Asam Propionat dan Pemodelan Hiperglikemia: Studi pada Mencit BALB/C
27 August 2025

fatika

Magelang, 27 Agustus 2025 – Dunia farmasi kembali diwarnai dengan sebuah penelitian menarik dari Listiana Luthfianti, mahasiswi Program Studi Diploma III Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang. Dalam karya tulis ilmiahnya yang berjudul Pengaruh Variasi Indikator pada Indeks Kadar Glukosa dan Berat Badan Mencit BALB/C yang Mendapatkan Evaluasi Glibenklamid,ia mengangkat topik pemodelan hewan uji hiperglikemia sebagai langkah penting dalam pengembangan obat antidiabetes.

Selama ini, model hewan hiperglikemia biasanya menggunakan aloksan, streptozotocin, deksametason, atau dekstrosa untuk memicu peningkatan kadar gula darah. Namun, Listiana mencoba menggali potensi asam propionat sebagai alternatif induktor. Zat ini diketahui berhubungan dengan resistensi insulin, tetapi belum banyak dieksplorasi dalam pemodelan hiperglikemia.

Tema dan Tujuan Penelitian

Penelitian berjudul lengkap “Pengaruh Variasi Indikator pada Indeks Kadar Glukosa dan Berat Badan Mencit BALB/C yang Mendapatkan Evaluasi Glibenklamid” ini berfokus pada dua hal utama: kadar glukosa darah dan berat badan mencit Balb/C setelah diberikan berbagai perlakuan.

Tujuan yang ingin dicapai adalah:

  1. Membuktikan bagaimana variasi induksi—baik streptozotocin, dekstrosa, maupun asam propionat—mempengaruhi kadar glukosa darah serta berat badan hewan uji.

  2. Melihat bagaimana efek pemberian glibenklamid, obat golongan sulfonilurea yang umum dipakai dalam terapi diabetes, terhadap hewan uji setelah fase induksi.

Dengan kata lain, penelitian ini berusaha menemukan model hiperglikemia baru yang bisa digunakan dalam uji pengembangan obat antidiabetes, sekaligus menilai respon terhadap terapi standar.

Metode Penelitian

Sebanyak 28 ekor mencit jantan Balb/C digunakan, dibagi ke dalam empat kelompok. Kelompok pertama diinduksi dengan dekstrosa 40% dosis 6 mg/gBB secara oral, kelompok kedua dengan streptozotocin dosis 50 mg/kgBB secara intraperitoneal, kelompok ketiga dengan asam propionat dosis 0,065 mg/gBB secara oral, dan kelompok keempat dijadikan kontrol negatif tanpa perlakuan.

Proses induksi berlangsung 36 hari, kemudian dilanjutkan masa evaluasi selama 12 hari. Pada tahap ini, kelompok induksi diberi glibenklamid, sementara kelompok kontrol tetap tanpa perlakuan. Selama penelitian, kadar glukosa darah dan berat badan hewan uji diukur pada beberapa titik waktu.

Hasil Penelitian

Hasil pengukuran menunjukkan perbedaan mencolok antarinduktor.

  • Streptozotocin terbukti paling kuat meningkatkan kadar glukosa, yakni naik sebesar 180,80 mg/dL atau 84% dari kondisi awal. Berat badan juga naik sekitar 2%.

  • Dekstrosa menyebabkan peningkatan kadar glukosa sebesar 134,80 mg/dL atau 62%, dengan kenaikan berat badan 16%.

  • Asam propionat, meskipun tidak sekuat streptozotocin, tetap menimbulkan kenaikan kadar glukosa sebesar 121,60 mg/dL atau 34%, dengan peningkatan berat badan 27%.

  • Sementara kelompok kontrol tanpa perlakuan hanya menunjukkan kenaikan glukosa sekitar 20%.

Menariknya, saat masuk masa evaluasi dengan glibenklamid, masing-masing kelompok menunjukkan respons berbeda. Pada induksi streptozotocin dan dekstrosa, kadar glukosa berhasil diturunkan cukup signifikan namun diikuti kenaikan berat badan. Sebaliknya, pada kelompok asam propionat, glibenklamid mampu menstabilkan penurunan kadar glukosa tanpa menambah berat badan berlebihan.

Signifikansi Temuan

Temuan ini memberikan wawasan baru bagi dunia farmakologi. Asam propionat terbukti dapat dijadikan salah satu model alternatif induksi hiperglikemia. Meski peningkatan glukosa yang dihasilkan tidak sebesar streptozotocin, efek stabilisasi yang ditunjukkan selama evaluasi dengan glibenklamid memberi nilai tambah tersendiri.

Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya menegaskan kembali keampuhan streptozotocin dan dekstrosa sebagai pemodel hiperglikemia, tetapi juga membuka peluang asam propionat untuk dikaji lebih lanjut sebagai agen induktor yang lebih moderat dan relevan dalam studi pre-klinik antidiabetes.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penelitian Listiana Luthfianti menegaskan bahwa variasi induktor memberikan pengaruh berbeda terhadap kadar glukosa dan berat badan mencit. Streptozotocin terbukti paling agresif, dekstrosa moderat, sementara asam propionat menawarkan profil yang lebih seimbang. Evaluasi dengan glibenklamid berhasil menurunkan kadar glukosa pada semua kelompok, namun efek samping terhadap berat badan berbeda-beda.

Karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi landasan penelitian selanjutnya, khususnya dalam pengembangan model hewan uji baru untuk obat antidiabetes. Dengan eksplorasi lebih jauh, bukan tidak mungkin asam propionat akan menjadi alternatif penting dalam penelitian farmakologi di masa depan.(ed : fatikakh)

Sumber : repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.