Retno Astuti Ungkap Efektivitas Discovery Learning dalam Tingkatkan Pemahaman IPA Siswa
26 August 2025

novi

Magelang 26 Agustus 2025 – Upaya peningkatan kualitas pendidikan dasar terus dilakukan berbagai pihak, termasuk dari kalangan akademisi. Salah satunya adalah Retno Astuti, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang, yang melalui penelitiannya berhasil membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran Discovery Learning mampu meningkatkan pemahaman konsep IPA pada siswa sekolah dasar.

Penelitian yang dilakukan Retno berfokus pada siswa kelas V SD Negeri Sukomulyo, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Latar belakang penelitian ini muncul dari kondisi pembelajaran IPA yang dinilai kurang optimal. Berdasarkan pengamatan awal, banyak siswa mengalami kesulitan memahami materi, khususnya pada topik sifat-sifat cahaya. Hal ini diperparah dengan rendahnya minat siswa untuk berpartisipasi aktif, kegiatan belajar yang monoton, serta dominasi metode ceramah yang membuat pembelajaran terasa membosankan.

“IPA seharusnya menjadi mata pelajaran yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Jika siswa hanya mendengar penjelasan, mereka cenderung cepat bosan. Karena itu perlu ada metode yang lebih menekankan keterlibatan langsung siswa,” ungkap Retno dalam laporan penelitiannya.

Atas dasar itu, Retno memilih menggunakan model Discovery Learning. Model ini menekankan pada kegiatan menemukan konsep secara mandiri melalui pengamatan, eksperimen, diskusi, hingga penarikan kesimpulan. Guru berperan sebagai fasilitator, sementara siswa aktif dalam proses pembelajaran. Retno berharap pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman kognitif, tetapi juga membangkitkan semangat belajar siswa.

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus. Subjek penelitian adalah 11 siswa kelas V. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar dan observasi, baik terhadap aktivitas siswa maupun keterampilan guru dalam mengajar.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Pada tahap pra-siklus, pemahaman siswa hanya mencapai rata-rata 65,55%. Setelah penerapan Discovery Learning pada siklus I, angka tersebut naik menjadi 73,27%. Kemudian pada siklus II, hasilnya melonjak lagi hingga 82,91%. Artinya, terjadi peningkatan hampir 20 poin dari kondisi awal.

“Peningkatan ini menunjukkan bahwa Discovery Learning mampu membuat siswa lebih memahami konsep IPA, khususnya dalam materi cahaya. Siswa tidak hanya mendengar penjelasan, tetapi juga terlibat aktif menemukan konsep, sehingga hasil belajarnya lebih melekat,” jelas Retno.

Selain dari segi nilai, perubahan juga terlihat pada sikap siswa. Mereka menjadi lebih antusias mengikuti pelajaran, aktif berdiskusi, serta berani mengemukakan pendapat. Aktivitas kelas yang sebelumnya pasif berubah menjadi lebih hidup. Guru pun mendapat pengalaman baru dalam mengelola pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Retno menegaskan, keberhasilan penelitian ini tidak terlepas dari peran guru yang mampu mengarahkan proses belajar. Dalam model ini, guru tidak hanya menyampaikan materi, melainkan mendorong siswa untuk mengamati, mencoba, dan menyimpulkan sendiri. “Peran guru sebagai fasilitator sangat penting. Jika guru mampu menciptakan suasana belajar yang aktif, maka siswa akan lebih mudah memahami materi,” tambahnya.

Penelitian ini berakhir dengan simpulan bahwa Discovery Learning sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA di sekolah dasar. Retno juga memberikan saran agar model ini bisa diterapkan lebih luas, tidak hanya pada materi cahaya, tetapi juga topik-topik IPA lainnya, bahkan pada mata pelajaran berbeda yang membutuhkan pemahaman konsep mendalam.

“Dengan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, siswa tidak hanya mampu menjawab soal ujian, tetapi juga terbiasa berpikir kritis, logis, dan sistematis. Hal ini menjadi bekal penting bagi mereka dalam menghadapi tantangan pendidikan di masa depan,” pungkas Retno.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para guru sekolah dasar, khususnya di wilayah Magelang, untuk lebih kreatif dalam mengelola kelas. Sebab, pada akhirnya tujuan pendidikan tidak hanya sebatas mengejar angka, melainkan membentuk generasi yang mampu memahami, berpikir, dan berkreasi secara mandiri. (ed : noviyanti)

sumber : repository UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.