Magelang, 27 Agusrus 2025 – Diabetes Mellitus tipe 2 kini menjadi salah satu masalah kesehatan global yang kian meresahkan. Organisasi kesehatan dunia bahkan memprediksi jumlah penderita penyakit degeneratif ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Di tengah kondisi tersebut, penelitian terbaru dari Farah Auliya Nabila, mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Magelang, menghadirkan kabar baik.
Melalui skripsinya yang berjudul “Exercise Terapi untuk Pengontrolan Kadar Glukosa Darah pada Diabetes Mellitus Tipe 2: Literature Review”, Farah menekankan bahwa olahraga bukan sekadar aktivitas kebugaran, melainkan dapat menjadi kunci penting dalam pengelolaan gula darah penderita diabetes.
Latar Belakang Penelitian
Dalam paparannya, Farah menjelaskan bahwa Diabetes Mellitus tipe 2 menyumbang hampir 90 persen kasus diabetes di seluruh dunia. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun kadar glukosa darah bisa dikendalikan untuk mencegah komplikasi berbahaya seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, hingga amputasi. Sayangnya, tren gaya hidup masyarakat modern justru semakin menjauhkan mereka dari aktivitas fisik. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2020 mencatat, sebanyak 26,5 persen orang dewasa di Indonesia kurang melakukan aktivitas fisik.
Faktor inilah yang kemudian mendorong Farah untuk meninjau lebih dalam peran olahraga atau exercise therapy sebagai bentuk terapi non-farmakologis yang efektif bagi penderita diabetes tipe 2.
Tujuan dan Metode Penelitian
Farah menyusun penelitiannya dalam bentuk literature review, dengan menghimpun data sekunder dari PubMed. Dari ribuan artikel yang tersedia, ia menyeleksi secara ketat hingga akhirnya hanya lima artikel penelitian klinis teranyar (tahun 2022–2023) yang memenuhi kriteria.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis exercise yang paling efektif, menganalisis pengaruhnya terhadap kadar glukosa darah, serta menggambarkan karakteristik responden yang menjadi subjek penelitian. Dengan pendekatan ini, Farah berharap hasil kajiannya dapat menjadi rujukan ilmiah sekaligus praktis bagi tenaga kesehatan maupun masyarakat umum.
Hasil Penelitian
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa exercise therapy berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes tipe 2. Beberapa temuan penting antara lain:
- Senam aerobik dan treadmill terbukti menurunkan kadar glukosa darah puasa serta glukosa dua jam setelah makan.
- Latihan dengan sepeda statis (static bike) mampu menurunkan kadar glukosa sewaktu dan memperbaiki kadar
- HbA1c, yang merupakan indikator rata-rata gula darah dalam tiga bulan terakhir.
- Latihan interval intensitas tinggi (High Intensity Interval Exercise/HIIE) baik dalam durasi panjang maupun pendek, menunjukkan penurunan kadar gula yang signifikan dibanding latihan intensitas sedang yang dilakukan terus-menerus.
- Inovasi olahraga berbasis teknologi, seperti virtual reality exercise program, juga terbukti efektif menurunkan kadar glukosa sekaligus meningkatkan motivasi pasien untuk berolahraga secara rutin.
Farah menekankan, keberhasilan exercise therapy sangat bergantung pada ketepatan waktu, frekuensi, serta jenis latihan yang dipilih. Jika dilakukan secara konsisten, olahraga bukan hanya menurunkan kadar gula, tetapi juga meningkatkan sensitivitas insulin, memperbaiki metabolisme tubuh, dan menurunkan risiko komplikasi kardiovaskular.
Makna Penelitian
Penelitian yang dilakukan Farah ini sejalan dengan pilar utama penatalaksanaan diabetes yang meliputi edukasi, terapi obat, nutrisi medis, dan latihan fisik. Ia menegaskan bahwa obat-obatan memang tetap dibutuhkan, namun aktivitas fisik seharusnya menjadi lini pertama yang dijalankan pasien dalam upaya mengontrol penyakitnya.
Lebih jauh, Farah berharap hasil penelitiannya dapat memperkuat program promosi kesehatan pemerintah, sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih disiplin berolahraga. “Olahraga tidak harus berat. Jalan kaki cepat, bersepeda, atau senam sederhana sudah mampu memberi dampak besar jika dilakukan rutin,” tulisnya dalam kesimpulan skripsi.
Kesimpulan
Dari kajian literatur yang ia susun, Farah Auliya Nabila menyimpulkan bahwa exercise therapy terbukti efektif dalam mengendalikan kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2. Temuan ini menegaskan bahwa perubahan gaya hidup sehat, terutama melalui olahraga teratur, merupakan langkah sederhana namun sangat berpengaruh dalam menekan laju diabetes yang kini menjadi “silent killer” di masyarakat.
Dengan publikasi ini, Universitas Muhammadiyah Magelang melalui mahasiswanya kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan riset-riset aplikatif yang bermanfaat langsung bagi kesehatan masyarakat.(ed : fatikakh)
Sumber : repositori UNIMMA