Mahasiswa dan Skripsi: Riset Indra Alvianita Ungkap Kaitan Stres, Efikasi Diri, dan Burnout Akademik
27 August 2025

novi

Magelang 27 Agustus 2025 – Skripsi kerap menjadi momok tersendiri bagi mahasiswa tingkat akhir. Tekanan demi tekanan, mulai dari deadline, tuntutan akademik, hingga rasa tidak percaya diri, seringkali memicu kelelahan baik fisik maupun mental. Fenomena inilah yang menjadi sorotan Indra Alvianita, mahasiswa Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah Magelang.

Dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Stres Akademik dan Efikasi Diri terhadap Burnout Academic pada Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan Skripsi”, Indra mengupas tuntas faktor-faktor psikologis yang memengaruhi kondisi mahasiswa saat menyusun tugas akhir.

Penelitian ini berangkat dari kenyataan di lapangan bahwa tidak sedikit mahasiswa mengalami tekanan berat bahkan hingga depresi ketika menghadapi skripsi. Hasil survei awal yang dilakukan Indra menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen mahasiswa merasakan kelelahan, sekitar 76 persen merasa tertekan dengan tenggat waktu, dan lebih dari separuh responden mengaku kurang percaya diri terhadap kemampuannya. Situasi ini memperkuat dugaan bahwa skripsi memang dapat memicu burnout academic, yakni kondisi kelelahan emosional, mental, dan fisik akibat tekanan akademik yang berkepanjangan.

Tujuan penelitian Indra jelas: mengetahui sejauh mana stres akademik dan efikasi diri berpengaruh terhadap tingkat burnout yang dialami mahasiswa. Stres akademik diartikan sebagai tekanan yang timbul akibat tuntutan kuliah dan skripsi, sedangkan efikasi diri merujuk pada keyakinan mahasiswa terhadap kemampuan dirinya menyelesaikan tugas.

Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan analisis regresi berganda, penelitian ini melibatkan 183 mahasiswa tingkat akhir Universitas Muhammadiyah Magelang sebagai responden. Ketiganya—stres akademik, efikasi diri, dan burnout—diukur dengan skala psikologis yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.

Hasil penelitian menghadirkan temuan menarik. Pertama, secara simultan, stres akademik dan efikasi diri terbukti berpengaruh signifikan terhadap burnout akademik. Artinya, kedua faktor ini bersama-sama mampu menjelaskan tingkat kelelahan yang dialami mahasiswa saat mengerjakan skripsi.

Namun ketika diuji secara parsial, hasilnya berbeda. Efikasi diri terbukti berpengaruh langsung terhadap burnout akademik. Mahasiswa dengan efikasi diri tinggi cenderung lebih tenang, lebih percaya diri, serta mampu bertahan menghadapi tekanan, sehingga tingkat burnout yang dialami lebih rendah. Sebaliknya, mahasiswa dengan efikasi diri rendah mudah merasa jenuh, putus asa, dan kehabisan energi dalam proses penyusunan skripsi.

Sebaliknya, stres akademik ternyata tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap burnout dalam penelitian ini. Hasil uji menunjukkan bahwa meskipun banyak mahasiswa mengalami stres, hal tersebut tidak secara otomatis meningkatkan tingkat burnout. Indra menafsirkan, hal ini bisa jadi disebabkan oleh kemampuan coping atau mekanisme pertahanan mahasiswa yang berbeda-beda. Ada mahasiswa yang tetap bisa produktif meski berada dalam tekanan, sementara ada pula yang tumbang karena merasa tidak mampu.

Dari hasil tersebut, Indra menekankan pentingnya membangun efikasi diri pada mahasiswa. Keyakinan terhadap kemampuan diri bukan hanya membantu mahasiswa menyelesaikan skripsi, tetapi juga mencegah mereka jatuh dalam kelelahan akademik yang berlebihan. Pihak universitas diharapkan dapat menyediakan program pendampingan, pelatihan manajemen stres, serta konseling psikologis untuk membantu mahasiswa meningkatkan rasa percaya dirinya.

Dalam kesimpulannya, Indra menegaskan bahwa burnout bukanlah kondisi yang datang tiba-tiba, melainkan hasil dari interaksi berbagai faktor, terutama keyakinan diri mahasiswa. “Meningkatkan efikasi diri dapat menjadi strategi efektif untuk mengurangi burnout akademik mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi,” tulisnya.

Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi dunia pendidikan, khususnya dalam memahami kesehatan mental mahasiswa tingkat akhir. Lebih jauh, riset ini juga menjadi pengingat bahwa keberhasilan akademik tidak hanya bergantung pada kecerdasan intelektual, tetapi juga pada kemampuan mahasiswa untuk mengelola tekanan dan mempercayai diri sendiri.

Dengan demikian, karya Indra Alfianita bukan sekadar pemenuhan syarat kelulusan, melainkan juga sebuah cermin bagi dunia kampus: sudahkah perguruan tinggi benar-benar memberi ruang aman dan dukungan psikologis bagi mahasiswanya yang tengah berjuang menuntaskan skripsi? (ed : noviyanti)

sumber : repository UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.