangan video atau presentasi, melainkan juga mengkombinasikan dengan metode diskusi, praktik langsung, serta pendekatan personal yang menyentuh hati siswa.

Dalam penutup penelitiannya, Uswatun Khasanah menegaskan bahwa penggunaan media audio visual tetap perlu dipertahankan dan ditingkatkan. “Media ini mampu menciptakan pembelajaran yang lebih hidup dan kontekstual. Siswa lebih mudah memahami materi yang abstrak jika divisualisasikan,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa guru harus selektif memilih media yang sesuai dengan karakter siswa dan materi ajar, agar pesan agama dapat tersampaikan dengan baik.

Penelitian ini menjadi catatan penting bagi dunia pendidikan, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di sekolah menengah. Dengan dukungan media modern, pelajaran agama tidak lagi dipandang membosankan, melainkan dapat hadir sebagai pengalaman belajar yang menarik dan bermakna.

Kontribusi Uswatun Khasanah melalui riset ini juga memperkaya khazanah keilmuan di bidang pendidikan agama. Ia membuktikan bahwa teknologi bukanlah lawan bagi nilai-nilai keislaman, melainkan bisa menjadi sarana efektif untuk menanamkan pemahaman sekaligus kecintaan terhadap ajaran agama.

Dengan demikian, penelitian ini diharapkan mampu menginspirasi para guru, khususnya guru PAI, untuk terus berinovasi. Menghadirkan pembelajaran yang kreatif, adaptif, dan sesuai dengan kebutuhan zaman adalah kunci agar generasi muda tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang beriman dan berakhlak mulia.(ed:fatikakh)

Sumber : repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.