Magelang, 27 Agustus 2025 – Upaya meningkatkan kinerja karyawan menjadi fokus utama berbagai organisasi, termasuk perusahaan daerah yang bergerak di bidang layanan publik. Penelitian terbaru berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi, Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Kompetensi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris pada Perumda Air Minum Kota Magelang)” yang disusun oleh Fiki Maulana, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang, berusaha menjawab tantangan tersebut.
Tema penelitian ini mengupas faktor-faktor penting yang memengaruhi kinerja pegawai, khususnya di Perumda Air Minum Kota Magelang. Penelitian ini berangkat dari fakta bahwa sumber daya manusia merupakan aset vital perusahaan. Budaya organisasi, disiplin, motivasi, kompetensi, dan lingkungan kerja diyakini punya andil besar dalam menentukan keberhasilan perusahaan.
Tujuan penelitian ini jelas: menguji dan menganalisis sejauh mana kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian dilakukan terhadap 100 responden yang merupakan karyawan Perumda Air Minum Kota Magelang, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linear berganda melalui perangkat lunak SPSS 25.0.
Hasil penelitian menegaskan bahwa secara simultan budaya organisasi, disiplin kerja, motivasi kerja, kompetensi, dan lingkungan kerja terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya, kelima faktor tersebut harus dikelola secara seimbang untuk menghasilkan kinerja optimal.
Secara parsial, penelitian ini menemukan beberapa poin penting. Pertama, budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Budaya kerja yang sehat, dengan nilai kebersamaan dan tanggung jawab, mampu meningkatkan produktivitas karyawan.
Kedua, disiplin kerja terbukti menjadi faktor signifikan. Karyawan yang patuh pada aturan dan hadir secara konsisten menunjukkan kinerja lebih baik. Data absensi karyawan pada semester akhir 2022, misalnya, menunjukkan adanya tren peningkatan izin tidak masuk kerja. Hal ini dijadikan salah satu indikator bahwa disiplin masih perlu mendapat perhatian serius dari manajemen.
Ketiga, motivasi kerja menjadi dorongan penting. Karyawan dengan motivasi tinggi—baik berupa penghargaan, dukungan moral, maupun insentif—menunjukkan semangat kerja yang lebih besar sehingga hasil kerja mereka lebih optimal.
Keempat, kompetensi juga memiliki pengaruh positif. Pengetahuan dan keterampilan yang memadai membuat karyawan lebih mudah menyelesaikan pekerjaan sesuai target. Penelitian ini menegaskan bahwa investasi dalam pelatihan dan pengembangan SDM merupakan kebutuhan mendesak bagi perusahaan.
Kelima, lingkungan kerja—baik fisik maupun nonfisik—terbukti berpengaruh nyata terhadap kinerja. Ruang kerja yang nyaman, hubungan antarpegawai yang harmonis, dan komunikasi yang efektif membuat karyawan lebih bersemangat menjalankan tugas.
Dengan hasil tersebut, penelitian ini memberikan sumbangan berharga bagi manajemen Perumda Air Minum Kota Magelang. Kinerja karyawan bukanlah hasil dari satu faktor tunggal, melainkan sinergi antara budaya organisasi yang kuat, disiplin yang terjaga, motivasi yang tinggi, kompetensi yang memadai, serta lingkungan kerja yang mendukung.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengambil kebijakan, baik di level perusahaan daerah maupun lembaga publik lainnya. Bagi kalangan akademisi, hasil kajian ini juga menambah khazanah ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai faktor-faktor yang menentukan keberhasilan kinerja karyawan di sektor layanan publik.
Kesimpulannya, penelitian karya Fiki Maulana ini membuktikan bahwa Perumda Air Minum Kota Magelang dapat mencapai tujuan organisasinya secara lebih efektif apabila mampu mengelola budaya organisasi, disiplin kerja, motivasi, kompetensi, dan lingkungan kerja secara terintegrasi. Dengan demikian, penguatan aspek-aspek tersebut bukan hanya menjadi strategi peningkatan kinerja, tetapi juga pondasi keberlangsungan perusahaan daerah dalam melayani masyarakat.(ed : fatikakh)
Sumber : repositori UNIMMA